December 8, 2023
Olahraga

Motivasi Pecatur Muda Menjadi Grand Master, Percasi Denpasar Hadirkan GM Utut Adianto Dan GM Susanto Megaranto

Denpasar – kabarbalihits

Sebagai upaya memberi motivasi sekaligus ilmu dan pengalaman, PERCASI Denpasar menggelar seminar nasional “Road to Chess Grand Master” yang menghadirkan 2 Grand Master Indonesia, GM Utut Adianto dan GM Susanto Megaranto. Pada kesempatan tersebut GM Utut Adianto berbagi sejumlah teknik dasar catur serta cerita pengalamannya meraih gelar Grand Master. Sedangkan GM Susanto Megaranto melakukan catur simultan dengan 22 pecatur muda sekaligus memberi coaching clinic  singkat kepada mereka.

Seminar nasional Road to Chess Grand Master berlangsung di Gedung UZO Sanur, pada Minggu (8/10/2023). Kegiatan ini diikuti 200 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari atlet catur, pelatih, pecinta catur, hingga para orang tua atlet catur junior. Kegiatan ini menghadirkan Ketua Umum PB PERCASI, GM Utut Adianto sebagai narasumber, serta GM Susanto Megaranto yang melakukan catur simultan. Hadir pula Ketua Percasi Denpasar, Wayan Sukerena, Ketua Percasi Bali, Nyoman Budi Adnyana, Ketua KONI Denpasar, Ida Bagus Toni Astawa, serta pendiri komunitas JOTARA, Paskalis Budi Hartono sebagai moderator.

whatsapp image 2023 10 10 at 10.26.40

Pada kesempatan tersebut GM Utut Adianto menceritakan pengalamannya meraih Grand Master pada usia 21 tahun. Menurutnya meraih gelar grand master bukanlah hal yang gampang, namun bisa dicapai dengan ketekunan dan kecintaan terhadap catur. Proses mencapai gelar tersebut juga memerlukan usaha panjang dan biaya yang tidak sedikit, sehingga sangat memerlukan bantuan dari berbagai pihak. GM Utut Adianto mencontohkan  GM Susanto Megaranto yang berhasil meraih gelar Grand Master pada usia 17 tahun, padahal bukan berasal dari keluarga kaya.

“Tahun 1997 Susanto ikut saya, mulailah latihan. Apakah Susanto anak orang kaya? Tidak. Susanto berasal dari anak orang kebanyakan,” ungkap GM Utut Adianto.

GM Utut Adianto mengatakan ada 3 hal yang mesti dimiliki agar bisa mencapai gelar Grand Master, yaitu dedikasi, passion, dan devotion. Disamping itu, orang tua juga memiliki peran penting dalam memberi dukungan bagi anaknya yang memiliki minat terhadap catur. Menurutnya banyak hal positif yang bisa didapatkan anak-anak yang menekuni catur, diantaranya kebiasaaan tidak menyalahkan orang lain, dan kebiasaan berpikir sebelum melangkah.

“Pemain catur mana bisa menyalahkan orang lain, karena sendiri lawan sendiri. Kalau kalah, ya salah sendiri. Yang kedua, sebelum melangkah dia pasti mikir serius. Langkah saya ini, jawaban dia apa,” jelas GM Utut.

GM Utut Adianto berharap kehadiran dirinya bersama GM Susanto Megaranto di Denpasar bisa memberi motivasi dan inspirasi bagi para pecatur di Bali. Dirinya melihat para pecatur Bali selama ini memang belum begitu menonjol di tingkat nasional. Namun dirinya dan GM SUsanto Megaranto yakin suatu saat Bali akan mampu memiliki atlet catur hingga meraih gelar Grand Master. Dirinya juga sangat mengapresiasi kegiatan seminar yang diinisiasi Percasi Denpasar, karena sangat jarang kegiatan seprti ini muncul dari inisiatif di bawah.

“Pak ketua Pengprov, Pak Ketua Pengkot Wayan Sukerena dan teman-teman pecatur yang hadir, mudah-mudahan kegiatan ini bisa menginspirasi. Kalau ilmu tentu tidak bisa dapat seketika,” kata GM Utut.

Sementara GM Susanto Megaranto mengatakan gelar Grand Master tidak bisa dicapai seketika, namun memerlukan langkah demi langkah secara bertahap .Menurutnya yang terpenting adalah ketekunan belajar dan kecintaan yang mendalam terhadap catur. “Intinya rajin belajar, dan mencintai juga pekerjaan dia di bidang catur. Kalau tidak mencintai, dia akan bosan nantinya,” kata GM Susanto.

GM Susanto Megaranto juga mengungkapkan kegembiraanya bisa melakukan catur simultan dengan 22 pecatur anak-anak di Denpasar. Menurutnya catur simultan yang dilakukannya kali ini termasuk yang terberat dari sejulah catur simultan yang pernah dia lakukan sebelumnya. Meski tidak ada yang berhasil mengalahkannya, namun salah satu anak sudah hampir mencapai hasil remis. Ini menunjukkan pecatur-pecatur muda di Bali memiliki potensi yang besar untuk berkembang lebih lanjut.

“Saya sering sekali melakukan catur simultan, tapi saya rasa lawan yang terberat ada di kota ini. Luar biasa, bakat-bakatnya sudah terlihat. Dari pembukaannya juga sudah baik, tinggal dipoles lagi. Hampir keseluruhan pembukaannya sudah OK menurut usia mereka,” kata GM Susanto.

Kesempatan bisa melawan pecatur Grand Master disambut gembira para pecatur anak-anak. Meski mengaku sedikit grogi, namun mereka  sangat senang bisa bertanding dengan seorang Grand Master. 

“Saya senang sekali punya kesempatan melawan Grand Master,” ungkap peserta catur simultan, Leonard.

Rasanya itu agak deg-degan tapi lumayan seru juga karena kita punya pengalaman bersama Grand Master,” kata peserta catur simultan, Wahini.

Ketua Panitia, Nyoman Sutarjo mengatakan kegiatan seminar dan catur simultan ini merupakan kesempatan langka karena dihadiri 2 orang Grand Master kebanggaan Indonesia. Dengan terselenggaranya kegiatan ini dia juga berharap para orang tua pecatur muda memiliki gambaran langkah yang harus ditempuh anaknya untuk mencapai prestasi tertinggi di olahraga catur.

“Kami ingin orang tua atlet junior bertalenta tahu apa yang harus dilakukan. Kemana anaknya harus dibawa sesuai apa yang tadi diarahkan oleh GM Utut Adianto,” kata Nyoman Sutarjo.

Baca Juga :  Sekda Adi Arnawa Hadiri Pembukaan Kejurprov Bola Basket KU-15 Harapkan Melahirkan Atlet-Atlet Berkualitas

Hal senada diungkapkan Ketua Percasi Denpasar, Wayan Sukerena yang berharap para pecatur yang hadir kali ini termotivasi dan terinspirasi sehingga nanti muncul menjadi seorang Grand Master di Bali.

“Harapan untuk anak-anak atlet catur Kota Denpasar atau atlet catur yang ada di Bali, biar muncul pemain-pemain catur yang bisa menjadi Grand Master,” kata Wayan Sukerena. (kbh7)

Related Posts