
Permainan Radio Control Eksis di Masa Pandemi
Denpasar-kabarbalihits
Meningkatkan imunitas tubuh sangat dibutuhkan di masa pandemi saat ini. Agar imun tetap stabil beberapa orang dewasa di Denpasar lebih memilih bermain radio control yang membuat mereka bahagia disaat mengisi waktu kosongnya di masa pandemi.
Seperti yang terlihat di sirkuit Radio Control Jineng track, Jalan Ceko Maria, Peguyangan Kangin, Denpasar Utara. Mainan dengan kendali jarak jauh ini tidak lagi dikhususkan pada anak-anak.
Salah seorang Pembalap RC Gas Power (GP) skala 1/8 Engine, Yuda mengaku berminat dengan permainan ini karena dapat memacu adrenalin dan aman, dimana adu balap RC ini telah terorganisir. “Sebelumnya sih suka main motor, senang downhill, sekarang sudah berumur cari yang lebih aman aja sih. Kalau ini ada yang patah, rusak bisa diperbaiki,” Kata Yuda ditemui beberapa waktu lalu di Jineng Track.
Hobi yang mengandalkan ketangkasan pengendalinya ini tergolong mahal, dikatakan minimal harga per unit mencapai Rp 25 Juta. “Tapi kalau bekas bisa dapat minimal 10 juta. Kisaran harga pasaran dari second sampai baru, bisa Rp 10 juta hingga Rp 30 Juta,” Jelasnya.
https://youtu.be/Rvzq6rFnQg0
Diakui permainan yang eksis sejak 10 tahun lalu ini harus membutuhkan lahan yang luas, sehingga keterbatasan tempat membuat para pecinta RC jarang berkumpul. “Tracknya pindah-pindah, kadang track dimiliki bersama atau sewa lagi hilang. Kita cari track lagi keliling Bali,” Ujarnya.
Menurutnya peminat RC saat ini semakin meningkat, terbukti dengan diadakannya lomba beberapa minggu lalu peserta mencapai 50 orang sebelum PPKM diberlakukan. “Satu mobil kadang pembalapnya 1, mekaniknya 2 orang. Peminatnya tambah banyak. Dulu pernah PPKM awal, menunggu lagi agar bisa diijinkan lomba. Sekarang lagi peminatnya bertambah,” Ungkapnya.
Untuk suku cadang mesin menurutnya tidak susah dicari, sebab beberapa daeler RC telah menjual lengkap sesuai kebutuhan. “Tergantung brand yang punya, tidak bisa satu merk dipakai merk yang lain. Di Bali ada, online shop juga ada,” Katanya.
Mengenai perawatan diakui lumayan susah terutama pada mesin, diperlukan ketelitian dalam pembersihan. “Enginnya terutama, di filter, kalau mati terpaksa service lagi atau beli yang baru, lumayan harganya,” Tambahnya.
Kembali dijelaskan, tenaga RC ini dibagi dua, yakni menggunakan tenaga baterai dan engine dengan bahan bakar nitro. “Pakai engine bisa bermain sampai 1 jam full, kalau habis masuk pit diisi lagi, yang baterai lombanya biasanya 5 menit, kalau dipakai bermain biasa 15 sampai 20 menit,” Jelasnya.
Karena mahalnya RC per unit, bagi pemula biasanya mencari RC dengan harga second sesuai isi kantong. “Tapi intinya senang, mereka pelan-pelan pasti nyari barang cukup dikantong mereka aja. Yang penting belajar dulu, dikasi elektrik dulu biar dapat sensasi, toh gedenya sama,” Pungkasnya.
Sementara pemilik sirkuit RC Jineng Track Made Darmawan menuturkan, lahan pribadinya dijadikan sirkuit ini berawal dari masa pandemi mewabah yang membuat pecinta RC bingung mencari tempat karena ditutupnya beberapa fasilitas umum milik pemerintah.
“Karena ditutup lapangan lumintang, ada PPKM awal. Pas ada lahan disini, terus sama teman-teman ajak bareng mumpung ada lahan jadinya join uang buat disini,” Ungkapnya.
Untuk total lahan yang digunakan seluas 36 are, sedangkan untuk track RC menghabiskan lahan seluas 20 are. Pihaknya tidak mengenakan biaya sewa, hanya mengenakan biaya perawatan bagi para pemain.
“Ini untuk bayar tukangnya aja, karena setiap hari ada perbaikan. Biaya member 150 perbulan, track dibuka setiap hari,” Imbuhnya. (kbh1)