October 14, 2024
Daerah Pendidikan

Gelar Yudisium ke-33, FIKOM B Universitas Dwijendra Gaungkan Gerakan Nasional Literasi Digital 

Denpasar-kabarbalihits

Peradaban digital telah mengubah pola masyarakat dalam mengkonsumsi informasi, namun tidak sejalan dengan perubahan perilaku masyarakat untuk bijak bermedia sosial. Dalam penerapannya, Universitas Dwijendra mengajak lintas generasi untuk mendukung Gerakan Nasional Literasi Digital dan menjadi pelopor serta agen literasi media di masyarakat. 

Hal tersebut disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Drs Wayan Kotaniartha,SH, M.H, M.I.Kom, saat Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Universitas Dwijendra menggelar Yudisium dan Pelepasan Sarjana Ilmu Komunikasi ke-33 di Aula Sadhu Gocara Yayasan Dwijendra, pada Jumat (15/10).

Dihadapan 36 lulusan ilmu komunikasi dikatakan, saat ini diperlukan pendekatan multidimensi untuk menghadapi berbagai masalah yang bertebaran di media sosial, terutama mengenai informasi tidak benar (hoaks), ujaran kebencian, fitnah dan lainnya. Sebab, hal ini menjadi problem fundamental yang bisa mengancam keutuhan dalam berbangsa. 

“Di lain sisi juga banyak menimbulkan persoalan-persoalan, karena kita belum cakap digital. Karena itulah salah satu fungsi penting yang ingin kami bebankan kepada lulusan saat ini adalah dia harus menjadi pelopor, penggerak secara bersama-sama di masyarakat. Supaya secara simultan seluruh elemen masyarakat cerdas bermedia sosial, cerdas berliterasi media,” Ucapnya. 

Melalui lulusan tahun ini, pihaknya berharap ikut bersama-sama mencerdaskan literasi digital yang telah dilakukan pada saat kuliah, dengan dibekali kompetensi literasi media. 

Ditambahkan, selain mempunyai kemampuan akademik, lulusan Universitas Dwijendra harus berkarakter. Dinilai saat terjun pada dunia usaha tidak hanya membutuhkan orang yang cerdas, juga diimbangi dengan lulusan yang berkarakter.

“Tidak ada gunanya kalau lulusan kita itu hanya berdimensi profesional secara akademik, tapi tidak berkarakter,” Jelasnya. 

Dengan menyudisium 36 orang Sarjana saat ini, total lulusan Fikom B Universitas Dwijendra menjadi 867 orang. 

Ditambahkan, nantinya dalam menerapkan PTM (Pembelajaran Tatap Muka), Universitas Dwijendra telah mencanangkan penerapan prokes yang sangat ketat. 

“Minggu depan kita akan memulai itu secara bertahap, sehingga para dosen juga sudah divaksin dua kali. Mahasiswa juga sudah dua kali vaksin, ada yang satu kali,” Imbuhnya. 

Rektor Universitas Dwijendra, Dr Ir Gede Sedana, M.Sc.,M.M.A., yang turut mengadiri Yudisium ke-33 ini berharap kepada lulusan Fikom B Universitas Dwijendra, bisa memanfaatkan perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini. Yakni dapat menangkal berita maupun informasi yang tidak benar.

“Bisa mengkemas pesan itu, didasarkan dengan fakta dan sesuai dengan pembangunan itu sendiri,” Ujar Rektor Gede Sedana.

Juga semakin kuat dalam membangun literasi pada tingkat daerah hingga tingkat internasional. Para alumni Fikom B tetap menjadi keluarga besar Yayasan Dwijendra dan ikut berpatisipasi dalam pengembangan Universitas, dan Yayasan.

“Sampai kapan pun mereka itu adalah bagian dari keluarga besar Universitas dan Yayasan Dwijendra,” Tegasnya. 

Pada perkembangan digital saat ini, pihaknya telah membuat berbagai media sosial yang sangat membantu bagi Universitas Dwijendra. Karena dinilai pemanfaatn media sosial akan menjadi bagian sangat penting di dalam menyampaikan pesan-pesan kepada seluruh masyarakat. 

“Karena banyak pesan-pesan khususnya tentang kehidupan kampus, aktivitas kampus, yayasan, tidak semata-mata bergerak di bidang pendidikan tetapi di kegiatan pembangunan dalam bentuk penelitian dan pengabdian pada masyarakat. 

Ketua Yayasan Dwijendra Ketut Wirawan menambahkan, dalam meningkatkan karakter mahasiswa pihaknya akan menyediakan fasilitas pendukung lainnya kepada Fikom B Universitas Dwijendra. Dimana saat ini telah memiliki sarana berupa radio komunikasi, peralatan film, dan studio musik.

“Tujuannya adalah bagaimana nanti mahasiswa Dwijendra mempunyai karakter sendiri, dalam arti mereka tidak malas, tidak minder, dan tidak sombong,” Terangnya. 

Baca Juga :  Pemkab Buleleng Siap Anggarkan Pendanaan Pemilukada 2024

Dilanjutkan, dalam Ilmu Komunikasi diharapkan para lulusan dalam mencari jaringan bisa mengkomunikasikan dengan baik untuk kemajuan bangsa dan negara.

“Kita tahu sekarang banyak hoaks, saling hujat, mudah-mudahan mereka yang lulusan Dwijendra tidak begitu dalam melakukan komunikasi. Masyarakat Bali juga jangan ikut-ikutan melakukan hal tidak baik, kuncinya sekolah di Dwijendra karena ada kaitan adat, budaya dan agama yang dipegang adalah jujur selalu, berpikir positif, Tutupnya,” (kbh1)

Related Posts