June 27, 2025
Daerah

Lakalantas di Denpasar Meningkat 20 Persen, Didominasi Karyawan Swasta Termasuk Ojol 

Denpasar-kabarbalihits 

Angka Kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Kota Denpasar menjadi perhatian khusus bagi Polresta Denpasar terdata terjadi peningkatan 20 persen sepanjang tahun 2021.

Pada periode Januari sampai Desember 2021 kasus lakalantas terdata 61 korban meninggal dunia, dari 550 kejadian dan diselesaikan 501 kasus. Dimana penyumbang lakalantas didominasi karyawan swasta termasuk Ojek online (Ojol).

Hal tersebut diungkapkan Kapolresta Denpasar Kombes Jansen Avitus Panjaitan pada press conference akhir tahun 2021 (28/12).

“Yang lainnya masih dalam proses sebanyak 30 kurang lebih. Korban Luka berat ada 36, dan luka ringan 836. Kerugian materiil akibat terjadi lakalantas sebanyak 1 Miliar lebih,” Ucapnya. 

Kapolresta Denpasar, Kombes Jansen Avitus Panjaitan

Sehingga dibandingkan dengan tahun 2020, terjadi peningkatan lakalantas di tahun 2021 sebesar 20 persen.

“Dari 459 di tahun 2020, di tahun 2021 550,” Katanya. 

Kombes Jansen mengatakan, meski korban meninggal dunia mengalami penurunan 61 orang di tahun 2021 dibandingkan pada tahun 2020 dari 83 orang, diharapkan kedepan tidak ada lagi korban lakalantas dan tertib lalu lintas tetap dikedepankan. 

Terkait masalah lakalantas, masyarakat dinilai masih belum disiplin mematuhi peraturan lalu lintas.

“Selain penyebab kematian yang melanda kita karena pandemi Covid-19, tren yang menyebabkan kematian itu akibat lakalantas masih tinggi, ini yang menjadi perhatian kita bersama,” Tegasnya. 

https://youtu.be/oXfoIOCfGxg

Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Denpasar, Kompol Ni Putu Utariani menambahkan, lakalantas di wilayah hukum Polresta Denpasar didominasi pengendara roda dua dari karyawan swasta, termasuk dari Ojol. 

“Karyawan yang tidak pegawai negeri dimasukkan karyawan swasta, masih banyak online sekolahnya karyawan mulai banyak menggunakan jalur dan menggunakan sepeda motor kebanyakan yang lakalantas di lingkup kita,” Jelasnya. 

Disebutkan peningkatan lakalantas terdata dari pertengahan tahun hingga Desember 2021, dimana usia produktif dominan penyumbang kecelakaan di jalan raya. 

“Baik dari umur 25 sampai 40 yang banyak kecelakaan lalu lintas,” Katanya.

Baca Juga :  Pj Bupati Lihadnyana Terima Audiensi InJourney Bahas Program CSR Makan Siang Bergizi untuk Anak Sekolah Dasar

Sedangkan daerah rawan kecelakaan sering terjadi di jalur cepat seperti di jalur bypass, dibandingkan di jalur simpul kemacetan. 

“Kalau di daerah kemacetan malah mungkin dia pelan-pelan. Seperti bypass sering terjadi lakalantas,” Imbuhnya. 

Kompol Ni Putu Utariani menghimbau kepada masyarakat untuk menyiapkan diri sebelum berangkat beraktivitas dalam menggunakan kendaraan, baik dari kesiapan mental maupun kendaraan, serta tetap mematuhi rambu-rambut lalu lintas. (kbh1) 

Related Posts