October 12, 2024
Daerah

Wayan Suyasa Hadiri Verifikasi Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2023 di Desa Penarungan

Badung – kabarbalihits

Desa wisata di Badung yakni Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi memasuki tahap verifikasi Lomba Desa Wisata Nusantara tahun 2023. Sabtu, (4/11) dilakukan verifikasi lapangan di Pancoran Solas Taman Beji Paluh,Desa Penarungan. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua I DPRD Badung, I Wayan Suyasa, Perbekel Penarungan Ni Wayan Kerni serta jajaran Bumdes dan Pengelola Desa Wisata Penarungan. Tim Verifikasi dipimpin oleh Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Oneng Setya Harini.

Oneng Setya Harini mengapresiasi Desa Wisata Penarungan yang sudah masuk 45 terbaik dari 1000 lebih peserta Lomba Desa Wisata Nusantara tahun 2023. Dikatakan Oneng, kehadirannya ke lapangan untuk memastikan apakah memang betul Desa wisata Penarungan sudah sesuai dengan yang ada di dalam kelengkapan administrasi dan sesuai dengan yang dipaparkan. “Karena kita melihat bahwa untuk Lomba Desa Wisata Nusantara ini arahnya ke sustainable. Bagaimana mengembangkan desa wisata berkelanjutan dari sisi sosial, budaya dan lingkungan. Kalau saya lihat kita Bali Tri Hita Karananya itu sudah menancap di hati. Bagaimana hubungan sosial, dengan yang diatas, dan lingkungan itu sangat seimbang,” ujarnya.

Sementara, Wakil Ketua I DPRD Badung, I Wayan Suyasa selain mengapresiasi juga berabangga dari peserta diseluruh Indonesia salah satu desa di Badung yakni Desa Penarungan masuk dalam 45 besar melalui proses penyaringan dalam Lomba Desa Wisata Nusantara

“Saya bagian dari Pemerintah Kabupaten Badung khususnya dari wakil rakyat dan juga masyarakat Desa Penarungan tentunya pertama mengapresiasi kepada Kementerian Desa dan Kementerian Pariwisata yang hadir pada hari ini. Tentunya tim menilai secara langsung, secara fakta di lapangan. Kalau secara administratif itu sudah dinilai sehingga dari 45 Desa Penarungan ada di dalamnya,” ujarnya ditemui disela-sela acara.

Politisi inovatif yang populer disapa WS ini mengungkapkan, 87 persen pendapatan Badung berasal dari sektor pariwisata. Maka, sektor pariwisata ini harus terus dikembangkan. “Karena ini merupakan garis tangan Pemerintah Badung yang sudah kita harus syukuri. Apalagi bisa berbagi kepada kabupaten kota yang lain juga oleh bupati yang sudah dilakukan melalui program Angelus Buana,” terangnya.

Wayan Suyasa menjelaskan, sektor pariwisata yang wajib untuk dikembangkan di Badung utara yakni desa wisata. Agar, suatu rasa kebersamaan dari wilayah-wilayah yang ada Badung bisa dirasakan. Artinya seperti diketahui Kuta Selatan, Kuta Utara dan Kutai hidup dan Kuta Selatan sudah jelas merupakan kawasan pariwisata. Sedangkan, wilayah Mengwi, Petang dan Abiansemal merupakan kawasan penunjang pariwisata melalui pertanian. “Tapi kan bukan berarti kita harus terkungkup untuk bertani saja. Orientasinya bukan jelek, bertani merupakan Ibu Pertiwi kami yang harus kita lestarikan. Tapi selain itu bagaimana kita juga mendapatkan berkah dari pariwisata yang ada di Badung melalui hal-hal inovasi yang seperti desa wisata ini,” jelas Suyasa.

Terpenting lanjut Wayan Suyasa yang juga Ketua DPD Partai Golkar Badung ini, bukan bangunan yang megah melainkan menyiapkan tempat-tempat pariwisata yang orientasinya adat dan budaya yang bisa menyesuaikan dengan alam. Maka kiranya madunya pariwisata minimal dapat dinikmati oleh masyarakat di pedesaan di Badung Utara. “Harapan kami sekali lagi penilaian ini tentunya pasti objektif dari pusat dan kami pun menginginkan pelayanan yang terbagus. Yang utama adalah bagaimana rasa penghargaan ini yang mereka sampai turun dari pusat ke desa wisata yang salah satunya di Bali ada di Kabupaten Badung di Desa Penarungan ini yang harus kita apresiasi,” katanya.

Baca Juga :  Sekda Adi Arnawa Upasaksi Piodalan Pura Puseh Bonbiyu, Angantaka

Wayan Suyasa juga berharap, Pemerintah Kabupaten Badung yang selama ini sudah berjalan dengan baik selalu memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada insan-insan pariwisata khususnya yang ada di desa wisata demi meningkatkan sumber daya manusia. “Agar bisa memberikan yang terbaik bagi wisatawan yang berkunjung ke desa wisata tersebut,” pungkasnya. (kbh6)

Related Posts