December 14, 2024
Daerah Ekonomi Lifestyle

Susah Cari Kerja, Lulusan Mahasiswa Pariwisata Pilih Jualan Naga Berjanggut

Denpasar-kabarbalihits 

Seringkali hobi menjadi sumber ladang penghasilan sampingan yang dilakukan banyak orang. Namun di masa pandemi saat ini, kreatifitas mampu mengubah hobi menjadi bisnis utama. 

Seperti yang dialami seorang pemuda lulusan mahasiswa pariwisata di Denpasar, tak kunjung mendapat pekerjaan sesuai keahliannya dari awal masa pandemi Covid-19 mewabah. Sehingga kesempatan tersebut tidak disia-siakan I Gusti Bagus Satriya Prawira untuk beternak kadal gurun Australia, yang bisa menghasilkan pundi rupiah.

“Main BD (Bearded Dragon) sudah dari SMA, cuma fokus breeding (pembiakan) sekitar 2,5 tahun. Pertama beli dari Bandung dan peminatnya di Bali lumayan,” Ucap pria usia 21 tahun ini ketika ditemui dikediamannya, Jalan Hayam Wuruk Gang Buajiagung II, No 11, Denpasar (28/8). 

Naga berjanggut yang lebih dikenal dengan Bearded Dragon ini merupakan spesies kadal yang memiliki duri tersusun dalam barisan di lehernya. Hewan eksotis ini banyak menjadi hewan peliharaan karena mereka mudah dirawat dan memiliki kepribadian yang ramah. 

Menurut I Gusti Bagus Satriya Prawira yang akrab disapa Gus Satriya ini, menjual BD menyesuaikan dari morph (variasi genetik) dari tubuh kadal, yang berkisar dari Rp 900 ribu hingga Rp 9 Juta. 

“BD Translucent harga mulai dari 2,5 Juta sampai Rp 9 Juta ada, yang super red hypo harga baby kisaran 900 ribu sampai 2 juta,” Bebernya. 

Ia mengaku, awal membiakkan kadal ini hanya memiliki satu pasang indukan BD, selanjutnya berkembang memiliki indukan 4 ekor betina dan 2 ekor jantan. 

“Selama dua tahun sekitar 8 kali sudah pernah berhasil. Kalau bertelur sekitar 20-23, yang menetas paling 18 telur,” Jelasnya.

Dikatakan peminat BD khususnya di Pulau Bali mulai ramai, ia juga menjual hasil ternaknya ke luar Bali melalui medsos. 

“Saya sudah pernah mengirim ke Bandung, kadang ke Jember,” Katanya. 

Sesuai pengalamannya, dalam memelihara kadal ini terkendala pada penyakit yang diderita, disebabkan karena adanya variasi genetik pada tubuh kadal itu sendiri. 

“BD semakin banyak morph-nya semakin banyak penyakitnya,” Ujarnya.

Baca Juga :  Penuhi Aspirasi Krama di Desa Adat Bualu, Wayan Suyasa Serahkan Bantuan Rp 35 Juta Untuk Pengadaan Seragam Pecalang Hingga Upacara Pemlastian Nyepi

Bearded dragon memerlukan kalsium dan multivitamin tambahan agar tidak terkena metabolic bone disease (mbd). Dalam memberikan pakan dinilai tidak susah, hanya memberikan sayuran dan serangga. 

“Kalau pakan Baby 70 persen serangga, 30 persen sayuran. Yang dewasa sehari pada pagi hari diberi protein serangga, sorenya sentrat. Pakan perhari jangkrik habis uang 15 ribu, kalau sayur paling 10 ribu,” Imbuhnya. 

Diketahui, Bearded Dragon ini merupakan salah satu reptil yang mudah ditenangkan, sehingga cocok untuk menemani keseharian mengisi waktu luang. Selain itu kadal ini juga disarankan untuk di jemur di pagi hari. (kbh1)

Related Posts