December 3, 2024
Ekonomi Nasional

Karena Pupuk Langka, Komisi IV DPR RI Langsung Terjun Ke Bali Dikawal Gus Adhi Amatra

Tabanan – kabarbalihits

Komisi IV DPR RI kembali melaksanakan kunjungan kerja ke Bali. Kunjungan kerja kali ini merupakan adanya laporan daerah di Bali yang belum mendapatkan pupuk, sehingga komisi IV DPR RI langsung turun ke Gudang Lini III PT Pupuk Indonesia (Persero) Tabanan yang berlokasi di Jalan Kecubung Kediri Tabanan, senin (15/2).

“Ada wilayah yang belum sampai pupuknya. Setelah kami koordinasikan dan setelah kami bertanya, mudah-mudahan bisa diselesaikan secepat mungkin,” ungkap Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin seusai peninjauan.

“Kadang masyarakat petani bertanya, kok saya enggak dapat? Ya karena pemerintah itu usulannya 23 juta ton, yang bisa dipenuhi hanya 9 juta ton. Sehingga ada kekurangan sebanyak 14 juta ton. Karena memang alokasinya sebesar itu,” imbuhnya.

Sehingga dirinya memberikan usulan untuk membuat pengumuman secara tertulis, bahwa harga pupuk subsidi Rp. 1.200, sementara harga pupuk non subsidi Rp. 5.000. Sehingga dengan demikian tidak ada kerancuan di masyarakat. 

“Karena rakyat ini kan kadang-kadang rancu. Mereka bilang, kok seenaknya naikin harga pupuk. Nah ini bukannya naikin harga pupuk, tapi alokasi untuk pupuk subsidi sudah habis,” terangnya.

Dirut PT. Pupuk Indonesia Holding, Bakir Pasaman mengatakan, sementara masukan-masukan yang diberikan oleh Ketua Komisi IV DPR RI akan dicoba untuk memperbaiki kondisi saat ini. Apalagi ada hubungan dengan subak dan lainnya, sehingga solusi jangka pendek yang akan dilakukan yakni terlebih dahulu mengetahui keluhan yang ada di masyarakat.

“Karena kan keluhan ini macam-macam, dan kita harus tahu penyebabnya itu apa. Kalau kami tidak tahu penyebab keluhannya, agak sulit dan mencari jalan keluarnya,” ucapnya.

Baca Juga :  104 Orang Absen Pada Hari Pertama SKD CPNS Buleleng Tahun 2021

Sementara itu Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) menyatakan sudah melihat persediaan pupuk yang ada di gudang tersebut. Namun sampai saat ini baru tersedia sebanyak 42%. Yang artinya akan tetap terjadi kekurangan pupuk. 

“Nah, disini kita sudah tanyakan bagaimana nanti untuk pengadaan lebih lanjut pengadaan untuk melengkapi kebutuhan pupuk yang ada di Bali,” ujar Gus Adhi.

Lebih lanjut Gus Adhi mengatakan, Bali ini memiliki potensi dan keunikan yang semestinya jauh bisa lebih mampu memantau kebutuhan pupuk.  Sehingga dapat mengatasi permasalahan ini serta tidak terjadi kelangkaan pupuk di masyarakat. (kbh2)

Related Posts