Ngemural Keliling Indonesia, Pria Nusa Penida Dibayar Hingga Ratusan Juta Rupiah
Gianyar-kabarbalihits
Seni mural kerap dipandang negatif banyak orang, karena didefinisikan sebagai aksi vandalisme yang merusak lingkungan dan merusak hasil karya seni itu sendiri.
Lain halnya dilakukan dengan pelukis satu ini, tidak sembarang menggambar di media dinding atau tembok. Seorang pria asal Banjar Batu Mulapan Nusa Penida, Klungkung mempunyai keahlian seni mural yang mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Ditemui pada kediamannya, beralamat Jalan Raya Celuk, Gang Culeg, Singapadu, Gianyar, Ketut Sumadi (41) terlihat sedang melukis tepat pada tembok samping rumahnya, untuk mengisi waktu luang. Dengan kemampuannya melumurkan cat di tembok, dalam hitungan jam terbentuk sosok wajah wanita yang cantik, meski tidak banyak warna yang digunakan.
“Ini iseng-iseng sebelah rumah, karena basic saya realis saya mencoba menggambar ada ide untuk melukis cewek cantik. Karena diinspirasi saya itu cantik-cantik, saya berusaha bikin jelek nggak bisa. Biar orang yang menikmati bilang I Love You,” Ucap Ketut Sumadi sembari bercanda (28/10).
Pria humoris ini mengaku, seni mural disukai sejak duduk di bangku SMP diawali melukis tembok tetangga di Nusa Penida. Dengan menekuni seni mural ini, karyanya mulai dilirik banyak orang. Sehingga pada tahun 2016 banyak permintaan datang untuk melukis mural.
“2016 saya booming mural, sudah mulai keliling-keliling paling banyak di resto sama di villa-villa. Saya banyak dikenal orang di media sosial terutama Facebook, makanya ada saja terus keluar untuk ngelukis dinding keliling,” Jelasnya.
Sumadi selalu siap datang, ketika ada permintaan untuk melukis dinding hingga keluar Bali.
“Ke Labuan Bajo, Flores, Jakarta untuk ngelukis dinding, saya senang ngelukis dinding sampai sekarang. Hobi jalan-jalan dan menghasilkan titik-titik,” Candanya lagi.
Tidak hanya permintaan melukis datang secara pribadi, permintaan dari Intansi Pemerintahan juga dilayani. Namun mengenai tarif dibedakan dari biasanya, dimana karyanya dinilai dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.
“Kita pakai per meter, kalau tempat-tempat kecil kita pakai borongan. Apapun permintaan konsep dari pemerintahan, kita siap,” Ujarnya.
Sumadi menemukan kendala melukis mural pada saat menemukan media dinding yang tinggi, karena dibuat kelelahan. Dicontohkan saat melukis salah satu gedung di Jakarta Selatan, untuk membuat sket gambar menghabiskan waktu hingga 1 hari.
“Pakai tangga segala macam, tempatnya tinggi sekitar 4 sampai 10 meter itu saya rumit karena merasakan naik turun lumayan lelah, dan membuat sket rumit untuk obyek-obyek besar,” Pungkasnya.
Beda halnya dalam melukis dinding pada perumahan, ia hanya memerlukan waktu 4 jam sampai 5 jam.
“Karena mural di tempat yang bisa menjangkau lebih cepat tangan saya. Lebih gampang,” Katanya.
Akhir tahun ini ia mendapat permintaan melukis mural keluar Negeri, yakni salah satu restoran di Australia.
Ia juga mengaku pernah mengikuti berbagai lomba mural di Bali dan memperoleh juara 1 berturut-turut.
“Karena sudah tahu cerita konsep mural seperti apa, sudah dapat tekhniknya dapatlah kemarin 3 kali berturut-turut juara 1 lomba mural,” Bebernya.
Di waktu dekat ini, ia juga akan mengikuti lomba seni mural Piala Kapolri 2021 pada 30 Oktober untuk mewakili Kabupaten Klungkung.
“Tanggal 30 lomba mural di Polda saya dipilih mewakili Klungkung piala Polri ini. Ada 5 konsep, yang saya pilih konsep Peduli Pandemi Covid-19,” Tegasnya.
Ditambahkan, beberapa tembok rumah di Gang Culeg tempat tinggalnya pun tidak lepas jadi sasaran untuk melampiaskan idenya, tentunya setelah mendapat izin dari pemilik rumah.
“Ada beberapa gambar sampai di ujung gang, biar ada seni di gang spot selfie anak-anak disini. Dengan senang hati pemilik rumah mengijinkan,” Imbuhnya.
Selain menekuni mural, Sumadi juga aktif melukis pada media kanvas dengan permintaan dari realis hingga abstrak.
“Saya bisa seperti ini karena kanvas, tetap itu kalau order foto, tamu-tamu bisnis, order abstrak apapun permintaan itu saya siap,” Katanya.
Diharapkan, dari hasil karya muralnya mampu mendongkrak perekonomian pada keluarganya.
“Bisa mencukupi keluarga ya segitu aja cukup, kalau lebih dengan senang hati,” Harapnya.
Sementara, salah seorang tetangga Sumadi, Andika Candra mengizinkan tembok rumahnya dilukis dengan sket gambar penari legong, karena ia mempercayai karya Ketut Sumadi sangat bagus.
“Karya bli Ketut sangat bagus sekali, jadi saya izinkan beliau menggambar di tembok saya ini supaya terlihat lebih indah,” Jelasnya.
Diketahui secara umum, Mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen. (kbh1)