September 30, 2025
Daerah Ekonomi

Tingkatkan Nilai Ekspor Buah Lokal, Golkar Bali Beri Pelatihan Registrasi Kebun Kepada Petani

Denpasar-kabarbalihits 

Para petani di Bali dalam mengembangkan produk pangan berupa buah lokal Bali yang akan diekspor keluar negeri masih menemukan beberapa kendala, salah satunya terhadap faktor keamanan pangan. Dimana pihak negara importir meminta registrasi kebun yang merupakan asal produksi buah di Bali sebagai salah satu syarat keamanan pangan.

Hal tersebut terungkap pada kegiatan Pelatihan Registrasi Perkebunan Buah Ekspor Petani Bali, Manggis, Salak, dan Buah Naga yang digelar oleh DPD Partai Golkar Provinsi Bali melalui Badan Pemberdayaan dan Pembina Petani Partai Golkar (BP3PG), di Kantor DPD Partai Golkar Bali secara langsung maupun virtual (30/7). 

Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Dr. I Nyoman Sugawa Korry, SE.,MM.,Ak.,CA. menyebutkan, Bali harus mewujudkan keseimbangan baru dalam struktur ekonomi, dimana sektor pertanian harus diperhatikan bersama-sama. Terpuruknya ekonomi Bali paling besar secara nasional saat ini dikisaran 9 persen pernah sampai kontraksi 12 persen, dikarenakan adanya faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah nilai Ekspor.

“Pertumbuhan ekonomi itu dipengaruhi oleh konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor impor. Pertanian ini kita dorong untuk bagaimana ekspor bisa terangkat. Sehingga pertumbuhan ekonomi bisa terdorong. Kendalanya banyak Petani kita yang belum paham tentang bagaimana salah satu syarat yaitu registrasi perkebunan harus dilakukan,” Ucap Sugawa Korry pada pembukaan Webinar Pelatihan Registrasi Perkebunan Buah Ekspor Petani Bali. 

https://youtu.be/aKQup-Yg_1k

Pihaknya meyakini akan menemukan solusi, karena adanya interaksi yang melibatkan para petani Bali maupun luar Bali meski secara virtual melalui pelatihan yang diberikan Badan Pemberdayaan dan Pembina Petani Partai Golkar Bali. 

Ditemukannya kerumitan dalam proses registrasi, pihaknya akan memohon kepada pemerintah daerah melalui dinas pertanian agar menyederhanakan proses administrasi tersebut.

“Kami juga akan terus berusaha walaupun pandemi melalui virtual melakukan pendidikan dan pelatihan,” Jelasnya.

Ditambahkan, upaya paling mendasar dilakukan Golkar Bali untuk mendorong peningkatan nilai ekspor adalah registrasi kebun, sehingga petani paham tentang kualitas menjaga keamanan pangan dan disertai pendampingan oleh semua pihak.

“Maka petani tidak bisa dibiarkan sendiri, dia harus didampingi, harus dibantu oleh semua pihak termasuk Golkar didalamnya,” Imbuhnya. 

Pelatihan Registrasi Perkebunan Buah Ekspor Petani Bali yang dimoderatori oleh Dr.Drh. Komang Suarsana M.MA menghadirkan narasumber berkompeten diantaranya, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Unud, Prof. Ir. I Made Supartha Utama, MS., PhD, Sub Koordinator Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Denpasar Agus Taufik, dari Asosiasi Eksportir dan Rumah Kemas Holtikultura Indonesia, Budi Waluyo, dan Ketua BP3PG Jro Putu Tesan. 

Ketua BP3PG Jro Putu Tesan menyampaikan, masih banyak kebun milik kelompok petani di Bali yang belum diregistrasi sehingga  harus registrasi ulang, sebab masa aktif registrasi 3 tahun sebelumnya telah habis. 

“Setiap kelompok petani kurang lebih anggotanya 40. Registrasi kebun keluar untuk perorangan namun diajukan perkelompok,” Katanya. 

Diharapkan 100 persen kebun milik kelompok petani wajib didaftarkan. Dinilai, hal ini merupakan masalah nasional maka peran antara pengusaha dan pemerintah dengan lembaga sosial harus bergandengan tangan. 

Nantinya pendampingan akan dilakukan mengenai kesulitan yang dialami petani salah satunya dalam pembuatan dokumen. 

“Karena harus menggambar peta wilayah kan tidak mungkin, nanti ada pendampingan baik dari dinas, kalau dinas tidak bisa kita dari lembaga juga siap, ataupun dari pengusaha,” Pungkasnya. 

Baca Juga :  Mantan "Kader Banteng" Dewa Putu Manik Terpilih Aklamasi Pimpin PK Partai Golkar Kuta

Sementara Sub Koordinator Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Denpasar Agus Taufik mengatakan, dalam memudahkan petani melakukan registrasi kebun, pihaknya telah membantu para petani dan pengusaha eksportir meski ada hambatan. 

“Ada verifikasi yang belum conect dengan pengusaha registrasi kebun ini, mungkin kedepannya akan diconectkan lagi. Dengan adanya webinar ini mungkin semua jadi tahu tentang registrasi kebun, PH dan karantina. Yang jelas di karantina kami selalu membantu untuk kemajuan petani,” Ujarnya. 

Untuk mempermudah registrasi kebun, terlebih masa pandemi berkepanjangan, nantinya akan dibuatkan aplikasi agar bisa mendaftar dengan sistem secara online.

“Mungkin dari pembelajaran kondisi covid ini semua serba online, harus bisa. Kedepan pasti pakai aplikasi,” Tutupnya. (kbh1)

 

Related Posts