Susun APBD yang Sehat, Dewan dan Eksekutif Sepakat Bahas APBD 2021 dengan Transparan
Badung-kabarbalihits
Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung bersama Eksekutif sepakat membahas APBD 2021 dengan transparan di Ruang Ketua DPRD Kabupaten Badung, Senin, (12/10). Dalam pembahasan APBD tersebut juga sepakat untuk menyusun APBD 2021 yang sehat.
Ketua DPRD Kabupaten Badung, Putu Parwata mengatakan, hari ini pihaknya bersama eksekutif Badung melakukan komunikasi untuk keterbukaan dalam tata kelola pemerintahan Kabupaten Badung yang menyangkut dengan kepentingan masyarakat. Dalam pertemuan tersebut telah menyikapi APBD 2021 dengan kondisi pandemi Covid-19 dan sudah ada beberapa hal yang sudah disepakati yakni bagaimana membuat APBD yang sehat.
Selain itu, untuk program-program yang dibuat oleh masyarakat agar disusun dengan baik, sehingga secepatnya diusulkan.
“Jadi kita kelola pemerintahan Badung ini sebaik mungkin dengan pola yang ada, dan kita sepakat semuanya transparan dalam penyusunan APBD itu dengan memperhatikan indikator indikator atau asumsi asumsi yang ada, sehingga betul betul APBD sehat ini akan terwujud,” kata Parwata.
Saat ditanya, apakah penyusunan APBD 2021 nanti disusun dengan optimis apa dengan riil? Ia pun menjawab dalam penyusunan APBD 2021 disusun dengan keadaan riil di Kabupaten Badung. “Kita riil saja, kita dengan riil saja,” jawabnya.
Pjs Bupati Badung Ketut Lihadnyana pada kesempatan tersebut mengatakan saat ini juga harus memahami bahwa untuk penyusunan APBD 2021 itu sudah menggunakan murni Permendagri 90 dan harga satuannya berpedoman dengan Perpres 33. Karena sekarang ini murni menggunakan permen 90 semuanya itu adalah by sistem. Oleh karena itu untuk penyusunan RAPBD 2021 yang digambarkan terlebih dahulu adalah kemampuan pendapatan di Badung terlebih lagi dengan kondisi pandemi Covid-19 ini.
“Pendapatan dulu kita susun kira rancang yang realistis, baru nanti kita berbicara masalah belanja, karena didalam pendapatan itu berapa sih kemampuan pendapatan asli kita di Badung dalam konteks suasana pandemi Covid-19 ini, jangan dari belanja dulu, uangnya dari mana dulu,” ujar Ketut Lihadnyana.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini yang perlu dijalankan adalah bagaimana APBD 2021 disusun APBD yang sehat terlebih dahulu. Setelah itu ada unsur-unsur optimis dan bila sudah sehat pasti optimis. “Tetapi belanja kita harus kita sesuaikan dengan kemampuan pendapatan kita,” terangnya.(kbh4)