Sensasi Menikmati Kopi Dipinggir Jalan Ala Made Coffee
Denpasar – kabarbalihits
Menikmati kopi di coffee shop tentunya sudah biasa, namun bagaimana jika kopi tersebut dijajakan di pinggir jalan??. Berikut karya seorang mantan sopir travel, Ketut Astika atau yang akrab disapa Ketut Mayong yang berjualan kopi bermerk di pinggir jalan menggunakan sepeda gayung yang dimodifikasi sedemikian rupa.
Tempat berjualannya pun di tempat yang cukup strategis di Jalan Puputan Renon, Denpasar, Bali. Di antara deretan pedagang bermobil yang menjual aneka macam barang dagangan, ia terselip di antaranya. Memulai usahanya ini sejak Oktober 2020 lalu dengan brand Made Coffee. Walaupun ia bernama Ketut, namun Made yang digunakan pada brand-nya merujuk pada nama anaknya.
Layaknya seorang barista, dirinya berusaha menghadirkan takaran kopi yang pas di lidah penikmat walaupun lokasinya di pinggir jalan. Saat ditemui di lokasi berjualan, Sabtu (23/2), Mayong mengaku sudah belajar meracik kopi sejak masih bekerja sebagai sopir travel.
Dikarenakan pandemi Covid-19, dirinya pun tak bekerja lagi sejak pertengahan Maret 2020, dirinya memanfaatkan waktunya tersebut untuk memperdalam kemampuannya dalam meracik kopi.
“Saya suka melihat seni orang meracik kopi Barista karena saya lihat di setiap meracik kopi itu ada unsur seninya, unsur gairah, unsur kesabaran jadi saya suka melihat orang meracik kopi,” ungkapnya.
Untuk berjualan kopi menggunakan sepeda ini, dirinya mengaku terinspirasi dari luar negeri seperti Belanda, Jerman, maupun Denmark. Dan menurutnya, dirinyalah yang pertama berjualan kopi ala coffee shop menggunakan sepeda di Bali.
Ditambahkannya dalam sehari, dirinya mampu menjual hingga 30 sampai 50 cup kopi yang kebanyakan dibeli oleh sopir travel dan warga yang kebetulan lewat dan ingin menikmati kopi. Untuk jenis kopi yang dijajakannya sebanyak 7 jenis yakni Arabika Toraja, House Blend, Arabika Kintamani, Arabika Flores, hingga Robusta Java.
“Untuk jenis kopi yang dijajakannya sebanyak 7 jenis yakni Arabika Toraja, House Blend, Arabika Kintamani, Arabika Flores, hingga Robusta Java” jelasnya.
Menurut beberapa pelanggan mereka tau tentang Made Coffee dari teman dan media social. Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp. 8 ribu hingga Rp. 12 ribu tergantung jenis kopinya. Dirinya pun mengaku buka setiap hari mulai pukul 08.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita. Dengan begini, masyarakat juga bisa menikmati kopi ala coffee shop di pinggir jalan. (kbh4)