June 27, 2025
Daerah

Musyawarah Mufakat, Made Sarwa Terpilih Menjadi Bendesa Adat Sukawati 2021-2026, Komit Peningkatan Kualitas SDM

Gianyar-kabarbalihits

Ir. I Made Sarwa, MBA terpilih menjadi Bendesa Adat Sukawati masa bakti 2021-2026 melalui Paruman Desa Adat Sukawati  yang berlangsung secara muswarah mufakat di Wantilan Pura Desa Sukawati, Rabu (06/10). 

Ir. Made Sarwa merupakan salah satu Tokoh Adat Sukawati yang juga Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Gianyar. Ia menjadi calon tunggal lantaran calon lainnya memilih mundur dari persaingan. 

Ditemui Kamis 7 Oktober 2021 di Kantor Pusat BPR Kanti di Batubulan, Ketua Panitia Ngadegang Bendesa Adat Sukawati, I Made Arya Amitaba menyatakan proses ngadegang Bendesa Adat Sukawati sudah sesuai dengan surat edaran No.006/SE/MDA-Prov Bali/VII/2020 tentang Proses Ngadegang Bendesa Adat yakni dengan mekanisme musyawarah mufakat bahkan audensi ke Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali juga telah dilakukan.

“Setelah kita telusuri musyawarah mufakat ini sesuai dengan warisan leluhur, yang menyiratkan benar -benar ini memang keinginan sebagian besar krama yang tercurahkan atau sesuai penilaian kami adalah adalah kecenderungan atau sebuah dominasi,”ucapnya.

Ketua Panitia Ngadegang Bendesa Adat Sukawati, Made Arya Amitaba

Pihaknya selaku panitia ngadegang bendesa lanjut Arya Amitaba, mencoba mencermati untuk mendeskripsikan terkait inti mekanisme ngadegang bendesa sesuai proses mekanisme yang telah diatur.

“Akhirnya kita sampai pada menetapkan Pararem, mengingat dalam proses pemilihan tersebut harus didasari Pararem. Meski Pararem itu belum sempat disiapkan oleh Saba Desa sebelumnya, oleh karena itu panitia ngadegang bendesa sekaligus membuat pararem yang disahkan 18 Juni 2021 lalu, dan didaftarkan ke MDA Bali. Untuk sosialisasi ke masyarakat melalui perwakilan banjar dilakukan pada tanggal 18 September 2021″terangnya.

Bertepatan dengan Tilem Kapat tanggal 6 Oktober 2021 dilaksanakan pemilihan 

Arya Amitaba juga menyampaikan rasa syukurnya karena proses mulai proses penyusunan pararem, pengesahan pararem, pendaftaran, sosialisasi hingga proses pemilihan Ngadegang Bendesa dan Parjuru Desa Adat Sukawati berjalan dengan khidmat.

“Kami bersyukur pemilihan bendesa yang dilaksanakan tanggal 6 Oktober 2021 bertepatan dengan Tilem Kapat berjalan dengan khidmat. Karena ini dengan mekanisme musyawarah mufakat dan kebetulan calonnya hanya satu, nah calon yang satu ini kita sahkan, kita mufakati sebagai Bendesa Adat Sukawati masa bakti 2021-2026. Hal ini sesuai dengan SE MDA bali Nomor 006 bahwa Pemilihan itu harus musyawarah tidak boleh voting. Dan kami maknai bahwa proses pemilihan ini sama dengan pemilihan sebelum covid-19,”bebernya sembari menyatakan, kesamaan yang dimaksud adalah saat tidak terjadi covid memang semua krama bisa mencurahkan suaranya. Dengan covid ini dan diterbitkannya surat edaran MDA bahwa harus dibatasi, pihaknya menggunakan lima persen dari ‘krama mipil’ dari masing -masing banjar sehingga terkumpul 131 Pasuara yang kami undang saat proses ngadegang bendesa.

“Dan sudah terpilih. Desa Adat Sukawati sudah memiliki bendesa Adat terpilih yaitu Ir. Made Sarwa, MBA,”jelasnya.

Bendesa Adat Sukawati Terpilih,Ir. I Made Sarwa, MBA.

Sementara proses pejayan -jayan dan pengukuhan bendesa terpilih kata Amitaba, akan dilaksanakan pertengan Desember tahun 2021.

“Proses masa waktu tersebut berdasarkan dengan tahun I Caka Sasih. Karena bendesa sebelumnya dikukuhkan dan upacara Pejayan-jayannya dilaksanakan pada sasih Kapitu tahun 2016 maka berikutnya, Pejayan-jayan dan Pengukuhan Bendesa terpilih ini dilaksanakan pada Tilem Kapitu ditahun 2021 ini, untuk selanjutnya Bendesa dan Prajuru Desa Adat Sukawati memulai masa kerja,”katanya.

Sementara Bendesa Adat Sukawati terpilih, Ir. I Made Sarwa, MBA, menyatakan panitia ngadegang bendesa dalam membuat pararem sudah berdasarkan suatu proses atau tatanan yang sesuai dari MDA Bali.

“Dari hasil pencalonan ini sesuai tatanan pencalonan sudah diajukan ke panitia pemilihan.Sehingga dari proses tersebut juga terkait pencalonan prajuru karena di masing -masing banjar harus mencalonkan satu orang calon bendesa adat dan satu orang calon prajuru. Jika dari banjarnya tidak mencalonkan bendesa adat, boleh mencalonkan calon bendesa dari banjar lain tetapi calon prajurunya tetap dari banjar itu sendiri,”ujarnya.

Selain akan melanjutkan program kerja bendesa sebelumnya yang berpotensi mengembangkan Desa Sukawati, Made Sarwa mengatakan program kerjanya selaku Bendesa Sukawati mengacu pada tiga kerangka yakni Parahyangan, Pawongan dan Palemahan yang telah sesuai dengan Perda IV tahun 2019 tentang Desa Adat.

“Kerangka-kerangka inilah yang akan kami laksanakan dan kami jalankan,”beberanya.

Baca Juga :  Buka Layanan Pengaduan dan Konsultasi Hukum, Golkar Bali Tunjuk Muntra Koordinator Pos BAKUM

Dalam bidang Parahyangan khususnya di Sukawati kata Made Sarwa terdapat  pengemponnya pihaknya  akan melakukan evaluasi apa saja yang menjadi permasalahan yang dihadapi masing -masing pengempon. Adapun Periangan itu Pura Penataran Agung, Pura Kahyangan Tiga Sukawati dan Pura Erjeruk.

“Pura tersebut sudah ada Pengempon. Tetapi walaupun ada pengempon tetap merupakan tanggung jawab dari bendesa, dengan sendirinya bendesa berhak monitoring melaksanakan apa yang merupakan rencana dari pengempon tersebut,”terangnya sembari mengatakan pihaknya akan berupaya meningkatkan kesejahteraan pengayah di kahyangan tiga yakni pemangku.

Dibidang Pawongan Made Sarwa akan berupaya meningkatkan komunikasi antara tugas Pawonganmengingat dalam kepengurusan yang baru ini terdapat  peningkatan jumlah pengurus yang sebelumnya berjumlah 8 orang menjadi 13 orang. 

“Sehingga, untuk memudahkan koordinasi kami membentuk susunan satu Bendesa, dua Petengen, dua penyarikan dan di Petajuh akan kami bentuk tiga susunan yaitu Petajuh menangani masalah Periangan, Petajuh menangani masalah Pawongan dan Petajuh menangani masalah Palemahan,”bebernya.

Petajuh yang menangani Pawongan harus membangun komunikasi dengan kelian adat sebagai ujung tombak banjar yang ada. Setelah terjalin baik apa yang menjadi rencana Prajuru adat mampu dikomunikasikan dengan Kelian Adat.

Sedangkan dibidang Pawongan sesuai perkembangan jaman yang ada yakni digital dan sosmed pihaknya akan nerfokus pada peningkatan Sumber daya Manusia (SDM).

“Tujuh puluh lima persen kami akan lakukan peningkatan SDM melalui kursu-kursus dan pendidikan yang mengarah pada peningkatan skill dan yang setaraf dengan itu. Karena saya melihat di Sukawati volume penduduknya hampir tujuh puluh persen merupakan generasi muda,”jelasnya.

Di Desa Adat Sukawati terdapat yayasan, LPD dan LPDP kedepan akan disempurnakan sebagai program kerja di bidang Palemahan.

“Misal pada yayasan yang ada, akan kami evaluasi karena perlu peningkatan dalam artian bagaimana yayasan itu dapat menjadi payung ekonomi produk Desa Sukawati sesuai potensi yang ada,”tegasnya.(kbh6)

Related Posts