Pengrajin Arak Tradisional Butuh Kenyamanan
Buleleng – kabarbalihits
Minuman beralkohol asli Bali yakni Arak, biasa dinikmati oleh masyarakat bali maupun warga negara asing. Untuk mendapatkannya pun tidak susah, kini bisa dicari secara online. Minuman beralkohol dengan harga tidak mahal yang diproses secara tradisional banyak diproduksi di beberapa wilayah di Bali. Sehingga para pembuat arak merasa senang bisa menjual araknya secara terbuka. Dengan legalisasi dari pemerintah daerah Bali, diharapkan arak Bali ini bisa menyaingi minuman impor yang sekarang sudah lumrah beredar di pasaran.
Salah seorang pencari tuak sekaligus pembuat arak di Desa Sanggalangit Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, Guru Masih mengatakan, saat ini pembuat arak tidak seperti dulu lagi, yang kucing-kucingan dengan aparat , begitu juga dengan pembeli tidak takut untuk membeli sebotol arak. Karena rutinitasnya sebagai pembuat arak adalah penopang ekonomi bagi keluarganya. Ia pun menyampaikan cara pembuatan arak secara tradisional.
“Cara pembuatannya butuh proses yang cukup lama, untuk mendapatkan kualitas arak yang bagus. Sebelum menjadi arak, bahan baku dari arak tersebut berasal dari tuak (nira) yang disadap dari pohon ental (lontar), tetesan air yang keluar dari proses penyadapan menghasilkan tuak (nira) dengan rasa manis. Selanjutnya tuak didiamkan dalam beberapa waktu, dengan media (dicampur) dengan serabut kelapa, sehingga proses permentasi lebih cepat. Kemudian Tuak permentasi, disuling dengan melakukan perebusan dan menghasilkan uap yang dialirkan ke penampungan berupa tetesan arak” Jelasnya.
Disampaikan juga, penyulingan arak menghasilkan beberapa macam. Dinilai, hasil penyulingan pertama adalah hasil arak nomer satu dengan kadar alkohol paling tinggi dikenal dengan arak api, karena arak tersebut mudah dijilat api. Bahkan ada yang dipendam dalam tanah sampai beberapa bulan untuk kualitas arak yang lebih baik. Sedangkan arak Bali nomer dua kadar alkoholnya juga lebih rendah, bisa dijilat api tetapi warna apinya kekuningan menandakan hasil penyulingan ini beralkohol rendah. sedangkan arak nomer 3 kadar alkoholnya lebih rendah lagi, yang sering dikonsumsi para penggemar arak Bali. “Kalau sudah legal saya berharap, pembuat arak seperti saya, nyaman melakukan pekerjaan ini karena sudah dilindungi”, Tutupnya. (kbh1)