November 25, 2024
Pendidikan

Perkuat Skema Kemitraan SMK dan DUDI, Prodi D2 Administrasi Perpajakan PNB Gelar Focus Group Discussion

Denpasar – kabarbalihits

Memperkuat dan mengevaluasi skema kemitraan penyelarasan pedoman dan model kerjasama antara Perguruan Tinggi Vokasi dengan Dunia Usaha Dunia Industri ( DUDI ) dan SMK, Program studi D2 Administrasi Perpajakan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali menggelar Focus Group Discussion (FGD) serta penandatanganan perjanjian kerjasama dengan mitra baru yaitu Sinergy Bali Consulting dan Mesari Consulting bertempat di Sector Bar, Denpasar, Sabtu (11/12).

Focus Group Discussion (FGD) Prodi D2 Jalur Cepat Administrasi Perpajakan dibuka oleh Ketua Jurusan Akuntansi PNB, I Made Sudana, SE., M.Si., dan bertindak sebagai narasumber yakni Wakil Direktur IV, Ir. I Wayan Arya, M.T dan Dosen Jurusan Akuntansi, Wayan Hessadijaya Uthavi., SE., M.Si.

Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali, I Made Sudana, SE., M.Si. menjelaskan bahwa kegiatan FGD ini bertujuan untuk menetapkan Standar Operasional Prosedur Kemitraan antara Prodi D2 Administrasi Perpajakan, SMK dan mitra DUDI. 

“ FGD ini dalam rangka untuk meminta atau berdiskusi bagaimana bentuk kerjasama antara SMK dan DUDI, sehingga hasil dari diskusi akan mendapatkan suatu pedoman dan model kerjasama yang ideal antara DUDI dan SMK.” Jelasnya.

Made Sudana menambahkan, saat ini Kemendikbud Dikti sedang mengencarkan program Pendidkan Vokasi sehingga kita ingin menangkap peluang tersebut dengan mengkolaborasikan antara Pendidikan Tinggi Vokasi, SMK dan Dudi diataranya dengan mengembangkan Prodi D2 Jalur Cepat Administrasi Perpajakan.

“kurikulum D2 Jalur Cepat Administarsi Perpajakan yang di kembangkan di Politeknik Negeri Bali sudah mengadopsi apa yang dibutuhkan oleh DUDI sehingga lulusannya sudah siap di dunia kerja.” Ujarnya.

Wakil Direktur IV PNB sekaligus narasumber dalam Focus Group Discussion, Ir. I Wayan Arya, M.T . , menjelaskan bahwa PNB sudah sangat siap untuk melaksanakan Program D2 Jalur Cepat pada tahun 2022 mendatang.

“saat ini antara 3 pihak yakni PNB, SMK dan DUDI sudah menandatangai MOU kerjasama untuk pelaksanaan Program D2 Jalur Cepat.” ujarnya, sembari menjelaskan bahwa Program D2 Jalur Cepat sangat diminati oleh siswa SMK, karena banyak DUDI yang membutuhkan lulusan dengan kualifikasi D2.

Baca Juga :  Bersama SOKSI, Bambang Soesatyo Lepas Burung Hantu Di Tabanan

Khusus dalam bidang pelatihan perpajakan, Wayan Arya menjelaskan bahwa PNB telah menjalin kerjasama dengan berbagai asosiasi industri seperti Ikatan Konsultan Pajak Indonesia ( IKPI) dan beberapa hotel di Bali. ” karena ini bidangnya administrasi perpajakan semua industri membutuhkannya” ujarnya.

Wayan Arya menambahkan untuk Prodi D2 Jalur Cepat pembelajaran dilaksanakan selama 1,5 tahun atau 3 semester, dimana 1 semester pembelajaran dilaksanakan di kampus PNB dan 2 semester dilakukan di Industri. 

“lulusan D2 Jalur Cepat sangat kita harapkan seluruhnya dapat terserap di Industri, karena industri turut terlibat dalam mendidik siswa selama 2 semester, apalagi kurikulum yang digunakan sudah mengadopsi apa yang dibutuhkan oleh dunia usaha dunia industri”. ujarnya.

Sementara Humas Ikatan Konsultan Pajak Indonesia Cabang Bali, IB Widi Aksiana sangat kagum dengan kualitas mahasiswa Politeknik Negeri Bali yang selama ini telah melaksanakan praktek perpajakan di IKPI.

“sangat luar biasa, antusias dan keaktifan mahasiswa Politeknik Negeri Bali sangat tinggi dalam belajar, ketika kami memberikan praktek bagaimana menangani perpajakan baik dalam bidang pemeriksaan, upaya hukum, resposnya sangat luar biasa bahkan mereka mempelajari hal tersebut terlebih dahulu. ” jelasnya.

Baca Juga :  KUI Universitas Udayana Bekerjasama dengan BINUS University Sasar UMKM di Bali dalam Program ICDP 2023

Widi Aksiana menambahkan, saat ini ketersediaan konsultan pajak untuk menangani wajib pajak masih sangat minim, saat ini baru terdapat sekitar 290 konsultan pajak dibandingkan dengan wajib pajak di Bali yang mencapai puluhan ribu.

“ini merupakan peluang buat mahasiswa, khususnya dalam bidang perpajakan, dengan bekal ilmu yang dimiliki, tentunya akan bisa terjun di dunia profesi, namun yang paling ditekankan disini adalah disiplin dan soft skill harus terus ditingkatkan di samping kemampuan akademis” ujarnya. (kbh5)

Related Posts