December 6, 2024
Daerah Lifestyle

Fransiskasari Blak-Blakan, Transgender di Bali ‘Bemper Belakangnya’ Pernah Dibegal

Tabanan-kabarbalihits

Masih ada yang penasaran dengan Fransiskasari berwajah cantik dan memiliki banyak penggemar di medsos, terutama di aplikasi TikTok, Youtube maupun Instagram. Terlebih Siska sapaan akrabnya pernah viral karena bemper belakangnya dibegal pria tidak dikenal di wilayah Canggu, Badung. 

Beberapa waktu lalu Kabarbalihits berkesempatan berbincang-bincang dengan Dian Fransiskasari, yang saat ini tinggal di daerah Kabupaten Tabanan. (Tidak mau disebutkan alamat secara detail) 

Sebelumnya, Siska meminta kepada Kabarbalihits untuk menunggu di depan salah satu Masjid di Tabanan. Dengan penampilan memakai kopiah usai sholat Jumat, Siska mengumbar senyumnya menyapa semeton KBH yang juga ditayangkan pada Channel Youtube Kabarbalihits.

“Terima kasih buat KBH (Kabarbalihits) yang sempetin waktu kesini pas pulang jumatan. Sebelumnya saya perkenalkan dulu buat semeton KBH, saya Fransiskasari make up artis di Bali, asal dari Jawa,” sapa Siska Jumat Siang, (8/7/2022). 

Siska sebagai konten kreator Youtube yang memiliki 100 ribu lebih subscriber dan tiktoker dengan 500 ribu follower bersedia menjawab pertanyaan spesifik yang ditujukan padanya, sebab menurutnya masyarakat awam sedikit yang mengetahui bahwa dirinya adalah seorang transgender. 

“Banyak yang ngga tau ya saya transgender, taunya itu cewek asli. Cuman karena saya kan saat pandemi mencari uang Youtube, sosial media dan saya harus open mine, harus jujur juga kepada publik. Akhirnya saya terbuka saya ini transgender, dan saya melakukan sholat jumat juga, saya publish juga di Youtube saya,” katanya. 

Dilanjutkan, Siska bersyukur sampai saat ini tidak pernah mengalami kelakuan sangat buruk di lingkungannya. Sebab saat tinggal di Bali, warga sekitar dipandang mau menerima dirinya. 

“Itu kan urusan masing-masing, jadi mereka baik-baik warga Bali. Alhamdulilah baik-baik, tidak pernah ngalamin sesuatu hal yang negatif,” ujarnya. 

Siska yang mengaku berzodiak Aquarius, tepatnya lahir pada 6 Februai 1971, ia lebih suka menyendiri di rumah. Dengan karakternya itu, Siska tetap bersosialiasi dengan tetangga sekitar rumahnya. Menurutnya jika tidak ada job make up, kegiatan sehari-harinya lebih banyak diluangkan di rumah untuk membuat konten. 

Hal yang menggelitik diceritakan Siska, dimana sempat viral pada beberapa bulan yang lalu di medsos. Saat melakukan aktivitas joging bersama tetangganya di areal sawah kawasan Canggu, tidak disangka bagian tubuh ‘bemper belakangnya’ diremas oleh pria tidak dikenal. Seketika Siska berteriak pada pria tersebut. 

“Woe pegang-pegang pantat waria, ngga tau ya? Nah itu viral. Biar orangnya itu kapok, ternyata megang pantat banci kan kecelek ya, kalau Bahasa indonesia kecelek, kecewa dia,” ceritanya sambil tertawa. 

Selanjutnya Siska mengajak Kabarbalihits ke kediamannya, sebab ia telah memiliki janji sebelumnya dengan dokter hewan untuk memvaksin beberapa anak anjing peliharaanya, dan mensteril anjing yang sempat diselamatkan di jalan. 

Sembari menunggu dokter hewan yang belum datang, Siska bersedia melanjutkan wawancara di sebuah warung makan disekitar rumahnya.

Kembali menanyakan profesinya sebagai make up artis selama pandemi. Dikatakan, ia tidak menerima job make up spesialis tamu asia saat pandemi mewabah. Lantaran event saat itu tidak diperbolehkan diadakan di Bali. Karena tidak ada pemasukan, ia memilih mencari penghasilan dari membuat konten di youtube dan tiktok. 

“Aku spesialis tamu asia, tamu cina, hongkong, singapura, pandemi kan mereka ngga ada event di Bali ngga bisa masuk, sampai sekarang pun ngga ada event. Jadi make up nya di stop dulu, tapi untungnya ada youtube,” jawabnya. 

Menurutnya penghasilan melalui Youtube mampu mendongkrak perekonomiannya. Disebutkan rata-rata tiap bulannya ia menerima Rp 29 Juta hasil dari membuat berbagai konten. 

“Lumayan sih membantu untuk sehari-hari selama pandemi,” katanya. 

Diakui, penghasilannya lebih besar sebagai make up artis, dibandingkan nominal dari youtube. Saat make up wedding ia bisa menerima Rp 6 Juta hingga Rp 12 Juta dalam sehari. 

“Kalau tiap hari ada kan lumayan, tinggal dikalikan, 12X30. Kadang sehari ada dua job, kadang tiga job, itu kalau rame,” ungkapnya. 

Berdasarkan pengalamannya, ia juga pernah merias sejumlah artis Ibukota dan para pejabat di Indonesia. Siska juga merasa selalu didukung oleh teman-temannya yang seprofesi sebagai penata rias. 

“Artis pernah. Weddingnya Dewi Sandra terus make up Nora Alexandra juga, yang lain banyak juga tapi ngga mau disebutin,” ujar Siska. 

Dengan memiliki ratusan ribu pengikut di Youtube, Siska mengaku tidak mau ambil pusing disaat menerima komentar negatif tentang dirinya. 

“Ya saya abaikan saja, mereka kan nonton aku dapat uang. Kalau balas dengan marah-marah keluar tanduknya, kan orang-orang beranggapan oh mbak Siska ternyata kaya gini, waria banget. Masa ada orang julid tak bentak, kan bisa kabur orangnya,” ucapnya. 

Kembali Siska menceritakan, tidak hanya dirinya, sebagai seorang transgender dipastikan memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan. Dicontohkan dirinya disaat gagal menjalani hubungan dekat dengan seorang pria, sebab didalam perjalanan pria tersebut mengetahui Siska adalah transgender. 

“Setelah jalan pacaran giliran tau waria, kabur, langsung putus, itu pengalaman pahit. Tapi ya sudah resiko,” tuturnya. 

Ketika disinggung kenapa Siska nekat menjadi seorang transgender, sejenak menghela nafas ia pun menjawab bahwa dari kecil ia merasa dirinya adalah seorang perempuan. Hal itu juga didukung dengan cerita dari ibunya.

“Emakku yang cerita, terus setelah menginjak dewasa ya aku mantap, ah aku perempuan saja. Soalnya kalau jadi laki-laki nggak bisa,” terangnya. 

Positif keinginannya timbul sejak ia duduk di bangku SMP. Dikatakan saat jam olahraga ia meminjam rok milik temannya. Dengan kelakuannya seperti itu awalnya ia tidak mendapat dukungan dari orang tuanya. 

“Sempat ketahuan digundulin kepalanya, ketahuan lagi diusir dari rumah. Akhirnya aku minggat, nyari kerjaan. Terus mungkin orang tua nggak tega akhirnya disuru pulang. Disuruh minggat waktu SMA di jawa,” cerita Siska. 

Siska merantau ke Bali pada tahun 2007 membekali diri dengan keahlian merias, yang didapat dari salah satu Salon ternama di Jakarta. 

Ia pun berpesan kepada publik, untuk tidak menilai seorang transgender pada kehidupan yang negatif. 

“Selama kita seperti ini, menyebarkan hal yang positif saya rasa masyarakat baik-baik saja. Orang kaya aku ngga akan diganggu kalau masih positif,” tegasnya.

Baca Juga :  Kadis Suwarmawan: “Sinergitas” Menjadi Strategi Atasi Blank Spot di Buleleng

Selanjutnya ia mengatakan, kepada orang tua yang memiliki anak laki-laki condong ke perempuan sebaiknya dididik dengan baik. Karena ditakutkan jika dididik dengan keras, si anak bisa meninggalkan rumah dan menjadi bahaya, mangsa dari predator atau pedopil. 

“Bahayanya kena predator-predator yang kasian. Kalau dididik, didampingi didukung yang penting diajari sesuai Agama,” lanjutnya. 

Ia juga menilai hukum di Indonesia belum adil bagi pelaku pedopil. Sebab stigma di masyarakat, seorang waria dianggap menjijikkan. Meski menurutnya orientasi sex seorang waria belum tentu menyimpang, dan seorang pedopil dinilai sangat membahayakan, karena orientasi sex dipastikan menyimpang. 

“Malah yang menjijikkan seperti itu. Karena masyarakat awam yang menilai waria negatif, justru yang lebih parah nggak pernah dihujat. Hukum di Indonesia itu kurang tegas. Kalau aku sukanya cowok, umurnya diatas aku, berarti masih normal ya. Saya kan perempuan ya, disuruh jadi laki-laki ngga bisa” kata Siska. 

Ketika dokter hewan yang ditunggu datang, perbincangan dilanjutkan dirumahnya. 

Siska yang suka dengan hewan anjing, kerap menyelamatkan anjing yang terlantar dan dirawat dirumahnya. Pada saat itu 5 anak anjing diberikan suntik vaksin agar tidak terserang virus parvo. Saat ini ia memelihara 12 ekor anjing dari upaya penyelamatannya. 

“Dewasa ada 7 ekor, anak-anak ada 5 ekor. Jenis kelamin laki-laki ada 2, yang cewek 4, sisanya bencong. Anjing ada bencong? Ada,” jawabnya bercanda. 

Disinggung dengan kesukaannya dengan hewan anjing, apakah tidak bertentangan dengan keyakinannya sebagai umat muslim. Kemudian Siska menjawab berdasarkan pengetahuannya, katanya banyak yang salah mengartikan dengan istilah najis. 

“Air liur memang najis, tapi bisa dibersihkan itupun kalau mau menjalankan ibadah sholat. Air liur anjing dikategorikan sebagai najis besar, itu harus dibersihkan. Itu ada caranya untuk membersihkan, kalau ngga sholat ya ngga apa-apa. Tuhan memberikan cara membersihkan najis supaya bisa hidup berdampingan dengan anjing,” bebernya. 

Ia menghimbau bagi yang memelihara anjing agar lebih peduli dan berbagi. Seperti dimulai dari vaksinasi, dan melakukan strelisasi jika tidak ingin anjingnya beranak pinak. 

“Karena insting anjing ingin kawin pasti pergi dari rumah, untuk menghindari dari itu harus steril biar sehat juga anjingnya jaga rumah,” jelasnya. 

Ia tidak merasa kesulitan mengenai biaya pakan untuk kebutuhan keseluruhan anjingnya. Dimana hasil konten youtube disisihkan untuk membeli makanan anjing. Dijelaskan dalam satu bulan bisa menghabiskan 8 karung dog food, satu karungnya seharga Rp 600 ribu. 

Baca Juga :  Rapat Paripurna, Parwata Sebut Pjs Bupati Melangkah Sesuai Visi Misi Pemkab Badung

Bali sebagai tujuan wisata menjadi tidak sebanding dengan banyaknya anjing liar yang dibiarkan. Menurutnya dengan banyaknya wisatawan yang liburan ke Bali dipastikan adanya pemasukan yang didapat. 

Siska meminta kepada dinas terkait untuk lebih memperhatikan anjing-anjing terlantar. Sebab menurutnya, banyak bule miris melihat anjing yang ditelantarkan di Bali. 

“Kita sebagai warga Bali, sebagai tuan rumah seharusnya malu. Untuk Dinas Peternakan seharusnya keliling gimana caranya, bukan dibinasakan loh ya. Contohnya divaksin rutin terus disteril supaya populasinya ngga meledak di Bali, karena sudah terkenal banget,” imbuhnya menutupi perbincangan. (kbh1) 

Related Posts