Harga Bahan Pangan Meningkat, Bapanas Minta Stakeholder Pangan Gelontorkan Cadangan Pangan
Denpasar-kabarbalihits
Memastikan ketersediaan kebutuhan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa dan Idul Fitri, Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama unsur Satgas Pangan dan Pemerintah daerah melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Pasokan dan Harga Pangan di Pasar Badung, dan Pasar Modern, Denpasar, pada Rabu (27/3/2024).
Dalam tinjauannya, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Badan Pangan Nasional, Maino Dwi Hartono menyebut secara keseluruhan ketersediaan pangan di pasar mencukupi menjelang Idul Fitri.
Namun dilaporkan dari pedagang, ternyata adanya kenaikan harga pada beberapa bahan pangan, khususnya pada jenis gula konsumsi. Kenaikan terjadi pada awal bulan puasa, yakni dari Rp 16.900 meningkat menjadi Rp 19.000.
“cuman ada kenaikan terutama pada gula konsumsi. Memang sejalan dengan produksi di dalam negeri terjadi pada bulan mei,” kata Maino Dwi Hartono.
Melihat kondisi tersebut, Bulog Bali diminta mengintervensi harga bahan pangan ke pasar pasar untuk menyalurkan cadangan pangan seperti beras, gula dan jenis lainnya, dengan harapan harga kebutuhan pokok tersebut tidak mengalami lonjakan.
Tidak hanya dari Bulog, seluruh stakeholder pangan, baik dari Pemerintah, Distributor pangan, atau pelaku usaha lainnya untuk melakukan upaya serupa dengan menggelontorkan pasokan pangannya, agar tidak terjadi lonjakan harga pangan.
“itu diintervensi ke masyarakat, ke pasar pasar tentunya termasuk melakukan gerakan pangan murah atau bazar. Itu dilakukan Bulog, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Intinya seluruh stakeholder pangan termasuk Pemerintah mengamankan semuanya,” jelasnya.
Maino juga menyampaikan kenaikan harga kebutuhan pokok tiap daerah di Indonesia berbeda karena beberapa faktor. Lonjakan harga bisa terjadi disebabkan daerah tersebut tidak memiliki produksi pasokan pangan. Namun secara nasional, dipastikan ketersediaan pangan telah cukup. Terlebih saat ini memasuki musim panen pada komoditas padi dan jagung.
“artinya ketersediaan cukup aman, Pemerintah memastikan itu semuanya di semua wilayah bisa terkendali,” pungkasnya.
Selanjutnya tim yang terdiri dari Satgas Pangan Polri, Bulog Bali, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, perwakilan Bank Indonesia dan TPID Prov. Bali melakukan peninjauan ke Pasar Modern yang berlokasi di jalan Diponegoro, Denpasar untuk mengecek ketersediaan, kebutuhan dan harga beras. Juga mengecek ketersediaan stok beras SPHP yang ada di Gudang Bulog Sempidi.
Dalam peninjauan tersebut terdata secara keseluruhan harga beras sudah mengalami penurunan sekitar 400 rupiah/ kg. Kemudian stok beras 6.000 ton di Bulog per tanggal 27 Maret 2024 secara merata telah ada di masing-masing gudang Bulog daerah. (kbh1