Dosen Unwar Dorong Kelompok Perajin Perak Bangkit di Masa Pandemi Melalui Program Pelatihan Digital Marketing
Gianyar-kabarbalihits
Program Kemitraan Masyarakat Universitas Warmadewa melakukan pelatihan kepada Kelompok Perajin Perak Dharma di Batubulan Gianyar.
Ketua Pelaksana, IA Cynthia Saisaria Mandasari,SE.,MM memaparkan, pendampingan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pangsa pasar konsumen di masa pandemi Covid-19 ini.
“Dalam pelatihan ini kami juga memberikan pendampingan untuk memperluas pangsa pasar para pengrajin, teelebih dimasa pandemi sekarang ini,”papar IA Cynthia Saisaria yang juga sekaligus pemateri dalam kegiatan yang dilaksanakan Kamis (4/6).
Kelompok pengrajin perak Dharma Batubulan kata IA Cynthya Saisaria menjadi mitra yang disasar dalam program pengabdian kepada masyarakat Unwar ini.
“Bapak Ketut Darma merupakan ketua dari Kelompok perajin perak Dharma Batubulan,dengan beranggotakan 12 orang ini, kelompok pengrajin ini mengerjakan berbagai jenis perhiasan berbahan perak yang dipesan kemudian dikirimkan ke mitra. Mitra kelompok ini merupakan manufaktur penjual perak, target pasarnya adalah wisatawan lokal maupun mancanegara,”terangnya.
Namun menurunnya pariwisata di Bali membawa dampak menurunnya pengunjung dan pembeli ke Mitra, hal ini juga berakinat pada kelompok pengrajin perak Dharma Batubulan karena pemesanannya juga menurun.
IA Cynthia Saisaria Mandasari,SE.,MM juga menyampaikan, adanya program kemitraan masyarakat di Kelompok pengrajin perak Dharma Batubulan ini adalah pembuatan model digital marketing untuk memudahkan pemasaran hasil kerajinan perak kepada para pembeli yang hanya tinggal menunggu dirumah tanpa harus berpergian.
Penggunaan metode ini juga dapat didukung dengan jasa pengiriman online yang saat ini sudah tersedia di Indonesia, seperti JNE, J&T, Go-send dan Grab delivery, sehingga pangsa pasar dapat diperluas lagi. Apabila terjadi permasalahan dalam proses pembelian secara online ini, pengurus Kelompok pengrajin perak Dharma Batubulan dapat menyelesaikannya dengan tata cara penyelesaian preventif dan represif terhadap perselisihan yang terjadi dengan konsumen, sesuai dengan materi yang diberikan dalam pelatihan.(r)
