
Gandeng SOKSI Z, Yayasan Pendidikan Ngurah Rai Gelar Berbagai Lomba, Komit Cetak SDM Unggul dan Berdaya Saing
Badung-kabarbalihits
Dalam upaya mewadahi dan meningkatkan kreativitas siswa terlebih dimasa pandemi Covid-19, Yayasan Pendidikan Ngurah Rai (YPNR) menggelar beberapa lomba bagi siswa SD dan SMP di seluruh Bali dan luar Bali secara virtual. Lomba yang juga merupakan rangkaian HUT ke-42 Yayasan Pendidikan Ngurah Rai tahun 2021 tersebut dilaksanakan sejak 8 Maret 2021 dan babak final digelar di Aula SMP dan SMA Ngurah Rai Kerobokan Kuta Utara Badung, pada Selasa (16/03).
Adapun berbagai lomba tersebut yakni Lomba MC (Master of Ceremony), Lomba Story Telling, Lomba Mesatua, dan Lomba Berpidato atau Speech Contest. Babak penyisihan sudah dilaksanakan 8 Maret lalu secara virtual, dan babak puncak diadakan 16 Maret 2021 baik online dan offline.
Ketua Yayasan Pendidikan Ngurah Rai (YPNR) Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra saat membuka final lomba MC (Master of Ceremony) menyatakan Lomba ini digelar dalam rangka HUT ke-42 Yayasan Pendidikan Ngurah Rai tahun 2021.
Lomba yang mengusung tema “Menggali Potensi dalam Mewujudkan Generasi Masa Depan yang Unggul dan Mampu Bersaing”, memperebutkan piala bergilir dari SOKSI dengan total hadiah 10 juta rupiah.
“Para guru menginisiasi kegiatan ini di saat pandemi dengan aktivitas yang bermanfaat bagi siswa maka yayasan bekerjasama dengan SOKSI Z mengadakan lomba ini,” jelas Agung Adhi Mahendra Putra.
Kepada para peserta lomba yang telah berhasil masuk babak final Gus Adhi sapaan akrab Anak Agung Bagus Adhi mahendra Putra ini berpesan pada hakekatnya lomba yang dilaksankan ini bertujuan menggali potensi yang ada.
“Kita tidak berbicara siapa yang menang atau yang kalah. Namun pada hakekatnya lomba adalah mempersiapkan adik-adik sebagai duta pembangunan kelak,” terangnya.
Dalam situasi Pandemi Covid -19 ini, Kata Gus Adhi bukanlah pertanda bahwa kita berhenti dengan segala kegiatan, namun merupakan suatu momen yang sebenarnya diberikan Tuhan untuk bisa mengaktualisasikan diri sebanyak-banyaknya.
“Adik-adik banyak belajar di rumah dan sudah tentu kami apresiasi. Dan didalam mengisi hal-hal tersebut hari ini diadakan final lomba beberapa kategori. Untuk itu saya sampaikan pada final ini lebih banyak saya meminta agar mengapresiasikan diri secara penuh totalitas pada pentas,sebagai jati diri dan dasar dalam meniti masa depan selanjutnya,” tegasnya.
Anggota Komisi IV DPR RI ini juga menuturkan bahwa YPNR berdiri tahun 1979, dan didirikan oleh almarhum I Gusti Ketut (IGK) Adhiputra, yang tak lain adalah ayahanda dari Agung Adhi Mahendra Putra.
Menurutnya, tujuan membangun SMA Ngurah Rai karena saat itu belum ada sekolah di wilayah Kerobokan. Namun, tujuan utama Alm. IGK Adhiputra mendirikan sekolah ini untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas, mandiri, tangguh, dan punya daya saing.
“Awalnya di tempat ini (lokasi YPNR saat ini, red) IGK Adhiputra memelihara ribuan ekor ayam. Namun seiring semangat beliau dan dorongan dari teman-temannya agar warga Kerobokan bisa sekolah dan terbebas dari kebodohan, kandang ayam itu dibongkar dan dibangunlah SMA Ngurah Rai,” ungkap pria yang lebih akrab disapa Amatra ini.
Kedepan, YPNR berencana menambah satu unit sekolah lagi yakni SMK Ngurah Rai. Dengan infrastruktur pendukung yang memadai, dan didukung sarana prasarana serta SDM yang mumpuni, YPNR berharap SMK Ngurah Rai akan menjadi sekolah yang unggul dan mampu mencetak lulusan-lulusan yang siap kerja dan berdaya saing.
“Saat ini baru kita pikirkan akan bangun SMK pariwisata, belum ke SMK pertanian karena di Plaga sudah ada apalagi di Kerobokan bukan sentra pertanian tapi pariwisata, ya kita berharap SMK pertanian akan melahirkan taruna-taruna tani andal yang akan mengawal pertanian kita dan menjaga martabat bangsa,” ucap Ketua Depidar XXI SOKSI Provinsi Bali ini.
Sementara Ketua Panitia sekaligus Kepala SMP Ngurah Rai Kerobokan Sang Putu Wahyudi Putra menyampaikan berbagai lomba yang digelar tersebut disambut antusias para siswa meski dimasa Pandemi sekarang ini. Terbukti para peserta tidak hanya berasal dari Kabupaten Badung namun juga dari luar Provinsi Bali yakni Samarinda.
“Tujuan utama dari kegiatan lomba ini adalah ingin menggali potensi-potensi yang dimiliki anak-anak yang ada di seluruh Bali utamanya dan di Indonesia pada umumnya,”ujarnya.
Kegiatan lomba yang menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 lanjut Wahyudi Putra, sehingga pelaksanaan pinal dari masing- masing kategori terbagi dalam beberapa sesi.
“Dalam final ini jumlah pesertanya tidak banyak dan itu dibagi menjadi beberapa sesi. Kalau hari ini kita lihat pembagian lomba itu dibagi menjadi lima sesi dan setiap sesi begitu selesai pesertanya pulang dilanjutkan kategori lomba lainnya untuk dipertandingkan,” terangnya, sembari mengatakan total peserta yang mengikuti babak final mencapai 84 orang, dengan rincian setiap kategori lomba diikuti 5 orang peserta, kecuali lomba Master of Ceremony yang mencapai 19 orang peserta. (Kbh6)


