Wabup Suiasa Buka Webinar HIV/AIDS, Diikuti 1000 Peserta, Dukung Ending AIDS 2030
Badung – kabarbalihits
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa selaku Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Badung membuka secara resmi Webinar HIV/AIDS dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia 2020 dari Rumah Jabatan, Puspem Badung, Kamis (10/12).
Webinar yang diikuti sebanyak 1.000 peserta melalui aplikasi zoom ini mengangkat tema “HIV AIDS di Zaman Digital 4.0 Untuk Perkuat Kolaborasi Tingkatkan Solidaritas 10 Tahun Menuju Akhir 2030”. Menghadirkan narasumber dr. Pande Putu Januraga, S.Ked, M.Kes, sebagai Moderator Drs. Made Efo Suarmiartha, M.Si serta tiga orang penanggap yaitu dr. I Nyoman Gunarta, M.PH, dr. Made Oka Negara, S.Ked, M. Biomed, FIAS dan I Made Adi Mantara, SH.
Dalam sambutannya Wabup. Suiasa didampingi Kadis Kesehatan dr. I Nyoman Gunarta menyampaikan atas nama Pemkab Badung menyambut baik Webinar serangkaian Hari AIDS Sedunia tahun ini.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan memperkuat kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, pemerintah, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, kalangan akademisi, komunitas atau lembaga swadaya masyarakat, media, pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum untuk pencegahan dan pengendalian HIV AIDS di Indonesia, dalam rangka mencapai 90-90-90 dan “ Three Zeros” pada tahun 2030.
Wabup Suiasa juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas sinergi dan kerjasama dari seluruh kepala perangkat daerah, Polri, TNI, Kepala Desa, LSM, serta tokoh masyarakat dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di Badung.
“Kami harapkan semua pelaksana ini selalu bersinergi untuk mencapai tujuan bersama yaitu ending AIDS 2030. Waktu yang tersisa lagi 10 tahun ini merupakan tantangan bagi kita semua, tetapi dapat kita refleksikan diri dengan melihat apa yang telah kita laksanakan selama 10 tahun terakhir,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, dari data Dinas Kesehatan Badung, jumlah kumulatif kasus HIV AIDS di Badung dari tahun 1987-Agustus 2020 sebanyak 3.902 kasus dimana Badung menjadi urutan kedua kasus HIV AIDS terbanyak di Provinsi Bali setelah Kota Denpasar. Oleh karena itu, strategi penanggulangan HIV AIDS harus tetap dilaksanakan yaitu S-TOP (suluh, temukan, obati dan pertahankan).
“Bila disesuaikan dengan fast track 90-90-90, maka 90% dari total kasus dapat ditemukan, dengan harapan 90% nya menjalani pengobatan terapi ARV dan 90% dari yang terapi ARV diharapkan memiliki status viral load yang tidak terdeteksi,” jelasnya.
Selain itu diungkapkan, bahwa Peringatan Hari AIDS sedunia 2020 merupakan gerakan global untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat agar peduli untuk senantiasa menjaga kesehatan diri serta keluarga sehingga terhindar dari virus HIV AIDS.
Demikian pula, peringatan dimaksudkan untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA (Orang Dengan HIV AIDS), meningkatkan komitmen semua pihak terhadap pencegahan dan pengendalian HIV AIDS serta membuka akses dalam pelayanan tes dan pengobatan HIV, sehingga harapan untuk menyukseskan getting to zero khususnya di Kabupaten Badung dapat terwujud. (r)