November 25, 2024
Pendidikan

7th ICIIS Unhi Denpasar “Living The New Normal: Achieving Resilience And Ensuring Sustainable Future”

Denpasar-kabarbalihits

Sebagai kegiatan tahunannya, Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar kembali menggelar International Conference Of Interreligious And Intercultural Studies (ICIIS). ICIIS ke-7 ini mengusung tema “Living The New Normal: Achieving Resilience And Ensuring Sustainable Future”. Seminar internasional ini digelar secara daring (online) dan pembukaanya dipusatkan di Rektorat Unhi Denpasar dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes), Kamis (30/9).

Seminar Internasional ini menghadirkan keynote speaker, yaitu Hilmar Farid, Ph.D., serta sejumlah narasumber lainnya dari berbagai universitas luar negari. Diantaranya, Emiretus Prof. Dr. Alberto G. Gomes (La Trobe University Melbourne, Australia, & DEEP Network), Prof. Dr. Michael Kuhn (Universitas Frankfuhrt, Jerman), Prof. Nestor T. Castro, Ph.D. (University of Philippines Dilliman), Prof. Dr. Morad Moulai Hadj (Fakulty of Social Sciences, University of Mohamed Ben Ahmed Oran 2, Algeria), Prof. Dr. Al Makin, M.A. (State Islamic University Sunan Kalijaga), dan Prof. Dr. Judith Schlehe (University of Freiburg, Germany), serta narasumber lainnya.

Rektor Unhi Denpasar, Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, M.S., mengatakan ICIIS merupakan seminar internasional tahunan yang rutin dilakukan Unhi Denpasar bekerjasama dengan universitas lain, baik dalam negeri maupun luar negeri. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hasil riset yang ada di Unhi Denpasar. “Ini adalah sharing experience dan sharing hasil penelitian yang fokus kita ambil topik saat ini adalah bagaimana membangun ketangguhan dan kepastian masa depan terkait dengan Covid-19 dalam kehidupan new normal,” ujarnya.

Baca Juga :  KEKAL, WALHI dan FRONTIER Desak Revitalisasi Pasar Umum Negara Jangan Sampai Gusur Pedagang Eksisting

Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Widya Kerthi, Prof. Dr. phill. I Ketut Ardhana, M.A., mengatakan, meskipun kasus pandemi Covid-19 di Bali telah melandai, namun mesti tetap waspada.

“Kendati demikian, dalam dunia pendidikan harus tetap membicarakan aspek-aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan aspek lainnya antara daerah satu dengan daerah lainnya maupun antara bidang ilmu satu dengan bidang ilmu lainnya. Sebab, masalah pandemi Covid-19 tidak hanya masalah kesehatan semata, namun juga berdampak pada masalah sosial, ekonomi, politik, dan lainnya. Sehingga, sinergi semua pihak menjadi sangat penting dalam menangani pandemi Covid-19 ini. Dengan harapan bisa menemukan suatu jawaban yang terintegrasi, sehingga bisa mewujudkan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan,” pungkasnya.(kbh2)

Related Posts