
Upacara Palebon di Sanur Hipnotis Turis Asing, Momen Bangkitnya Pariwisata Budaya
Denpasar-kabarbalihits
Upacara Palebon Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung dari Griya Gede Keniten pada Jumat (8/10) mampu menghipnotis wisatawan asing yang tinggal di Bali, untuk menyaksikan langsung prosesi Upacara terbesar setelah status PPKM di Bali turun level.
Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra, salah satu putra dari Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung yang juga sebagai Ketua PHRI Denpasar menyebutkan, Taksu Bali ada di kegiatan adat di Bali dimana Budaya kuat sebelum adanya Pariwisata.
“Budayanya yang unik dan kuat itulah menjadi daya tarik dan sebenarnya kalau ini normal ini sangat luar biasa daya tarik buat wisatawan. Selain mereka tinggal di Hotel menikmati pantai, lihat kegiatan Palebon apalagi Palebon besar,” Ungkap Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra di Sanur (8/10).
Palebon ini dinilai sebagai royal cremation yang melibatkan banyak seni, tatwa, dan upakara serta kedatangan masyarakat sekitar yang menjadi daya tarik tersendiri. Namun kembali Ida Bagus Sidartha menyayangkan masa pandemi menjadi tantangan.
“Kita mestinya bisa tutup jalan, penuh dengan orang dengan banyak kegiatan untuk mematuhi kesehatan kita semua, kita ikuti protokol kesehatan. Secara natural inilah daya tarik Bali sebenarnya,” Jelasnya.
Momen ini dijadikan penegas untuk mengingatkan kembali bangkitnya Pariwisata Budaya.
“Ini menjadi viral, maksudnya viral dengan baik. Mereka akan mengingat, itulah Bali,” Katanya.
https://youtu.be/SYWOAlCKJjM
Pihaknya mengakui prosesi Palebon ini adalah upacara termegah setelah status PPKM di Bali turun level. Namun keterlibatan banyak orang pada Palebon ini merupakan dari rasa bakti, karena Ida Pedanda Nabe adalah seorang tokoh.
“Kita ini punya beliau semua ya, saya haturkan balik pada beliau. Itu megahnya karena bakti, keikhlasan, tidak ada tekanan dari kita,” Ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya sangat bangga dengan banyak orang yang mengiringi kepergian Ida Pedanda Nabe karena ketokohannya.
“Benar-benar dihormati sehingga ada rasa sukarela untuk ngiring. Tidak melalui dibayar, atau ngayah. Itu karakter beliau sederhana tapi juga menyentuh, berwibawa,” Imbuhnya.
Salah satu wisatawan dari Negara Italia bernama Yujine yang mengaku lama tinggal di Bali tepatnya di Canggu, sangat tertarik melihat prosesi Upacara Besar di Bali karena keunikannya.
“really unique, we love it,” Katanya.
Bersama istrinya, ia juga merasa menikmati tinggal di Bali pada masa pandemi saat ini.
“Sure enjoy, we life twenty year,” Tutupnya (kbh1)