
Ingatkan Tamu Jangan Sampai Terbebani, Putu Parwata Sambut Baik Bali Dibuka untuk Wisman
Badung-kabarbalihits
Ketua DPRD Badung, I Putu Parwata menyambut baik pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman). Ini dipastikan akan mampu menggeliatkan ekonomi Bali khususnya Badung di tengah pandemi covid-19.
Saat ditemui di Gedung Dewan Badung, Rabu (16/6), Sekretaris DPC PDI Perjuangan Badung tersebut mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat karena akan membuka pariwisata Indonesia bagi kalangan wisman. “Kemarin kami juga sudah melakukan zoom meeting dengan pemerintah pusat yang sudah menyampaikan beberapa langkah mengenai step untuk membuka sektor pariwisata,” tegas politisi asal Kuta Utara tersebut.
Menurutnya, pemerintah pusat khususnya Pemkab Badung sangat menyambut baik apa yang sudah dirancang sehingga program-program tersebut bisa berjalan. “Khususnya bagaimana mendorong sektor pariwisata yang merupakan andalan pendapatan daerah Kabupaten Badung bisa mulai menggeliat,” tegasnya.
Salah satu yang kongkret, ujarnya dorongan Presiden dan seluruh jajaran kementerian untuk melakukan kegiatan-kegiatan kementerian dan pemerintah pusat di Bali khususnya di Badung. “Ini kami sambut dengan baik,” katanya.
Walau begitu, kata Parwata, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan bersama-sama baik pemerintah pusat maupun daerah. Pertama, pembukaan pariwisata ini jangan sampai menjadi kluster baru. Begitu wisatawan domestik maupun wisman masuk ke Bali, katanya, betul-betul harus di-screening dengan baik, di-screening dengan prosedur yang benar. “Jangan sampai kasus covid-19 di Bali menjadi naik lagi,” tegasnya.
Karena itu, katanya, masing-masing harus memberikan peranan. Bagaimana Pemprov, bagaimana Kabupaten Badung, bagaimana pemerintah pusat dengan Satgas Covidnya, bagaimana Angkasa Pura. Ini harus dilakukan selektivitas terutama di Bandara Ngurah Rai yang dikelola oleh PT Angkasa Pura. Angkasa Pura, ujarnya, harus benar-benar menyiapkan satu fasilitas yang memang baik dan dapat dipertanggungjawabkan dan tidak membebani biaya yang mahal kepada wisman maupun wisnus.
Dikatakan, Parwata, kontrol yang baik sangat diperlukan. Sehingga tamu-tamu yang datang ke Bali terkontrol dengan baik, melalui dilakukannya swab, kemudian dilakukan karantina, kemudian ada emergencynya. Tetapi semua proses itu tidak memberatkan para pihak, antara lain tak memberatkan tamu. “Jangan sampai tamu menjadi beban. Aduh datang ke Bali mahal bayar swabnya, aduh proses seluruhnya panjang harus mengantre di bandara dan sebagainya. Ini tak boleh terjadi,” ungkapnya sembari menambahkan, tamu yang datang ke Bali dibuat nyaman selama di era covid ini.
Selanjutnya dilakukan pemerataan atau pemerintah memberikan perhatian yang sama. Bukan saja Nusa Dua menjadi sektor prioritas tetapi juga kecamatan yang lain. Ada Kecamatan Kuta, Kuta Utara, Abiansemal, kemudian Mengwi dan Petang. Bagaimana kita melibatkan potensi yang ada di masing-masing kecamatan sebagai bentuk kepedulian dan pemerataan kita di Kabupaten Badung.
Berikutnya, kata Parwata, bagaimana kita bersama-sama untuk menyiapkan diri kita. Artinya kita masing-masig wilayah harus memfasilitasi semua yang dibutuhkan dengan tetap menggunakan protokol 5 M, tidak saja 3 M tetapi 5 M sebagai jaminan dan keterlibatan semua komponen masyarakat sampai Satgas Covid Desa bahkan sampai banjar. Dengan begitu, semua program pemerintah membuka Bali ke internasional maupun nasional betul-betul dapat dipertanggungjawabkan dan dapat memberikan kontribusi yang positif
PAS sapaan akrab Putu Parwata kembali menyatakan, sangat siap untuk menyambut wisatawan mancanegara. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan seluruh camat, seluruh kepala desa. Semangat mereka dibangkitkan untuk menjaga protokol kesehatan demi mencegah meluasnya covid-19 supaya hijau semuanya. “Sampai satgas banjar pun dilibatkan. Jadi kami sangat siap menyambut kedatangan wisatawan,” tegasnya.(kbh6)