November 25, 2024
Pariwisata

Bali Gastronomy Expedition 2021, Gaungkan Kuliner Pedesaan Untuk Pariwisata

Gianyar-kabarbalihits

Meski pandemi Covid 19 masih melanda Bali khususnya, namun harus diakui pariwisata di pulau Dewata ini tetap menjadi primadona. Untuk itu Bali Gastronomy Expedition 2021 digelar dan digagas oleh Bisama.co bekerja sama dengan  Puri Agung Manuaba yang berada di Desa Kenderan, Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Melalui Penglingsir Puri, Anak Agung Gede Anom Raharja yang memiliki kepedulian yang sangat besar akan pelestarian seni dan tradisi di Pedesaan terutama seni kulinernya. Selain itu bergabungnya seorang Penggiat Desa Wisata, seperti I Wayan Wardika sebagai pengelola Tegal Dukuh Camp dan The Fire Flies Garden di Taro, menambah maraknya gelaran ini.

Disisi lain upaya ini disambut baik oleh UMKM Naik Kelas Provinsi Bali yang turut membidani kelahiran Bali Gastronomy Expedition 2021, UMKM Naik Kelas Virtual Expo yang digelar selama 3 hari, yakni dari tanggal 12 hingga 14 Agustus 2021 dan dimulai bertepatan dengan Hari UMKM Nasional 12 Agustus 2021.

“Tanpa berfokus pada masyarakat kecil, maka akan sangat sulit bagi kita untuk bisa bergerak kedepannya, karena masyarakat sudah terlalu kenyang dengan janji-janji. Maka dalam hal ini perlu upaya konkrit,” ujar Gung Anom, sapaan akrab Penglingsir Puri Agung Manuaba.

Sebaran Kuliner Tradisional Bali dengan ragam yang sangat banyak, sampai saat ini masih tersimpan dan diwariskan secara turun temurun di dalam sebuah komunitas atau lembaga sosial seperti Desa. Bahkan ada yang merupakan budaya ‘in situ‘ – yang hanya ada di tempat itu. Ini tentunya merupakan khasanah kekayaan budaya bangsa yang tak ternilai harganya.

“Gerusan teknologi dan modernisasi dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap eksistensi kuliner tradisional Bali. Rumitnya ‘pakem‘ yang diterapkan, bahan-bahan yang harus ada dalam satu menu, proses mempersiapkan dan etika penyajian, adalah beberapa alasan enggannya generasi sekarang untuk menekuni dunia kuliner tradisional Bali,“ imbuhnya.

Di Desa Adat Manuaba, ada yang disebut Sate Peranagkat yaitu berbagai jenis Sate lengkap dengan Adonan – Lawar yang disajikan (ditanding) berdasarkan jenis sate dan jumlahnya. Inilah kemudian mereka sebut dengan Sate Tegak atau Sate Perangkat. Tradisi ini masih masih tetap dipegang teguh dan dilestarikan keberadaannya secara turun-temurun.

Baca Juga :  Yayasan Nawa Dharma Raksa Berikan Workshop Kebudayaan Hindu untuk Manajemen GDAS BALI Helath and Wellness Resort

„Thema Sate Perangkat inilah yang menjadi atraksi sentral pada pelaksanaan Bali Gastronomy Expedition 2021 yang mengambil lokasi di Puri Agung Manuaba pada Sabtu 14 Agustus 2021. Dipadukan dengan konsep Rajalaya (Jamuan Makan a’la Raja) tentunya akan menambah sakral gelaran ini,“ Gung Anom kembali menjelaskan.

Paduan memasak a’la modern juga akan ditampilkan oleh Indonesian Chef Association (ICA) – BPC Gianyar yang mengangkat Menu Masakan berbahan dasar Moringa atau Kelor.

Upaya pelestarian sangat strategis pada tahap transformasi kepada generasi berikut agar mereka memiliki pemahaman yang mendalam, terutama dalam hal filosofi dan peruntukan setiap menu masakan dalam kehidupan sosial religi dan keseharian orang Bali.

Oleh karenanya peran Generasi Muda juga diangkat melalui Eksibisi Flair/Mixology sebagai wadah kreatifitas paramuda didalam meramu minuman yang berbahan dasar Arak Bali.

Dukungan Pemerintah melalui program UMKM Naik Kelas dapat mengakselerasi potensi Kuliner Pedesaan dan semua usaha mikro kecil dan menengah untuk bisa ‘naik kelas’ sehingga dapat mendorong bangkitnya Perekonomian Pedesaan.

Sekretaris Komunitas UMKM Naik Prov Bali sekaligus penggagas kegiatan, Lenita dari Bisama.co mengatakan, Bali Gastronomy Expedition ini diupayakan untuk dilaksanakan secara berkelanjutan. Upaya ini diharapkan tidak terhenti di tahun 2021, namun akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, sampai terekamnya seluruh Kuliner Tradisional Bali untuk diidentifikasi, dikelompokkan dan selanjutnya dilestarikan. Tentunya juga diangkat ke permukaan untuk dapat dikenal dan disajikan bagi para wisatawan.

“Sudah saatnya Kuliner tradisional Bali yang ada di setiap desa, diangkat dan diperkenalkan kepada masyarakat luas, bahkan masyarakat internasional. Ragam dan rasa tentunya sangat variatif. Ini kekayaan khasanah budaya bangsa yang patut dilestarikan,” ujarnya.

Melalui event ini diharapkan semangat Masyarakat Desa, terutama yang bergerak pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Insan Pariwisata dapat terbangun kembali dalam upaya mendorong kebangkitan Bali.(kbh2)

Related Posts