April 20, 2024
Daerah Lifestyle

Tawarkan Karya Natural Pond dan Paludarium, Siapkan Budget Puluhan Juta

Denpasar-kabarbalihits

Menata rumah dengan menempatkan taman yang hijau menjadi salah satu elemen penting menambah keindahan kesan alami di halaman rumah. Namun bagi yang memiliki lahan terbatas, konsep natural pun bisa diaplikasikan di dalam ruangan secara minimalis.

Seperti yang dilakukan Tim Botanica dari SHL Asia dengan menawarkan jasa untuk menghadirkan konsep natural pond semi paludarium, yakni memadukan ekosistem air dan darat. Dimana kolam taman dibuat dengan aliran air jernih menyerupai sungai, serta menghadirkan beberapa tanaman hias dapat menambah estetika rumah dan sebagai penghasil oksigen yang baik.

Konseptor Tim Botanica, Teguh Wisesa menyampaikan, contoh konsep natural pond yang dikerjakan saat ini menyerap istilah ‘Campuhan’, diartikan sebagai titik pertemuan.

“Untuk desainnya kita implementasikan di sebuah aliran. Di paludarium tersebut ada aliran titik pertemuan yang akhirnya jatuh ke kolam,” jelas Teguh Wisesa (8/7/2022).

Dengan mewujudkan kesan alami, berbagai unsur dihadirkan seperti, limbah kayu, tanaman tropis dan bebatuan.

“Itu yang kita angkat sekarang, apalagi paludarium sedang ngetrend-ngetrendnya,” katanya.

Menurutnya, pada umumnya masyarakat saat ini mulai tertarik mewujudkan natural pond di perumahan. Sebab beberapa unsur yang dibutuhkan bisa dicari di alam liar.

“Yang penting kita mengerti sistemnya seperti apa. Kita bisa mengambil tanaman-tanaman di alam, bongkaran kayu juga, dari pemahaman tersebut banyak masyarakat yang tertarik,” ucapnya.

Dalam pengerjaannya, ia juga menggandeng seniman paludarium bernama Kadek Sudila Sudarsa, sekaligus sebagai kontraktor pada tim Botanica.

Kadek Sudila mengatakan, keahliannya ini didapatkan berawal dari hobinya memelihara ikan Koi. Sehingga tercetus ide untuk membuat karya natural pond maupun paludarium.

“Saya lihat di alam, saya ingin buatnya seperti di alam, kita presentasikan ke paludarium,” kata Kadek Sudila.

Untuk membuat karya seluas 2,5 meter x 3 meter, Kadek membutuhkan waktu kurang lebih hingga satu minggu. Sedangkan bahan-bahan yang dipersiapkan diantaranya, kayu sentigi, berbagai jenis tanaman tropis, dan jenis batu lava atau batu sungai.

Dalam pandangannya, seiring waktu minat masyarakat untuk membuat natural pond maupun paludarium sangat tinggi. Juga, bisnis ini sangat menjanjikan baginya.

“Karena masyarakat sudah jenuh dengan perkotaan, mereka butuh suasana alam. Akhirnya kalau kita membuat seperti ini rasanya sejuk di mata,” terangnya.

Baca Juga :  Palsukan Surat PCR, Tiga Penumpang Pesawat Asal Jakarta Diamankan Petugas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Ia mengaku, dalam setahun telah mengerjakan 4 karya natural pond. Mengenai biaya untuk menyelesaikan karya natural pond ditentukan dari luas dan tingkat kesulitan.  Dicontohkan natural pond yang dikerjakan saat ini menghabiskan biaya hingga Rp 80 juta.

“Yang tahun lalu saya buat sampai Rp 500 juta tapi ukurannya lebih besar. Kalau setahun omset sih ratusan juta, karena dari bahan kita milih benar-benar kualitasnya bagus, biar custumor mendapat hasil yang maksimal,” bebernya.

Keberlangsungan dengan perawatan yang tidak susah, hasil karyanya diklaim mampu bertahan hingga puluhan tahun.

“Karena kita kan nyiram nggak perlu, karena diatas sudah diisi misting spray, jadi airnya langsung kita atur pakai timer. Tergantung sekarang kalau cuacanya di musim kemarau, 4 atau 5 kali kita spray,” imbuhnya. (kbh1)

Related Posts