November 25, 2024
Daerah Kesehatan

Bali Zona Oranye, Belum Terapkan Kebijakan PPKM Darurat

Denpasar-kabarbalihits 

Saat ini meningkatnya kasus positif Covid-19 di Bali dalam dua minggu terakhir disumbangkan dari transmisi lokal, sehingga nantinya Pemerintah Provinsi Bali tidak akan menerapkan PPKM Darurat secara general.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra pada kegiatan ramah tamah di Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, (30/6). Dikatakan kebijakan PPKM Darurat hanya diberlakukan di wilayah Zona Merah. Sedangan di Bali masih dalam zona oranye,  sehingga Pemerintah Provinsi Bali belum menerapkan PPKM Darurat.

“Bali astungkara saat ini di zona oranye, berarti kita tidak masuk dalam PPKM Darurat. Kalau begitu kita harus terus bekerja, saya berharap berada didepan terus di Bali ini disiplin masyarakat. Jangan sampai kita masuk kesitu,” Ucapnya. 

Pihaknya tidak bermaksud untuk menolak kebijakan PPKM darurat yang dilontarkan oleh pemerintah pusat.

“Masyarakat kita cukup lama sudah tidak beraktivitas, sudah 1,5 tahun. Perekonomian makin parah. Tapi Kita tidak menolak PPKM Darurat sebagai sebuah kebijakan bukan itu maksudnya. Kalau bisa kita hindari, mari kita hindari. Caranya bukan tidak mengambil kebijakan itu, tetapi membuat kondisi wilayah kita tidak masuk zona merah, itu tugas kita,” Pungkasnya. 

Nantinya apabila ada pemberlakuan PPKM Darurat, akan dilakukan pembatasan yang sangat tinggi namun hanya bersifat temporal, dan setelah kasus turun akan disesuaikan kembali.

“Semua kebijakan penanganan covid fleksibel karena menyangkut kehidupan masyarakat,” Katanya.

Baca Juga :  Putu Parwata Siap Fasilitasi Aspirasi BPD Terkait Reward Purnabakti

Ditambahkan kebijakan ini mengikuti dinamika Covid-19 yang berkembang di masyarakat.

“Karena kebijakan penanganan covid ini tidak hanya untuk covidnya, tapi untuk kehidupan kita bersama, komponen masyarakat. Maka dari itu kita bekerja terus, masyarakat kita ajak disiplin, ramai-ramai datang ke tempat vaksinasi, vaksin supaya imunnya kuat. Lalu ada Covid boleh positif tapi tidak sakit, sehingga kita menggerakkan perekonomian. Kalau perlu tidak ada covid lagi di Bali,” Tutupnya. (kbh1) 

Related Posts