Persiapan PTM Di Badung, Komisi IV Gelar Raker
Badung-kabarbalihits
Memastikan kesiapan pembelajaran tatap muka (PTM) bila PPKM level 4 bisa turun kelas. Komisi IV DPRD Badung melaksanakan rapat kerja dengan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung I Made Mandi dan Kepala Dinas Kesehatan dr Nyoman Gunarta di Gedung Dewan, Senin (6/9)
Rapat dipimpin langsung Ketua Komisi IV, I Made Sumerta didampingi para anggota seperti Nyoman Gede Wiradana, Ni luh Gede Rara Hita Sukma Dewi, I Gde Aryantha, Made Suwardana dan Ni Luh Putu Sekarini.
Made Sumerta mengatakan, apabila PPKM bisa turun level, pihaknya berharap PTM bisa dilakukan dengan prokes ketat, sehingga sesuai dengan kondisi saat ini. Minimal 50 persen dari jumlah siswa yang mengikuti. Selain itu, ada beberapa guru yang belum divaksin lantaran memiliki riwayat penyakit atau pun sedang hamil, pihaknya meminta pun kejelasan kepada Disdikpora dan Diskes. “Sehingga, orang tua dan anak yang akan mengikuti PTM tidak ada keragu-raguan. Itu yang jadi penekanan kita,” ujarnya.
Kemudian, terkait prokes pihaknya juga menanyakan persiapan dari masing-masing sekolah. “Masker ini kan tidak boleh dipake lebih dari 3 jam oleh anak-anak. Nah siapa yang harus menyiapkan. Yang menyiapkan itu juga kita harapkan harus kerjasama antara Diskes dan Disdikpora,” katanya.
Menurutnya ada banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk terjangkitnya wabah Covid-19 di lingkungan sekolah. Pihaknya juga meminta pemerintah dalam hal ini Disdikpora menyiapkan strategi dan skenario dalam menghadapi PTM ini.
“Terus terang masyarakat sudah merindukan anaknya bisa belajar di sekolah. Sekarang kalau PTM dilaksanakan bagaimana kesiapan sekolah?,” tanya dia lagi.
Selain itu, pihaknya juga meminta pihak Dinas Kesehatan membeberkan capaian vaksinasi di lingkungan dunia pendidikan. Sebab, dari informasi yang masuk ke Komisi IV belum semua siswa usia 12-18 tahun yang mendapat suntik vaksin. Bahkan pihaknya mendapat laporan sejumlah guru juga ada yang belum divaksin.
“Apakah sudah semua guru divaksin? Bagaimana yang belum ? Terus capaian vaksinasi untuk anak didik sudah sampai dimana,” katanya.
Sementara, anggota Komisi Nyoman Gede Wiradana menjadi dambaan semua orang tua murid. Oleh karena itu, pihaknya sangat berharap PTM secepatnya bisa dilaksanakan di Badung. “Orang tua murid sudah capek jadi guru di rumah. Mereka sangat berharap segera PTM. Tapi, agar bisa PTM kan Badung harus turun level dari PPKM level 4 ke level 3 kebawah,” kata Wiradana.
Pihaknya pun berharap ada kebijakan dari pemerintah pusat untuk menurunkan level ini, sehingga dunia pendidikan Badung secara khusus bisa kembali melaksanakan proses mengajar seperti biasa. “Mari kita berdoa supaya level (PPKM level 4) bisa turun. Dan anak kita bisa normal belajar kembali. Tentu untuk segala persiapannya harus dimatangkan dulu,” kata politisi asal Desa Sibang Gede, Abiansemal ini.
Menanggapi hal itu, Plt Kadisdikpora Badung, I Made Mandi menjelaskan bahwa secara prinsip semua sekolah baik dari tingkat TK, SD hingga SMP di Badung sejatinya sudah siap melaksanakan PTM. sarana prasaran prokes sudah tersedia di masing-masing sekolah. Orang tua siswa juga sudah menyetujui anaknya belajar di sekolah. Hanya saja selama kendalanya adalah Badung masuk PPKM level 4.
“Perlu kami laporkan kepada Komisi IV bahwa semua satuan pendidikan baik TK, SD dan SMP sebenarnya sudah sangat siap melaksanakan PTM. Tapi, kendala kita karena masuk PPKM level 4, sehingga harus melaksanakan PJJ (pembelajaran jarak jauh, red),” kata Mandi.
Kemudian, mengenai kesiapan sekolah pihaknya juga memastikan semua sudah siap. Pihaknya sudah memerintahkan semua kepala UPT dan pegawas untuk mengecek kesiapan sekolah untuk berjaga-jaga bila PTM bisa dibuka. “Kami sudah perintahkan kepala UPT dan Pengawas sekolah turun. Dan semua sekolah sudah siap. Bahkan sempat ada skenario sekolah di zona hijau dibuka dulu secara bertahap dengan Prokes ketat, tapi karena PPKM level 4, makanya kami tidak berani,” terangnya.
Sementara Kadiskes Badung dr Nyoman Gunarta juga membenarkan bahwa proses vaksinasi anak diusia 12-18 tahun sudah berjalan di Badung. Pihaknya bahkan mengklaim vaksinasi diusia tersebut sudah melampui target nasional. Sementara untuk guru, dr Gunarta akan menyiapkan layanan khusus bagi guru yang memiliki riwayat komorbid agar bisa divaksin di RSD Mangusada. “Untuk guru yang punya komorbid syaratnya sudah mudah. Bisa divaksin. Nanti, kami akan jadwalkan di Mangusada,” tegasnya.
Pihaknya di Dinas Kesehatan mengaku siap mendukung pelaksanaan PTM di Badung. Pihaknya dari dunia kesehatan bahkan siap memberikan pendampingan ke sekolah lewat Puskesmas dan Pustu terdekat.
“Kami tentu mendukung dan siap membantu sekolah untuk memastikan PTM berjalan dengan baik dan tidak ada klaster baru,” pungkas dr Gunarta.(kbh6)