Gubernur Bali Minta Hadiah Mobile Laboratorium Biosafety Level-2, Gubernur Koster “Bali Paling Terdampak Covid-19 Di Sektor Pariwisata”
Denpasar – kabarbalihits
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Task Force Riset dan Inovasi Teknologi Penanganan COVID-19 (TFRIC-19), telah melaksanakan berbagai aksi dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 dengan menekankan pada penguatan tracing, testing, detecting dan treatment.
Setelah hadir di Yogyakarta beberapa waktu lalu, MBSL-2 varian bus telah berada di Bali yang menjadi tujuan selanjutnya dalam rangkaian roadshow Bakti Inovasi yang akan berlangsung hingga 26 Desember mendatang.
Secara resmi Roadshow MBSL-2 varian Bus dilepas Gubernur Bali I Wayan Koster, bersama Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, dan Kepala BPPT Hammam Riza di Rumah Dinas Gubernur Jaya Sabha Bali, Selasa (22/12).
BPPT menghadirkan karya inovasi Mobile Laboratorium Biosafety Level – 2 (MBSL-2) yang merupakan varian ke-3 dari jenis laboratorium untuk pengujian specimen SWAB Test.
“Kita meluncurkan MBSL-2 untuk beroperasi di Provinsi Bali, khususnya dalam hal ini untuk mendekati daerah-daerah yang membutuhkan banyaknya pengujian specimen terkait dengan pandemi covid-19 ini. Istilah kami ini menjemput bola, menjemput SWAB Covid hingga dapat secara terintegrasi dengan kapasitas uji hingga 500 pengujian specimen dalam 24 Jam” Ungkap Kepala BPPT Hammam Riza.
Pihaknya berharap, BSL-2 diperbanyak yang ditempatkan di ruang publik Provinsi Bali.
“Misalnya di Bali, bisa ditempatkan di Bandara, pelabuhan, di daerah-daerah yang memang saya yakini sebagai upaya dalam pemulihan ekonomi di bali khususnya di sektor pariwisata, maka BSL-2 sangatlah dibutuhkan untuk peningkatan testing kita” Ucapnya.
Gubernur Bali I Wayan Koster mengapresiasi hadirnya inovasi MBSL-2 ini. Diharapkan Provinsi Bali dijatahkan 1 unit MBSL-2 sebagai hadiah, yang dinilai daerah paling terdampak covid-19 di sektor pariwisata.
“Programnya ini sangat bagus, saya kira untuk meningkatkan kualitas layanan uji Swab berbasis PCR yang menjadi kebutuhan utama masyarakat kita sekarang ini di sejumlah daerah, karena itu saya merespon program ini dan berharap tentunya kedepan akan berlanjut” Katanya.
Sementara, Menristek/ Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan MBSL-2 dalam bentuk Bus dapat membantu uapaya dalam menanganani Covid-19 dengan lebih baik lagi di Provinsi Bali.
“Idealnya memang satu provinsi seukuran Bali minimal punya satu bis seperti ini, nanti tentunya sudah kami sampaikan kepada satgas melakukan pengadaan terhadap mobile Lab ini untuk beberapa daerah di Indonesia” Terangnya.
Keberadaan MBSL-2 dinilai sangat penting, karena arah penularan Virus Covid-19 tidak bisa terdekteksi.
“suatu kabupaten yang tadinya warna kuning mendadak menjadi merah atau yang tadinya sudah merah hitam malah turun menjadi oranye segala macam. Tentunya ini membutuhkan kesiapan dalam bentuk antisipasi pemerimksaan speciment, bagaimanapun 3T tetap harus dijalankan dalam rangka pengendalian covid ini” Ujarnya.
Diketahui MBSL-2 varian bus dengan konsep yang sama, yaitu mobile, aman, dan akurat, mobile lab BSL-2 varian bus ini memiliki beberapa kelebihan dibanding generasi mobile lab sebelumnya, antara lain:
1. Dibangun dengan platform bus, untuk memperkuat konsep mobilitas, sehingga dapat mudah dioperasikan di daerah yang membutuhkan
2. Penambahan fasilitas untuk ekstraksi RNA, sehingga dapat menggunakan reagen yang lebih bervariasi (metoda magnetic beads) untuk menjaga keberlanjutan pengujian
3. Penyempurnaan layout peralatan, untuk meningkatkan akurasi data dan keamanan personil penguji
4. Penyempurnaan sistem mekanik pintu yang dapat dibuka tutup secara touchless, untuk menghindari kontaminasi
Roadshow Bakti Inovasi ini diawali di Yogyakarta, Bali dan selanjutnya akan menuju Kabupaten Jombang dalam rangka meningkatkan kapasitas pemeriksaan specimen COVID-19. (kbh1)
