October 27, 2024
Daerah

Fraksi Partai Golkar Badung Siap Kritisi Giriasa Jika Menyimpang, Juga Dukung PPKM Mikro untuk Geliatkan Perekonomian

Badung – kabarbalihits

Fraksi Golkar DPRD Badung sebagai partai pengusung menyampaikan, apresiasi atas pelantikan Bupati Badung dan Wakil Bupati masa jabatan 2021-2024 yakni I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa.

Ketua Fraksi, I Gusti Ngurah Saskara mengungkapkan, kedepan langkah bersama yang dilakukan yakni komitmen menangani pandemi Covid-19 untuk kepentingan masyarakat Badung.

“Hal-hal yang menjadi penyelesaian senantiasa akan mengapresiasi. Jika ada hal menyimpang, kami di fraksi Golkar tidak terlepas juga akan mengkritisi,” terangnya saat memberikan keterangan pada awak media di Gedung Dewan, Jumat (26/2).

Fraksi Golkar juga mengapresiasi, kelonggaran bagi para pedagang saat PPKM mikro tahap kedua ini. Memang dibutuhkan sebuah langkah jika pedagang malam jam 9 dibatasi jaraknya, ada kebijakan yakni bisa take away memberikan potensi bagi pedagang sehingga aspek ekonomi menggeliat.

“Kami mendukung penuh kebijakan pemerintah, namun harus kongkrit dilaksanakan. Agar bisa dilaksanakan, mungkin para pedagang juga harus memberitahu kepada pembeli tidak boleh makan di tempat jika sudah dalam waktu yang ditentukan,” ujarnya.

Agar tidak ada pelanggaran, harus ada pengawasan dan pemberian pengertian yakni menghindari kerumunan. “Tetapi potensi ekonominya tetap ada,” katanya.

Sementara, ketika pariwisata tengah stuck ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni pengendalian pertanian yang dimulai dari hilir. Sebab, sebelumnya infrastruktur sudah diselesaikan. Tinggal sekarang menjadikan ekonomi sebagai tulang punggung melalui perbaikan tata niaga  dan konsep marketing dari komoditi pertanian.

“Sambil berharap bahwa pariwisata akan pulih, ini sudah bisa dilakukan fokus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendapatan diarahkan dari sana,” kata Saskara.

Baca Juga :  Waspada Musim Penghujan, Ular Berbisa Masuki Pemukiman di Denpasar

Terkait, masalah tunggakan pajak sebesar Rp. 600 miliar pihaknya meminta agar ada  kajian terlebih dahulu. Jika karena pandemi, harus ada toleransi sehingga bisa memberi nafas kepada pengusaha pariwisata untuk tetap berjalan.

“Kita melihat dulu, itu sisa dari yang lama atau yang terjadi oleh sebab pandemi, tentu harus ada kajiannya,” bebernya.

Alternatif pendapatan selain dari pariwisata, Saskara menyebut bisa melalui Bumda. Seperti Perumda Tirta Mangutama dan Perumda Pasar Mangu Giri Sedana.

“Bagaimana dia melangkah memberikan kontribusi maksimal atas aset-aset yang dimiliki sehingga saat seperti ini PAD bisa terbantu,”tegasnya mengakhiri. (kbh6)

Related Posts