
“New Normal”, MSP PPS Unwar cetak SDM yang mampu kuatkan pertanian
Denpasar-kabarbalihits
Indonesia memiliki potensi pertanian yang sangat besar jika digarap dengan maksimal. Bahkan, menurut Koordinator Prodi Magister Sains Pertanian Program Pascasarjana Universitas Warmadewa (MSP PPS Unwar), Prof. Dr. Ir. I Gede Suranaya Pandit, M.P, pertanian Indonesia mampu mewujudkan kemandirian pangan khususnya dalam kondisi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) saat ini.
Saat ditemui di kampus setempat, Kamis (4/6), mantan Direktur Program Pasca Sarjana Unwar ini mengatakan, saat Pemerintah mencanangkan ‘New Normal’ pertanian dipastikan akan memegang peranan sangat penting karena Indonesia tidak hanya bergantung dari impor komoditas pertanian. “Kita ingin swasembada di bidang pertanian dalam arti luas. Sumber daya yang kita miliki cukup besar, bisa dikelola secara mandiri dan profesional,” tuturnya.
Dengan demikian dikatakan Indonesia tidak lagi tergantung pada negara lain. Untuk itu SDM di bidang pertanian harus memiliki kwalifikasi unggul, sehingga pertanian tidak lagi dikelola dengan setengah hati dan asal-asalan. “Mewujudkan hal tersebut, kami mendirikan Prodi Magister Sains Pertanian (MSP) sehingga SDM pertanian bisa berdikari dan berswasembada pangan dalam arti luas,” ungkapnya.
Hasil pertanian ditargetkan akan memiliki kwalitas yang jauh lebih bagus dari saat ini. Karena produksi tidak lagi dilakukan secara tradisional, sehingga menghasilkan produk agronomi, peternakan, perikanan dan pengolahan hasil melalui teknologi pertanian yang memenuhi kwalitas untuk pariwisata. “Di strata dua ini, akan digodok SDM yang mampu memproduksi komoditas pertanian dengan hasil yang berkualitas dan bisa diterima oleh Sektor Pariwisata,” tandas Prof. Pandit.
“Jadi tidak ada lagi keraguan sektor pariwisata untuk menggunakan produk pertanian dalam negeri dan produk lokal Bali khususnya. Sehingga tidak perlu lagi mengimpor komoditas pertanian karena sudah dapat dipenuhi oleh produksi lokal yang memenuhi standar Internasional”, imbuhnya.
Terkait kendala alih fungsi lahan di Bali, dikatakan harus menggunakan teknologi memanfaatkan lahan sempit yang ada namun menghasilkan produk yang berkualitas seperti penggunaan ‘green house’. “Tapi lahan sempit sebenarnya memiliki keunggulan yaitu pengelolaan lebih gampang dan hasilnya bisa lebih berkualitas,” ucapnya.
Untuk diketahui, Prodi MSP yang baru dibuka tahun ini, ingin mengadopsi seluruh Sarjana Ilmu Pertanian dalam arti luas termasuk Perikanan, Peternakan, Ilmu Teknologi Pangan dan Agronomi termasuk dari program eksata lainnya seperti MIPA, Kimia dll. Pendidikan dapat ditempuh 1,5 tahun hingga 4 tahun, tergantung kemampuan masing-masing. “Saat ini pendaftaran dilakukan secara online, kami buka hingga akhir Agustus,” pungkas Prof. Pandit (kbh2)