Komisi IV DPRD Badung Kunker ke SDN 1 Lukluk dan Green School, Ortu Mengantar Siswa Diminta Datang Lebih Awal
Badung-kabarbalihits
Pimpinan dan Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Badung melakukan Kunjungan Kerja ke SDN 1 Lukluk, Kecamatan Mengwi dan Green School Desa Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, terkait penerapan protokol kesehatan selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM), pada Selasa (12/10).
Dalam Pantauan Komisi IV DPRD Kabupaten Badung yang dikomandoi Made Sumerta, SH, disampaikan penerapan prokes selama PTM secara umum di SDN 1 Lukluk telah berjalan dengan baik sesuai surat edaran. Meski ada evaluasi mengenai orang tua saat mengantar siswa ke Sekolah, diminta kedatangannya lebih awal dari jam masuk sekolah.
“Kalau dia masuk padahal jamnya belum mulai, kalau ditutup mereka berkerumun di luar. Ini untuk evaluasi tahap awal ini menjadi atensi bersama,” Ucap Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Badung, Made Sumerta, SH, disela-sela kunjungan kerja di SDN 1 Lukluk, Mengwi.
Bersama dinas terkait, pihaknya akan berbagi tugas untuk melihat melakukan evaluasi terhadap kondisi PTM di wilayah Kabupaten Badung.
“Evaluasi tiap dua minggu, tetap kita laporan juga ke Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan,” Katanya.
Kedepan diharapkan, penerapan prokes pada PTM berlangsung seharusnya semakin ketat, dimaksudkan agar tidak terjadi masalah baru.
Terkait adanya temuan tenaga pengajar tidak memakai masker saat proses PTM, Made Sumerta menanggapi dengan tegas dimana Guru tersebut semestinya diberikan teguran, dan diberikan sanksi apabila terjadi berulang kali.
“Ditegur dulu, kalau terus dilanggar ada sanksi karena menyangkut protokol kesehatan, undang-undang sudah mengatur itu. Saya kira bisa dikasi sanksi apalah, apa mutasi,” Jelasnya.
Lainnya, terkait ditunjuknya siswa yang ditugaskan sebagai tim prokes di Sekolah dalam melakukan pengecekan suhu tubuh, disebutkan hal tersebut merupakan bagian dari edukasi.
“Harus ada tim dari sekolah berkoordinasi dengan tim di desa/Kelurahan. Terkait edukasi ini, boleh dikatakan efektif sepanjang itu didampingi,” Terangnya.
Mengenai Kunker di Green School, Desa Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, pihaknya belum bisa memberikan evaluasi terhadap lembaga pendidikan yang dikatakan ramah lingkungan tersebut. Sebab belum terlihat simulasi PTM secara langsung, hanya sebatas tayangan video.
“Secara tayangan visual tadi sudah ditayangkan, tapi nanti kami ingin melihat secara langsung karena menyangkut orang asing. Ini resikonya lebih tinggi,” Ujarnya.
Dikatakan, hal ini harus dijadikan perhatian khusus oleh penyelenggara pendidikan setempat. Jika mengacu kepada tayangan visual, Green School telah layak untuk melakukan proses PTM.
Sementara Ketua Yayasan Kul Kul yang menaungi Green School Tirka Widanti mengatakan, kunjungan kerja Komisi IV DPRD Badung ini dianggap sebagai kunjungan balasan, karena pihak Green School sebelumnya telah melakukan audensi ke Komisi IV DPRD Kabupaten Badung terkait permohonan untuk segera dilakukan PTM di Green School.
“Desakan dari orang tua siswa, menginginkan anaknya cepat-cepatlah PTM. Sudah bosan dirumah. Ada juga diluar beberapa ratus siswa belum bisa masuk ke Bali, tentu kami sangat berharap agar PTM ini bisa belanjut,” Harapnya.
Sebelum pandemi Covid 19 mewabah, disebutkan jumlah siswa di Green School sebanyak 600 orang yang datang dari 40 negara, namun kini hanya menampung 300 siswa dari 30 negara dan mempekerjakan Guru asing sebanyak 40 orang. Dimana dalam proses pembelajaran menerapkan secara online dan edu tourism.
“Educational dan tourism. Seperti pelancong, padahal sebetulnya belajar,” Imbuhnya. (kbh1)