Pustaka Purana Wangsa Anglurah Mambal Sakti Rampung Disusun, Ajak Semeton Napak, Nampek dan Nunggal
Badung -Kabarbalihits
Pasemetonan Anglurah Mambal sakti melaksanakan sosialisasi kepada semeton pasca rampungnya Pustaka Purana Wangsa Anglurah Mambal Sakti, senin (24/08). Sosialisasi dihadiri Pemucuk Warih Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan, Ida Dalem Smara Putra Sri Coma Kepakisan dan Kadis Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha.
Dalam sosialisasi yang dilaksanakan di Mrajan Anglurah Mambal Sakti Sibangkaja, Ketua Panitia penyusunan purana Wangsa Anglurah Mambal Sakti, I Gusti Ngurah Alit Wardana menyampaikan buku yang baru saja selesai disusun ini merupakan pertama kalinya mempublikasikan secara umum tentang Wangsa Anglurah Mambal Sakti, sehingga pihaknya berharap warih warih yang tersebar diseluruh bali bisa merujuk ke buku yang telah tersusun ini.
“Sehingga mereka (Warih) mulai napak, nampek, nunggal yang berarti setelah kita kelihatan, kita mendekatkan diri ayo kita menjadi satu,” ujarnya.
Dengan Buku Pustaka Purana Wangsa Anglurah Mambal Sakti yang telah dikemas dalam Bahasa Indonesia yang mudah dimengerti khususnya generasi milleneal saat ini. Sehingga para warih mengetahui jelas perjalanan dari para leluhur, garis keturunannya termasuk mereka tersebut merupakan undag keberapa.
“Sehingga disini terwujud dari generasi ke generasi. Selanjutnya akan tersambung terus hubungan baik, tidak akan pernah putus karena mereka sudah sama-sama bisa memahami isi buku ini,” terangnya.
Hal senada ditegaskan Pemucuk Warih Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan, Ida Dalem Smara Putra Sri Coma Kepakisan. Dengan terbitnya Purana Wangsa Anglurah Mambal Sakti para sentana atau keturunannya dapat lebih memahami bagaima peran serta atau sejarah yang telah ditempuh oleh leluhurnya.
“Dengan mengetahui perjalanan leluhur mereka bisa mengkaji, memahami dan menghayati sehingga bisa melanjutkan apa-apa yang positif dan relevan saat ini,” ujar Ida Dalem Smara Putra.
Sementara itu penulis Pustaka Purana Wangsa Anglurah Mambal Sakti, Ida Bagus Bajra didampingi pembina Wangsa Anglurah Mambal Sakti, Ida Bagus Pada Kesuma mengatakan, dari penelitian yang dilakukan dengan tim dengan waktu tak kurang dari 1 tahun bahwa banyak hal yang terjadi pada masa lampau ditulis dengan bahasa kias, bahasa yang berbeda tampaknya namun maknanya sama sehingga kepiawaian para penulis dimasa sekarang ditentukan dari seberapa jauh mereka mengupas pada masa lampau yang dituliskan dalam bentuk kias.
“Referensinya sangat banyak, menjadi pokok dasarnya adalah sebuah babad pepelesiran yang dimiliki oleh jero bekul berupa peplesiran anglurah mambal sakti itu yang pertama menjadi acuan kami,” sebut Ida Bagus Bajra sembari mengatakan selain itu sejarah nuasantara dan babad babad yang ada kaitannya dengan Desa Mambal dan sekitarnya termasuk prasasti maupun peninggalan arkeologi yang diteliti juga sebagai referensi dalam menyusun buku Wangsa Anglurah Mambal Sakti.
“Yang paling penting sekali adalah sebuah buku ferinisam namanya, tulisan seorang sarjana Portugis yang ditulis pada tahun 1622, nah itu yang menjadi acuan kita untuk melakukan hipotesa dan penelitian serta mengkaitkan satu data dengan yang lainnya sehingga kita dapatkan sebuah alur cerita seperti yang tertuang dalam buku anglurah mambal sakti,” bebernya.
Ida bagus Bajra juga menegaskan Buku Anglurah Mambal Sakti selain sudah sangat siap untuk dipublikasikan kepada Warih atau keturunan Anglurah Mambal Sakti.
“Karena penyusunan yang hampir setahun lamanya, kami menurunkan 9 draf dan dalam setiap drafnya kami berikan keleluasaan kepada setiap Warih maupun masyarakat luas, akademisi, budayawan serta sejarahwan untuk mengkoreksi. Dan pada kesepuluh terbitan Buku ini kami hanya akan memohon dua koreksi yakni palungguh dalem dan Dinas kebudayaan Kabupaten Badung,” pungkasnya.(kbh6)