Diklat Teknis Keterampilan Kuliner Angkatan X di Karangasem, Solusi Entaskan Kemiskinan Ekstrem
Karangasem – kabarbalihits
Usaha kuliner bisa menjadi salah satu jalan keluar masyarakat keluar dari kemiskinan ekstrem. Upaya tersebut diwujudkan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali melalui Diklat Teknis Keterampilan Kuliner yang kini telah memasuki angkatan X di Kabupaten Karangasem.
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali melalui UPTD Diklat Koperasi UMKM melaksnakan Diklat Teknis Keterampilan Kuliner Angkatan X, mulai 21 – 23 Oktober 2024 di Hotel Kebun Wayan Amed Karangasem. Kegiatan yang diikuti 37 peserta ini merupakan bagian dari Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) di Provinsi Bali.
Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali, Dr. I Wayan Ekadina, SE., M.Si. mengatakan diklat ini menyasar masyarakat miskin ekstrem untuk memberikan mereka keterampilan di bidang kuliner. Dengan memiliki skill di bidang kuliner, para peserta dapat memanfaatkannya untuk menambah penghasilan, sehingga bisa keluar dari kemiskinan ekstrem. Tidak hanya skill, para peserta juga diberikan alat-alat masak yang bisa mereka bawa pulang. Dengan bekal skill dan peralatan tersebut, mereka nantinya diharapkan mampu memulai usaha kuliner dengan memanfaatkan potensi lokal di daerah masing-masing.
“Manfaatkanlah potensi lokal kita, bahan baku kita, dan alat ini, untuk menjadikan suatu produk yang akan menjadi penghasilan tambahan, keluarga miskin ekstrem ini khususnya. Itulah harapan kami, berlatih dan terus isi diri. Kalau ada persoalan, ayo kita rundingkan bersama, kita tetap didampingi oleh desa maupun dinas yang membidangi koperasi dan UMKM di Kabupatan Kota,” kata Wayan Ekadina.
Kepala Bidang UMKM Diskopperindag Kabupaten Karangasem, I Wayan Sadiada mengungkapkan apresiasinya kepada Pemerintah Provinsi Bali yang telah melaksanakan Diklat Teknis Keterampilan Kuliner di Kabupaten Karangasem. Menurutnya kegiatan ini sangat luar biasa karena sekaligus memberi bekal keterampilan dan peralatan bagi peserta. Dengan bekal tersebut, dirinya berharap para peserta dapat memanfaatkannya dengan membuka usaha, sehingga mampu keuar dari kemiskinan ekstrem.
“Ini luar biasa, Terima kasih banyak sekali, harapan kami ke depan juga agar lebih banyak, sering lah seperti ini, karena kami di Karangasem terus terang belum begitu optimal bisa menyentuh semua warga masyarakat kami, sehingga dengan kolaborasi antara Provinsi dengan Kabupaten akan lebih banyak tersentuh masyarakatnya,” ujar Wayan Sadiada.
Lebih lanjut Wayan Sadiada mengatakan Pemerintah Kabupaten Karangasem melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan juga telah melaksanakan kegiatan pelatihan kewirausahaan yang dibiayai DAK non fisik, dengan tema Branding dan Digital Marketing. Selain itu Pemkab Karangasem juga memberi dukungan kepada UMKM melalui fasilitasi NIB, pendampingan sebagai debitur KUR, serta pendampingan pengelolaan usaha.
“Ketika mendapat fasilitas KUR, agar KUR yang diperoleh itu bisa tertata, bisa dipergunakan tepat guna tepat sasaran untuk pengembangan usahanya. Termasuk juga kami melakukan pendampingan pengelolaan usaha, baik secara dikumpulkan secara komunal maupun secara parsial, satu persatu kita datangi ke tempat usahanya,” jelasnya.
Sementara Plt. Kepala UPTD Diklat Koperasi UMKM Provinsi Bali, I Putu Wira Dirgantara, S.STP., MAP. mengungkapkan Diklat Teknis Keterampilan Kuliner merupakan pelatihan paket lengkap, dimana peserta mendapat skill sekaligus peralatan praktek. Selama 3 hari diklat, peserta mendapat berbagai pengetahuan terkait kuliner dari narasumber yang tergabung dalam Bali Chef Community.
Pada hari pertama diklat, mereka diberikan pengetahuan berupa teori terkait higienitas dan sanitasi, harga pokok produksi, serta pengemasan produk. Sedangkan pada hari kedua dan ketiga, peserta praktek langsung membuat sejumlah produk kuliner, diantaranya roti kukus, pia, bakpao, dan brownies. Di akhir pelatihan, masing-masing peserta langsung diberikan bantuan peralatan berupa 1 buah kompor, 1 buah selang dan regulator, 1 buah tabung gas, serta 1 buah panci.
“Saya rasa peserta memiliki semangat yang luar biasa, dari hari pertama hingga hari ketiga terlihat sangat antusias, sangat serius, dan menghasilkan suatu produk jajanan maupun kue-kue yang dapat diperjual belikan, dengan hasil yang sangat luar biasa, karena dituntun, diajarkan maupun diarahkan oleh narasumber yang profesional,” kata Putu Wira.
Melihat antusiasme peserta dalam mengikuti Diklat, Putu Wira Dirgantara berharap mereka tidak berhenti sampai disini, namun terus mempraktekkan ilmu yang diperoleh dengan memulai usaha kuliner. Dengan demikian mereka dapat menambah pendapatan dan keluar dari kategori masyarakat miskin ekstrem.
“Dengan skill yang mereka dapatkan, ditambah alat yang mereka bawa pulang, tentunya mereka dapat mempraktekkan langsung di rumah dan hasilnya dapat diperjual belikan. Produk yang mereka ciptakan, mereka buat berupa kue jajanan yang sudah diajarkan, dapat dijual di pasaran, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masing-masing keluarga, sehingga keluar dari lingkaran garis kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
Peserta diklat dari Desa Purwakerti, Nyoman Suweni mengatakan Diklat Teknis Keterampilan Kuliner yang diikutinya sangat berguna, karena telah memberikan keterampilan sekaligus peralatan untuk membuka usaha. “Astungkara, nanti kami bisa membangun usaha dengan lancar. Terima kasih untuk Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali atas bantuan dan pelaksanaanya,” katanya.
Peserta Diklat dari Desa Tianyar Tengah, Wayan Kertiani mengatakan dirinya sangat bersyukur bisa mengikuti Diklat Teknis Keterampilan Kuliner yang memberi banyak pengetahuan, sekaligus peralatan yang diperlukan untuk membuka usaha kuliner. Setelah mengikuti diklat ini, dirinya berencana untuk memulai usaha kuliner. “Rencana pasti ada, cuma nanti ke depannya untuk yang dimana, untuk ditonjolkan itu masih dipikirkan,”ungkapnya.
Diklat Teknis Keterampilan Kuliner Angkatan X akan dilanjutkan kembali dengan Angkatan XI yang juga dilaksanakan di Kabupaten Karangasem. (kbh7)