Bupati Badung Lantik Direksi Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung
Badung-kabarbalihits
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta akhirnya melantik tiga Direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung, di ruang Kerta Gosana Puspem Badung, Sabtu (6/3).
Tiga Direksi tersebut yakni I Wayan Suyasa (Direktur Utama), I Made Sugita (Direktur Umum) dan I Made Suarsa (Direktur Teknik). Ada sejumlah poin penting yang diharapkan Bupati Giri Prasta usi melakukan pelantikan tersebut utamanya pelayanan PDAM Badung semakin baik serta direksi dan jajarannya bisa bekerja keras, iklas dan tuntas.
Giri Prasta dalam pidatonya usai melaksanakan pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan direksi mengatakan, dalam struktur direksi ini sudah ada keterwakilan semua wilayah Badung yakni di Badung Selatan diwakili Wayan Suyasa, di Badung Tengah Made Sugita dan di Badung Utara diwakili I Made Suarsa. “Saya paham di Badung ini terhadap PDAM ini belum maksimal dan tadu juga direksi telah menandatangani pakta integritas, dan jangan berpikir bahwa direksi bisa bekerja hingga 2026 sesuai masa jabatannya yakni 2021-2026, jika dinilai kurang maksimal bisa diberhentikan ditengah jalan. Bukan karena Giri Prasta, tapi karena pakta integritas yang telah ditandatangani direksi,” ujarnya.
Lebih lanjut Giri Prasta berpesan agar direksi selalu kompak. “Kita minta direksi agar bekerja keras, bekerja ikhlas, bekerja cerdas dan bekerja tuntas. Semua formulanya sudah kita berikan, begitu juga dengan karyawan di PDAM Badung juga telah kita buatkan pakta integritas untuk mewujudkan suatu pelayanan yang baik demi kesejahteraan krama Badung,”ungkapnya.
Bupati juga menargetkan agar masyarakat bisa terjangkau kebutuhan masyarakat terhadap air bersih di seluruh Kabupaten Badung. “Air merupakan kebutuhan nomor dua setelah udara. Kita Badung akhir 2021 sebenarnya atau pertengahan tahun 2022 kita mendapatkan air bersih 500 liter per detik air bersih, dan di selatan pun kita masih berproses dengan pembangunan reservoir. Jangan sampai air itu sudah ada, namun jaringan tersebut tidak sampai ke Badung Selatan,”paparnya.
Sementara Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung, I Wayan Suyasa mengatakan, pihaknya siap menjalankan apa yang diinginkan bupati terkait pembenahan pelayanan di PDAM Badung. “Kendala kita adalah disaat hujan seperti ini. Ketika kita melakukan pengelolaan air permukaan dan itu sering terganggu dengan lumpur serta pasir sehingga merusak pompa. Adapun langkah yang kita buat adalah memasang pompa lumpur sehingga tidak masuk ke jaringan . Terkait air baku kita sudah disupport lagi dari Bendungan Sidan sekitar 500 liter per detik dan di tukad masti 70 liter per detik sehingga jika semua itu sudah selesai kedua suplai air itu sudah bisa mengcover semua kebutuhan air di Kabupaten Badung,”paparnya.
Ia juga menjelaskan, beberapa hal penting yang harus dilakukan usia dilantik seperti penekanan biaya dengan melakukan efisiensi-efisiensi berupa memaksimalkan atau melakukan audit aset-aset produksi yang mana bisa ditekan dan mana yang tidak bisa ditekan. “Contoh diproduksi, ada yang namanya sumur bor dengan penggunaan pipa. Setelah saya identifikasi ternyata ada penggunaan pipa yang bisa dimodifikasi untuk suplai produksi di jaringan dengan melakukan zonasi jaringan di semua wilayah. Pastikan Produksi di salah satu sumur terdistribusi dengan tepat airnya, tidak ada sumur mendistribusikan ke zonasi lain yang sudah kita tentukan,”ujarnya.
Dirut asal Kerobokan ini juga mengatakan, pihaknya juga memastikan alat ukur air terkondisi dengan baik . “Kita juga ingin antisipasi kebocoran fisik dan kebocoran non fisik, seperti misalnya pelanggan kita di Kecamatan Mengwi dan Kuta Utara 14 ribu pelanggan kurang lebih , 2200 pelanggan meteran airnya adalah nol, berarti disini ada kebocoran fisik dan non fisik dan saya indikasikan ini non fisik. Secara logika di masa pandemic covid-19 ada rumah tangga tidak memakai air itu sama sekali tidak logis. Apakah alat baca kami yang salah atau tukang bacanya yang salah itu perlu kita benahi lagi,”paparnya Suyasa yang juga mantan anggota DPRD Badung itu.
Selain itu, penataan yang harus dilakukan adalah pembuatan organ lembaga untuk teknologi informasi , karena struktur lembaga teknologi informasi ini adalah harus berdiri sendiri nantinya. “Mengenai program Air Dalam Kemasan (AMD) yang sempat belum direalisasikan, kami juga targetkan tahun ini agar program itu bisa berjalan sehingga apa yang menjadi arahan pimpinan bisa terlaksana dengan baik. Kita target tahun ini sudah terealisasikan,”tegas mantan Direktur Teknik Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung tersebut.(kbh6)