Pantai Melasti Masuk Kawasan Premium, Disel Astawa Komit Terapkan Sapta Pesona
Badung-kabarbalihits
Suatu Destinasi Wisata sangat penting menghadirkan atau menggiatkan Sapta pesona. Layanan di Destinasi Wisata yang menerapkan Sapta Pesona dengan salah satu implementasi kebersihan dan keramah tamahan akan memberikan rasa aman, dan nyaman bagi wisatawan berkunjung.
Hal tersebut ditegaskan Direktur Pengembangan Destinasi Regional 2 Kemenparekraf, Dr. Wawan Gunawan S.Sn., MM., disela pendampingan Revitalisasi Destinasi Wisata di Kabupaten Badung – Bali, Kamis (19/11) yang dilaksanakan di Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Badung.
Lebih lanjut, kata Wawan Gunawan hal ini sebagai daya tarik pariwisata tersendiri untuk memastikan bagaimana sebuah destinasi siap dikunjungi dan siap dinikmati manakala sapta pesona ini betul-betul diterapkan. “Kalau di sapta pesona, harus betul-betul melayani, bukan hanya melayani orang lain, namun juga melayani diri sendiri. Bagaimana kebersihan yang harus ditampilkan, bagaimana keamanan harus disampaikan, ini harus dilakukan,” ujarnya.
Ditegaskan, pihaknya di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan pendampingan bagaimana supaya pengelola destinasi wisata dan masyarakatnya merasakan, serta bagaimana bisa menerapkan hal itu kepada wisatawan. Kalau melihat keindahan, alam sudah menampilkan keindahannya dan itu tidak perlu diragukan lagi. Namun kata dia, bagaimana kenangan yang akan dibawa wisatawan ketika pulang usai berwisata, inilah yang paling penting.
Dihadapan peserta peserta pendampingan Revitalisasi Destinasi Wisata Kabupaten Badung yang diikuti berbagai kalangan ini, Wawan Gunawan memberikan apresiasi kepada pengelola pantai Melasti yang telah menerapkan konsep Sapta Pesona.
Bahkan Wawan Gunawan menyebut kalau kawasan ini merupakan kawasan Premium seiring pesatnya perkembangan dan penataan kawasan dengan keindahan tebing ini yang dilakukan badan pengelola.
“Bagaimana meyakinkan wisatawan baik Mancanegara, Nusantara dan Lokal terkait kesiapan pelayanan, itu yang paling penting,” bebernya.
Terkait disandangnya predikat pantai Melasti sebagai Kawasan Premium, Kelian Desa Adat Ungasan, I Wayan Disel Astawa, tentu sangat bangga. Untuk itu, pihaknya di Desa Adat bersama badan pengelola akan menjaga mutu dan kuantitas dengan mengedepankan menjaga keamanan, kebersihan dan ketertiban yang menjadi bagian dari sapta pesona. Kalau melihat negara Eropa, Kebersihan dan Keamanan kata Disel Astawa menjadi syarat mutlak bagi destinasi wisata. Ditambah lagi dengan pengembangan-pengembangan kearifan lokal, wisata budaya, dalam konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Anggota DPRD Bali ini pun menegaskan akan mengakomodir hal itu dalam pengembangan kawasan Pantai Melasti yang tujuan awal pembedahan tebing dari tahun 2008, konsep awal untuk mempermudah akses jalan melasti sesuai adat, agama dan budaya yang dimiliki. Dalam perkembangannya, ternyata ada potensi yang dimiliki yang harus dikelola dengan baik. Tentunya harus tetap dipelihara, dijaga dan dilestarikan daripada konsep pariwisata Bali yang berlandaskan Tri Hita Karana. “Itulah yang memicu dasar dari penataan-penataan yang dilakukan secara berkesinambungan. Sehingga wisatawan yang datang ke pantai Melasti bisa memiliki kenangan-kenangan dan tidak bosan datang ke pantai melasti dengan suguhan fasilitas fasilitas, baik itu Beach Club, atraksi budaya, atraksi laut dan tentunya mengakomodasi semua aspek agama dan budaya,” pungkasnya.
Perbekel Desa Ungasan, I Made Kari mengatakan, pihaknya dari pemerintah desa sangat menyambut dukungan dari Kementerian. Pihaknya berharap, dukungan dari pemerintah baik pemerintah daerah maupun pusat bisa memulihkan pariwisata.
“Saya berharap semoga program ini segera bisa ditindaklanjuti dan direalisasikan, dengan harapan peningkatan kembali perekonomian khususnya di ungasan danindonesia pada umumnya bisa terwujud,” harapnya. (Kbh6)