
Dipolisikan MKKBN, Ngurah Harta Tegaskan Ini
Denpasar-kabarbalihits
Surat Keputusan Bersama (SKB) PHDI dan MDA Provinsi Bali nomor 106/PHDI-Bali/XII/2020 dan nomor 07/SK/MDA-Prov Bali/XII/2020 tentang pembatasan kegiatan pengembangan ajaran Sampradaya Non Dresta Bali di Bali tanggal 16 Desember 2020. Oleh sekelompok orang, SKB ini dijadikan dasar melarang dan menolak Sampradaya yang dinilai tidak sesuai dengan dresta Bali.
Menilai tindakan sejumlah oknum tersebut arogan dan melanggar konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yakni Undang-Undang Dasar 1945, MKKBN pun berusaha mencari keadilan. Pada Kamis (13/5/) sejumlah pihak dilaporkan ke Mapolda Bali, diantaranya Pinisepuh Perguruan Sandhi Murti Indonesia, I Gusti Agung Ngurah Harta. Berdasarkan tanda bukti laporan pengaduan masyarakat (dumas) nomor registrasi dumas/302/V/2021/SPKT Polda Bali laporan yang diterima Brigadir Polisi Kepala I Putu Botik Arismaya, dan Kompol Cok Gede Mustika dengan Pelapor I Ketut Nurasa.
“Dengan data dan bukti yang cukup, dan kita sudah serahkan ke Polda Bali, beliau berbicara Puputan Badung, itu menurut kami juga mengganggu ketenangan,”ujarnya.
https://youtu.be/aUFn02SpZOo
Ketut Nurasa juga menyatakan kesiapannya untuk mengajak dialog empat mata Pinisepuh Sandhi Murti I Gusti Agung Ngurah Harta.
“Saya nyatakan sekarang. Mari diskusi dengan saya, mau satu meja dengan saya, mau dikamar mandi dikunci dari luar,mau dilapangan kita berdua saja,”tantangnya.
Dikonfirmasi terpisah dikediamannya pada Jumat siang (14/5). Pinisepuh perguruan Sandhi Murti Indonesia I Gusti Agung Ngurah Harta menanggapi santai atas pelaporan dirinya oleh Majelis Ketahanan Krama Bali Nusantara (MKKBN).
“Harusnya kalau dia (Ketut Nurasa,red) tidak punya niat bermusuhan dengan saya dia datang kesini. Dia kan sering datang kesini, sering makan disini, tapi kalo sudah seperti ini dia menyatakan perang. Kita harus tanggapi. Kita akan laporkan balik tentang keabsahannya sebagai Advokat,”ujarnya.
Ngurah Harta kembali menegaskan meski dirinya dilaporkan oleh MKKBN, namun pihaknya memastikan tidak akan mengganggu upaya atau kinerja Sandhi Murti dan ormas lainnya untuk menutup Ashram-Ashram yang ada di Bali.
“Kita tidak merasa terganggu. Kita happy-happy saja, malah kita tertawa begitu tau saya dilaporkan di Polda. Kok Nurasa seperti anak kecil, seorang pensiunan kok begitu?,”tanyanya.
Terkait tantangan Ketut Nurasa untuk berdialog di kamar mandi pihak ya menyatakan tidak akan pernah mau.
“Untuk apa empat Mata di kamar mandi. Sebaiknya di Pasar Badung, biar banyak orang tahu, siapa yang kalah siapa yang menang,”pungkasnya. (kbh6)