Terkesan Ganas, Ikan Predator Diburu Pecinta Ikan Hias
Denpasar-kabarbalihits
Tren memelihara ikan predator saat ini menjadi pilihan untuk mengisi waktu luang, karena dipercaya dapat menghilangkan kejenuhan di masa pandemi Covid-19. Ikan predator yang memiliki karakter agresif dan warna mencolok ini membuat pecinta ikan hias tertarik untuk mengoleksinya, sehingga hal ini menjadi peluang besar bagi penjual ikan hias.
Salah satunya pemilik kios di Pasar Burung Satria, Jalan Veteran, Denpasar, bernama Deby Agus Slamet Riyadi yang akrab disapa Damar, saat ini ia mulai menjual berbagai jenis ikan predator seperti Channa, Oscar, hingga Peacock Bass atau disebut Pbas, dengan habitat ikan yang berbeda. “Channa kita punya yellow sentarum dari Kalimantan, ada auranti dari India, Asiatica. Untuk di community tank ada Oscar, Pbas,” Ucapnya (11/8).
Menurutnya, ikan predator yang paling banyak diminati adalah jenis Oscar dan Pbas, karena harganya relatif terjangkau tergantung ukuran, yang berkisar dari puluhan ribu hingga ratusan ribu. Damar mengaku pernah menjual ikan predator jenis Platinum Aligator Gar mencapai Rp 7 juta. “Harga tergantung size, dan jenis. Ikan predator bisa dicampur dalam satu tempat, kecuali jenis channa dia sendiri tidak bisa dicampur,” Jelasnya.
Selain menjual satwa reptil, Damar juga memilih menjual ikan predator karena cara makannya yang unik, dan terkesan ganas. Khusus pakan, ikan-Ikan pemangsa ini dimanjakan dengan memberikan pakan hidup yakni ikan yang ukurannya lebih kecil, dan potongan daging. “Kalau dari pelet (pakan ikan dicetak bentuk bulatan) kurang mantap liatnya, ikan predator makan pelet. Saya kasi makannya lele kecil atau ikan moly, kadang anakan cupang juga dimakan,” Ujarnya.
Seperti ikan hias lainnya, pemeliharaan berbagai ikan jenis pemangsa ini dinilai tidak susah, yakni memperhatikan kebersihan air, sistem filterisasi, dan penghangat pada Aquarium.
Untuk stok penjualan ikan predator di kiosnya ia datangkan dari luar Bali, yakni dari peternak lokal. Ditambahkan, dimasa pandemi ini peminat ikan predator menjadi bertambah. “Lumayan, justru pandemi orang butuh hobi, makanya kita tetap jalan,”Imbuhnya.
Salah satu pengunjung kios, Abdul Roziq yang tinggal di wilayah sanur mengaku suka dengan ikan predator sejak dua tahun lebih, karena memiliki keunikan tersendiri pada kulitnya, dan mempunyai mental yang bagus. “Di rumah memelihara 3 jenis, Channa, Lohan, dan Arwana. Ikan kalau mental bagus itu identik dengan pamer,” Tutupnya. (kbh1)