Kepulangan Habib Riziq Shihab ke Indonesia, Tokoh Muslim Bali Beri Tanggapan Ini
Denpasar – kabarbalihits
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab kembali pulang ke Indonesia. Kedatangan Habib Rizieq disambut ribuan pendukungnya di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Selasa (10/11) lalu banyak menuai kontrofersi.
Menyikapi hal tersebut, beberapa tokoh muslim Bali mengimbau agar persatuan dan kesatuan yang ada di Bali tetap dijaga seperti yang sudah ada sebelumnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali, H.M. Taufik As’adi, S.Ag. mengimbau kepada seluruh umatnya untuk tidak melakukan aksi apapun karena di masa yang sangat sulit dengan adanya pendemi Covid-19. Ia juga menambahkan dengan adanya pandemi ini perekonomian yang ada di Bali sudah sangat sulit pihaknya mengajak warga masyarakat untuk ikut serta dalam meningkatkan bahan pokok di bidang pertanian.
“Apabila masyarakat sudah terjun di bidan Pertanian untuk menaikkan bahan pokok pangan, Kami yakin, masyarakat di Bali tidak akan lagi berpikir yang lain seperti halnya benturan dalam apapun karena dalam bidang perekonomian akan saling membutuhkan seperti halnya di bidang pertanian dengan kebutuhan Pupuk, bahan Bibit, dan lainnya sehinnga dapat terjalinnya sinergitas antar umat beragama,”tegasnya, Jumat (20/11).
Pihaknya juga menegaskan, adanya sinergitas antara umat beragama khususnya masyarakat Bali akan meningkatkan daya saing tidak hanya di bidang pariwisata bahkan bisa bersaing di bidang perekonomian. “Apalagi di Bali masih adanya lahan yang luas dan Hijau serta tanahnya yang sangat subur, ini sangatlah mendukung sektor penguatan pangan di Bali,”terangnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali, Aminullah, S.Ag juga ikut mengimbau kepada umatnya untuk selalu menjaga kerukunan dan toleransi, tidak ikut-ikutan kegiatan mendukung terkait kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia. Hal tersebut disampaikan bertujuan agar situasi yang sudah kondusif tetap terjaga namun dalam organisasi Muhammadiyah tetap dimungkinkan untuk melaksanakan dialog-dialog yang bersifat akademis. “Kegiatan yang mengumpulkan massa tidak disarankan apalagi di masa Pandemi Covid-19,”terangnya.
Pihaknya juga menegaskan, Muhammadiyah disamping adalah lembaga umat keagamaan yang lebih menitik beratkan kepada pendidikan, juga bergerak dibidang kesehatan dengan demikian warga Muhammadiyah tetap kritis terhadap siapa saja, karena ruang untuk itu memang dibebaskan demi kemajuan.
Sementara, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Bali, KH. Abdul Aziz juga mengimbau kepada umatnya untuk tidak terlalu menanggapi dan serta mengirim informasi apapun di media dengan adanya kedatangan Habib Risiq Shihab ke Indonesia.
Hal ini pun bisa mengurangi adanya kegiatan apapun yang ada di Bali apalagi di masa pandemi ini yang sudah sangat sulit dalam bidang perekonomian khususnya yang ada di Bali.
”Sampai saat ini dari PWNU tidak ada terdata untuk ikut serta mendukung kedatangan Habib Rizieq Shihab ke Jakarta karena kita sudah berkomitmen dalam mengimbau ke umat untuk tidak ada gerakan apapun dan tidak merespon apapun terkait dengan kedatangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia sehingga tetap terciptanya situasi aman dan damai khususnya yang wilayah Bali,”ujarnya. (r)