
Paslon AMERTA Tawarkan Sistem Transparansi dan Standarisasi Distribusi
Denpasar-kabarbalihits
Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra – Made Bagus Kertha Negara (AMERTA) kembali blusukan ke pasar-pasar tradisional di denpasar, guna menyerap aspirasi untuk meningkatkan kesejahteraan para pedagang dan menyampaikan program-program yang dimiliki paslon Amerta. Kali ini yang disasar adalah para pedagang yang berada di Pasar Desa Pakraman Padangsambian, dan Pasar Gunung Agung, Jumat pagi (06/11).
Sembari membagikan masker dan kaos bertuliskan Paslon Amerta, pasangan kandidat ini juga memperkenalkan diri sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar. “Kami terbentuk sangat cepat sekali di bulan agustus, harapannya dengan grudug pasar ini masyarakat seputaran padangsambian bisa mengenal kami khususnya program-program visi misi kami adalah, lahir 1 juga, meninggal 10 juta, dan banyak lagi” Ungkap Gede Ngurah Ambara Putra didampingi Made Bagus Kertha Negara usai blusukan di Pasar Padangsambian.
Melalui 7 program unggulan yang dimiliki, diharapkan AMERTA dipercaya oleh masyarakat memimpin kota Denpasar.
“7 program unggulan itu, pertama untuk prajuru banjar 30 juta, kemudian seka teruna 25 juta, PKK 5 juta, dadia juga yang sdmudah melestarikan adat dan budaya kita ini 5 juta, begitu juga untuk pemuka adat, nelayan, petani, golongan non formal kira-kira tidak mampu kita berika gratis sekolah untuk pendidikannya, juga kesehatannya” Jelasnya.
Disampaikan pada blusukan ini, masyarakat berharap adanya perubahan untuk keseluruhan pasar yang ada di Denpasar.
“Semua ingin sekali ada perubahan, ada harapan kembali seperti semula. Mestinya kota denpasar yang menjadi kota internasional ini Yang dikunjungi oleh investor – investor ataupun tamu-tamu wisata, tentu harusnya tidak bergejolak, walaupun di masa covid pembangunan tetep berjalan, sehingga Ekonomi masyarakat bisa kembali pulih” Katanya.
Disambung Made Bagus Kertha Negara, pedagang menaruh harapan tentang sistem manajemen bisa lebih transparan dan adanya standarisasi tentang distribusi.
“Dimana satu pasar dimana pungutannya ada 10 ribu, ada 7 ribu, ada 5 ribu, tidak seragam bahkan tidak transparan. Artinya mereka secara manual, cash basis” Ujarnya.
Bagus Kertha yang akrab disapa Sting juga menilai, cash basis sangat rentan adanya penyelewengan.
“Kalau dengan standarisasi nanti digitalisasi yang akan kami sistemasikan disini, semua itu transparan bahkan semua masyarakat seputaran padangsambian bisa melihat pasar mereka berapa sih penghasilan tiap hari, tiap bulan, tiap tahun, jadi seperti itu” Imbuhnya.
Rencana selanjutnya pada bidang pariwisata, sebagai pengusaha ia mengaku memiliki seratus ribu tamu cina yang mau stay lockdown di Bali dimana akan melakukan komunikasi dengan pihak Provinsi Bali.
“Saya kebetulan pemilik hotel di Ungasan, mereka mau stay lockdown di Bali, ini luar biasa. Mudah-mudahan saya bisa dapat peluang kesempatan ketemu pak koster untuk memberikan masa tinggal mereka minimal lebih dari enam bulan atau setahun” Ucapnya.
Terkait hal tersebut, Ambara Putra menambahkan, pada situasi saat ini diperlukan adanya pembebasan beban biaya rapid test dan Swab test.
https://youtu.be/PBHEr85YyNc
“Seperti di kota di daerah lain di Indonesia, jadi rapid test, swab harusnya dibebaskan. Kalau dia datang harus swab ke kota denpasar ataupun Bali mempunyai kamar khusus untuk tamu yang terjangkit, sehingga orang jadi berani untuk datang ke Bali khususnya ke Denpasar, kalau bisa Swab ini digratiskan” Katanya.
Mengenai biaya yang digunakan untuk pembebasan beban tersebut akan sulit jika mengandalkan dari APBD, Amerta pun memberikan solusi dana dari B to B (bisnis to bisnis).
“Inilah hubungan kedepan ini pembangunan kota denpasar tidak hanya mengandalkan dari G to G (Government to Government) saja tapi juga B to B (Bisnis to Bisnis) juga harus ditingkatkan, karena pembangunan kota denpasar kota Yang dekat dengan internasional ini harus bisa segera maju. Kalau hanya mengandalkan dana dari APBD itu sulit, pembangunan kita kedepan adalah juga stakeholder dengan menyertakan swasta sehingga bergairahnya ekonomi ini yang paling kami pentingkan” Tandasnya.
Dalam Pilkada serentak 2020 di Kota Denpasar saat ini, masyarakat diyakini sudah cerdas dalam menentukan sosok figur pemimpin yang akan dirasakan untuk memberikan perubahan yang lebih baik kedepannya. Diketahui bersama, Paslon Amerta diusung tiga partai politik yakni Golkar, Demokrat, dan NasDem.(kbh1)


