Mulai Gerah, Asosiasi Sopir Pariwisata di Bali Siap Turun ke Jalan
Denpasar-kabarbalihits
Pelaku Pariwisata di Bali mulai gerah dengan kondisi saat ini. Terlebih dengan kebijakan Pemerintah yang dianggap selalu berubah-ubah, dinilai sangat merugikan pelaku pariwisata. Sehingga Asosiasi Sopir Pariwisata di Bali berinisiatif akan melakukan gerakan turun ke jalan.
Hal tersebut disampaikan Ketua UBD (United Bali Driver) Made Yogi Ananta Wijaya saat ditemui di Denpasar (9/12). Adanya sedikit geliat ekonomi saat ini, dengan Kebijakan yang dianggap simpang siur tersebut, dimana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 se-Indonesia pada masa libur Natal dan tahun baru yang dibatalkan pemerintah, namun diganti dengan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Masa Nataru (Natal dan tahun baru) justru membuat calon wisatawan khususnya domestik jadi enggan berkunjung ke Pulau Bali.
“Khususnya wisatawan domestik akan menjadi ragu-ragu dan itu pasti akan merugikan pelaku pariwisata di Bali, khususnya sekarang yang mulai membuka lagi outletnya yang sudah tutup lama dan memberanikan diri untuk buka kembali, akan terasa memberatkan mereka,” Ucapnya.
Dikatakan, hampir 2 tahun kegiatan pariwisata di Bali mengalami penurunan yang signifikan. Dinilai pelaku pariwisata tidak hanya cukup diberikan kata-kata bijak dengan bersabar. Terlebih, tidak sedikit yang telah beberapa kali melakukan pinjaman di Bank.
“Dalam artian, kalau terus-terusan seperti ini saya rasa kesabaran orang Bali pun ada batasnya, karena kita bisa bercermin dari kegiatan di Lombok sirkuit Mandalika. Disitu pun menurut saya pribadi sangat terbuka dan memang ramai sekali, prokesnya pun tidak seketat di Bali. Tapi kenapa di Bali selalu seperti di anak tirikan oleh pemerintah, padahal kita tahu sendiri Bali merupakan tulang punggungnya adalah 80 persen dari Pariwisata,” Katanya.
Dengan tegas disebutkan, jika kondisi masih tidak mengalami perubahan hingga awal tahun nanti, bersama 500 lebih anggota UBD akan siap turun ke jalan.
“Apa boleh buat, saya pribadi dengan teman lain di paguyuban sopir transportasi akan ikut turun ke jalan,” Tegasnya.
Pemilik Namaste Trans ini juga berpendapat terkait program untuk membangkitkan sektor Pariwisata di Destinasi Super Prioritas (DSP) yang disampaikan Kemenparekraf Sandiaga Uno, salah satunya Labuan Bajo beberapa waktu lalu.
Meski tidak ditunjuknya Bali sebagai DSP, Yogi tidak mempermasalahkan hal tersebut. Karena Bali dinilai sebagai destinasi yang super bagi seluruh dunia.
“Seluruh dunia tahu Bali seperti apa, Bali memiliki kekayaan alam, budaya, keramah tamahan masyarakat yang belum tentu dimiliki masyarakat lainnya di Indonesia,” Pungkasnya.
Dengan ataupun tanpa kata-kata super, pihaknya meyakini Bali merupakan destinasi wisata yang istimewa.
“Kata-kata hiburan dari Pak Menteri mungkin merupakan menaiikan rating dari labuan bajo, jadi kita sebagai orang Bali tidak perlu berkecil hati dengan kata-kata seperti itu, saya yakin Bali merupakan tujuan wisata nomer satu di Dunia,” Tutupnya. (kbh1)