BNN, KPK, BNPT Komit Berantas Kejahatan Trans Nasional
Denpasar-kabarbalihits
Tiga institusi besar BNN RI, KPK, BNPT berkomitmen melakukan pemberantasan bahaya dari Narkoba, Korupsi dan Terorisme yang merupakan dari kejahatan trans nasional.
Hal tersebut terungkap pada diskusi panel ‘Sinergitas Pemberantasan Narkoba, Korupsi, dan Terorisme untuk Pembangunan Sumber Daya Manusia Unggul di Era VUCA (Volatility, Uncertainity, Complexity, Ambiguity)’ yang digelar oleh BNN RI bersinergi dengan KPK dan BNPT, bertempat di Gedung PRG Polda Bali, Rabu (24/11).
Diskusi panel yang juga digelar secara daring ini diikuti oleh peserta dari 34 Provinsi dan 173 Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Hadir dalam kesempatan ini Kepala BNN Komjen Pol. Petrus R. Golose, Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar, Ketua KPK Komjen Pol Firli Bahuri, Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra, Perwakilan Kodam IX/Udayana, Gubernur Bali Wayan Koster, Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. Gede Sugianyar Dwi Putra, Walikota/Bupati se-Bali, dan seluruh Forkopimda Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali.
Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra mengatakan, narkoba, korupsi, dan terorisme merupakan kejahatan trans nasional. Sehingga penanganannya harus secara holistik dengan melibatkan seluruh komponen yang ada.
Untuk itu ditengah kemajuan teknologi saat ini diperlukan SDM yang mumpuni dalam menjawab tantangan tugas di masa depan.
Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan, peredaran gelap narkoba sangat mengkhawatirkan termasuk di Provinsi Bali. Indonesia tidak lagi jadi tempat transit tapi sudah memproduksi narkoba yang sudah masuk ke pelosok-pelosok. Sedangkan kasus korupsi sepanjang tahun 2020 telah merugikan negara sebesar Rp 56,7 Triliun.
Di level ASEAN, Indonesia berada di peringkat 5. Sementara terorisme membahayakan masyarakat dan mengancam ideologi negara. Sehingga diperlukan kolaborasi dalam pemberantasan permasalahan tersebut.
Kepala BNN Komjen Pol. Petrus R. Golose mengatakan diskusi panel ini sebagai langkah antisipasi dan mengambil kebijakan di dalam penanganan kejahatan trans nasional terhadap keamanan nasional yang menurut PBB ada 18 jenis kejahatan termasuk peredaran gelap narkoba, korupsi, dan terorisme.
Tidak hanya sebatas webinar, pihaknya berkomitmen bersama akan melaksanakan kegiatan dalam plementasi terutama pada pencegahan.
“Kita sudah mengetahui bahaya-bahaya narkotika, korupsi, dan bahaya terorisme tapi langkah konkret yang kita nyatakan adalah bahwa kita bisa bekerja sama untuk pencegahan,” Ucap Petrus Golose
Dipilihnya Bali menjadi tempat diskusi panel ini, agar nantinya pesan penting yang disampaikan agar tersebar hingga tingkat dunia.
“Bahwa kita institusi besar, 3 institusi pilar bangsa pembantu Presiden betul-betul menyatakan perang terhadap Narkotika, meminimalisir korupsi, dan Terorisme, Radikalisme beserta intoleransi,” Tegasnya.
Tidak hanya pesan bisa sampai kepada generasi muda, pesan ini juga ditujukan kepada bandar narkotika, pelaku teror, dan para koruptor.
Sementara Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan 3 trans nasional ini sangat serius dalam mempengaruhi perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Virus radikalisme masuk ke dalam sendi kehidupan masyarakat tanpa terlihat dan disadari.
“BNPT Membangun kekuatan nasional agar kita memiliki kekuatan dalam menghadapi virus radikalisme ini. Dan ini perlu sinergi lintas sektor agar bangsa kita memiliki ketangguhan,” Ujarnya.
Diharapkan dengan upaya bersama ini, semua potensi ancaman pada tiga kejahatan ini akan tereleminasi dengan baik.
“Oleh karena itu perlu kolaborasi, dan kolaborasi dengan masyarakat luas. Tentunya menjadi bagian penting agar kita bergandeng tangan bersama dalam menghadapi musuh-musuh negara, kejahatan terosisme, narkoba, korupsi,” Pungkasnya.
Ketua KPK Komjen Pol Firli Bahuri menambahkan, keberadaan 3 Intitusi besar di Bali saat ini, dalam rangka mencari solusi permasalahan kebangsaan. Dimana andil masyarakat harus memiliki komitmen dan semangat yang sama dalam mengentaskan korupsi, narkotika, dan terosisme.
“Pesan kami dari Bali kepada seluruh anak bangsa, mari kita bergandengan tangan, bersatu padu membangun negara kesatuan Republik Indonesia ini yang lebih sejahtera, cerdas, lebih maju dan membanggakan untuk seluruh rakyat Indonesia,” Imbuhnya. (kbh1)