Mahasiswa Demo Bawa Paket Bansos Untuk Gubernur Koster
Denpasar-kabarbalihits
Puluhan mahasiswa dari Aliansi BEM seluruh Indonesia wilayah Bali Nusra mendatangi Kantor Gubernur Bali pada Senin Sore (23/8), untuk menyampaikan aspirasi terkait duka cita rakyat, yang dinilai Pemerintah gagal menangani Pandemi saat ini.
Aparat keamanan dari SatPol PP hingga Kepolisian tampak siaga menjaga jalannya aksi gabungan mahasiswa ini, yang diketahui dari BEM PM Universitas Udayana, BEM PM Universitas Pendidikan Nasional, BEM REMA Universitas Pendidikan Ganesha, BEM IKBM Universitas Hindu Indonesia, BEM ITB STIKOM BALI, dan BEM KBM Politeknik Negeri Bali.
Aneka bentuk kritikan ditunjukkan pada aksi tersebut, dan salah satu Mahasiswa meletakkan sebuah papan tepat di depan Kantor Gubernur Bali yang bertuliskan ‘Gedung Ini Dijual Untuk Modal Bantu Rakyat’ dimaknai sebagai simbolis dalam memastikan adanya bantuan dari pemerintah.
Ketua BEM Universitas Udayana yang juga sebagai koordinator BEM wilayah Bali Nusra, Muhammad Novriansyah Kusumapratama menilai, banyaknya anggaran-anggaran belum terfokus terhadap penanganan pandemi saat ini di Provinsi Bali.
“Bisa dilihat dari masyarakat kecil, pedagang, tukang parkir dan sebagainya, kami tanyakan kepada mereka sangat banyak sekali belum menerima bantuan dari pemerintah. Banyak sekali masyarakat kecil tidak tahu apa itu vaksinasi, dan bagaimana mereka bisa survive di pandemi Covid-19 ini,” Ucapnya di sela-sela aksi berlangsung di depan Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar (23/8).
Aliansi BEM Seluruh Indonesia Wilayah Bali Nusra ini menyatakan beberapa sikap yang ditujukan kepada Pemerintah Provinsi Bali yaitu, menuntut pemerintah Provinsi Bali mengevaluasi penerapan kebijakan PPKM yang tidak solutif. Selanjutnya menuntut Pemerintah Provinsi Bali untuk segera mendistribusikan bantuan sosial secara adil, merata dan tepat sasaran, menuntut pemerintah Provinsi Bali untuk mengoptimalkan 3T (Test, Tracing, dan Treatment) dengan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat, menuntut Pemerintah Provinsi Bali untuk memastikan insentif tenaga kesehatan dan meminta pemerintah Provinsi Bali agar lebih memperhatikan sektor lainnya sebagai alternatif sektor pariwisata.
Ditambahkan, terkait aksi ini pihaknya juga telah mengajukan 3 kali permohonan audensi sebelumnya terhadap Gubernur Bali Wayan Koster, namun ditolak.
“Ketiga-tiganya ditolak, maka dari itu kami sekarang hadir disini untuk memastikan, memang ini suara masyarakat yang harus didengarkan. Tidak menutup kemungkinan juga aka nada hal-hal besar lagi yang bisa kami lakukan,” Jelasnya.
https://youtu.be/Y6uBitGJLlc
Perwakilan mahasiswa juga terlihat membawa tas berisikan paket sembako yang bertuliskan ‘Bansos untuk Pemerintah’ dimaksudkan agar perwakilan dari Pemerintah Provinsi Bali untuk menerima paket penuh kritik tersebut.
“Pak Koster sini Pak Koster, karena bapak tidak bisa ngasi bansos kepada masyarakat, ini kami dari masyarakat kasi Bansos ke Bapak,” Teriak salah satu mahasiswa di depan Aparat Keamanan.
Puluhan mahasiswa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 17.00 Wita, setelah membacakan pernyataan sikap dan menggantungkan paket sembako di pagar pintu Kantor Gubernur Bali. (kbh1)