Gotong Royong Lawan Covid-19, PDI Perjuangan Kecamatan Marga Gelontor 3 Ton Beras Untuk Masyarakat
Tabanan – kabarbalihits
Memperingati hari lahir Pancasila, 1 Juni dan bulan Bung Karno, PAC PDI Perjuangan Kecamatan Marga bergotong-royong dalam membantu masyarakat terdampak Covid-19. Bantuan terdiri dari 3 ton beras, 1.600 bibit cabai dan cairan desinfektan.
Penyerahan Bantuan tersebut dilakukan secara simbolis di sekretariat bersama Ranting PDI Perjuangan se-Kecamatan Marga, Senin 1 Juni 2020.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan, I Made Urip yang juga anggota DPR RI, Angota DPRD Bali, I Ketut Purnaya dan Anggota DPRD Tabanan Fraksi Perjuangan, Putu Yuni Widyadnyani dan Wayan Sudiana.
Ketua PAC PDI Perjuangan Marga, Putu Eka Nurcahyadi mengatakan bantuan ini menyasar masyarakat yang belum mendapat bantuan reguler dari pemerintah pada program jaring pengaman sosial. Seperti bantuan PKH, BPNT, Kartu Sembako, BLT Dana Desa dan Bantuan Desa Adat. Data penerima sebelumnya didapat dari hasil koordinasi pengurus partai dengan tokoh masyarakat baik perbekel maupun bandesa adat. “Kami harap dengan koordinasi yang baik bisa mendukung program pemerintah, Satgas Rotong Royong dan posko-posko yang terbentuk di kecamatan Marga.
Bantuan tersebut didistribusikan pada 16 Desa di Kecamatan Marga melalui pengurus ranting dan anak ranting. Bantuan disebar kepada 600 keluarga penerima manfaat, masing-masing paket terdiri 5 kg beras, desinfektan dan bibit cabai.
Putu Eka Nurcahyadi juga menjelaskan, sejak awal Pandemi Covid-19 PAC PDI Perjuangan Marga telah melakukan upaya-upaya pencegahan bersama di masyarakat. Salah satunya dengan membentuk posko relawan Covid-19 di masing-masing pengurus ranting, membagikan bantuan maupun penyemprotan desinfektan, hand sanitizer, wastafle portable dan bantuan pangan. “Dengan kegiatan ini kami harapkan kader partai bisa memaknai semangat gotong royong dan Pancasila. Berusaha ikut membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujar politisi yang dikenal energik ini.
Eka Nurcahyadi juga menyebut penyebaran bantuan desinfektan dari awal pandemi Covid-19 telah dilakukan secara serentak. Tak hanya bantuan, pihaknya bersama relawan partai juga memberikan edukasi terkait protokol kesehatan dan himbauan pemerintah untuk menghindari Covid-19.
Eka yang juga menjabat anggota komisi 1 DPRD Tabanan ini mengajak masyarakat untuk memaksimalkan ketahanan pangan mandiri di masyarakat. Sektor pertanian menurutnya harus menjadi pondasi yang kuat di Tabanan untuk menggerakan sektor ekonomo yang lain. “Pembagian bibit cabai ini sebagai motivasi kepada masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan mandiri di keluarga. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah,” ujarnya.
Kedepan, eka berharap Kader Partai mampu hadir dan turun langsung membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Menjadi Kader Partai yang tidak hanya berjuang untuk merebut kekuasaan politik tapi siap menghadapi kondisi sosial di masyarakat. “Mudah-mudahan dari Marga mampu memotivasi kader partai untuk terus berjuang dan mendukung pemerintah dalam upaya melewati masa pandemi Covid-19,” katanya.
Sementara, Ketua DPP PDI Perjuangan, I Made Urip mengapresiasi kepada PAC PDI Perjuangan Marga yang telah bahu – membahu membantu masyarakat selama masa pandemi Covid-19. Sesuai arahan Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri untuk terjun ke lapangan, membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Termasuk kader PDI Perjuangan. “Jadi pada prinsipnya partai didirikan bukan sekedar merebut kekuasaan saat pemilu, tapi partai harus hadir di tengah masyarakat dalam kondisi masyarakat seperti ini,” ujar Made Urip yang juga merupakan anggota DPR RI asal Tabanan ini.
Politisi yang dikenal dengan sebutan Anggota DPR Sejuta traktor juga menyinggung perjuangan masyarakat Bali dalam menghadapi Covid-19. Menurutnya gerak cepat Pemerintah bersama Desa Adat menjadi kunci keberhasilan Bali melewati Pandemi Covid-19. Apalagi, awalnya banyak yang memperkirakan Bali akan menjadi salah salah satu episentrum penyebaran Covid-19. Sebab Bali merupakan tujuan pariwisata dunia yang dikunjungi jutaan warga negara asing.
“Institusi adat kita bergerak begitu cepat, Desa adat adalah benteng kita dalam menghadapi Covid-19. Dulu banyak yang memperkirakan Bali akan menjadi episentrum wabah Covid-19. Ternyata itu meleset,” katanya.
Ia juga berharap aktifitas masyarakat segera bisa kembali pulih dengan skema New Normal. Agar roda perekonomian Bali segera bisa berputar kembali. “Semoga Covid-19 segera belalu dan kita bisa melakukan aktifitas dan pemulihan ekonomi yang cepat,” katanya.
Made Urip kembali mengingatkan, agar masyarakat selalu menaati dan menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin. Seperti rajin mencuci tangan, pakai masker saat keluar rumah dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.(kbh6)