
Jamin Dana Nasabah, LPS Ajak Nasabah di Bali Percaya Bank
Badung-Kabarbalihits
Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS mengharapkan masyarakat di Bali tetap tenang dan mempercayai lembaga perbankan resmi serta tidak terpancing isu liar yang tidak bertanggung jawab yang bertujuan mengurangi kepercayaan terhadap perbankan.
Bahkan Sekretaris LPS, Muhammad Yusron menegaskan industri perbankan masih tetap dapat diandalkan oleh masyarakat untuk menempatkan dana mereka meskipun diterpa pandemi Covid-19 sehingga Media memiliki peran menyebarkan pemberitaan yang positif. Penegasan tersebut disampaikan Muhammad Yusron dalam temu media secara virtual bertajuk “Peran Media Membantu Pemerintah Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional, Rabu (4/11) di Kuta Badung
“Media agar tetap menyebarkan optimismistis melalui pemberitaannya. Percaya pemerintah daerah dan semoga upaya-upaya yang dilakukan akan menemui hasil serta menunjukkan perbaikan. Semoga kondisi pulih dan LPS tetap menjamin dana nasabah,“ ujarnya
Hadir dalam media gathering tersebut, Dirut PT. BPR KAS Indonesia Rio Christian dan tampil sebagai Moderator Kepala Perwakilan Bisnis Indonesia di Bali Feri Kristianto.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa semua bank yang beroperasi di wilayah Indonesia adalah peserta penjaminan LPS. Adapun pada saat ini asset LPS mencapai Rp.138 triliun.
Muhammad Yusron menyatakan masyarakat tidak perlu panik dan khawatir dengan penempatan dananya di perbankan karena LPS menjamin hingga Rp. 2 miliar per nasabah per bank. Dengan syarat 3 T, yakni tercatat pada pembukuan bank, tingkat simpanan tidak melebihi bunga penjaminan LPS dan tidak melakukan tindakan yang merugikan bank. Sejak 2005 hingga September 2020, LPS telah membayar simpanan layak dibayar milik nasabah senilai Rp. 117,94 miliar terhadap 13.582 rekening. Adapun klaim yang tidak layak dibayarkan senilai Rp. 60,62 miliar terdiri dari 462 rekening.
LPS berpesan, media di Bali ikut berkontribusi melalui informasi-informasi positif yang dapat membangun harapan masyarakat pemilik dana di perbankan. Sehingga hal ini akan ikut membantu menjaga kondisi perekonomian.
“Itu penting disaat kondisi masyarakat susah kita harus sampaikan berita-berita yang positif karena kalau negatif terus ya tidak akan merubah kondisi apapun. Bagaimana Indonesia bisa keluar dari resesi dan bagaimana industri jasa keuangan atau perbankan bisa menanggapi apa yang terdampak ini dengan baik,” jelasnya.
Dirut. PT BPR KAS Indonesia, Rio Christian mengajak media untuk tetap mengawal setiap kebijakan-kebijakan pemerintah yang dikeluarkan. Artinya auto koreksi diperlukan terhadap kebijakan tersebut karena ujungnya sebagai pelaku industri adalah butuh untuk kecepatan. Setiap kebijakan-kebijakan Pemprov, Pemkab, atau yang berkaitan dengan pemerintah pusat atau berkaitan dengan UMKM dan ekonomi bersama-sama dikawal sehingga hal itu dapat segera terealisasi khususnya untuk Bali.
“Tolong kawal kalau ada isu-isu berkaitan dengan lembaga keuangan yang tidak resmi tapi berusaha menghimpun dana masyarakat dengan iming-iming suku bunga yang tinggi, segera media bersuara, jangan kalau kejadian baru bersuara jelas sudah telat,” jelasnya.
Di era sekarang ini menurut Rio Cristian, pihaknya juga mengajak media untuk ikut berkontribusi mempromosikan UMKM sehingga membantu menggerakkan perekonomian daerah. Rio menegaskan bahwa tidak ada alasan nasabah untuk panik karena dana mereka dijamin aman oleh LPS asalkan sesuai dengan ketentuan yang telah diisyaratkan. (kbh6)


