December 4, 2024
Daerah Pariwisata

Karena Ini Made ‘Yonda’ Wijaya Optimis Pariwisata Internasional Dibuka Bulan Juli

Badung-kabarbalihits

Pengelola Wisata Bahari di Tanjung Benoa Kuta Selatan harap-harap cemas menunggu rencana pemerintah yang mengagendakan pembukaan Pariwisata Internasional awal Juli ini. Di sisi lain kunjungan Wisatawan Domestik mulai menggeliat ke kawasan yang dikenal dengan wisata baharinya.

Seperti yang disampaikan salah seorang Pemilik Wisata Bahari Tanjung Benoa, Made Wijaya yang  ditemui di kantornya yakni Pandawa Watersport, Rabu (30/6) mengaku masih optimis rencana pembukaan pariwisata internasional bisa dilakukan. Karena pihaknya di wisata bahari sudah melakukan berbagai upaya sesuai arahan pemerintah untuk mendukung rencana tersebut. Baik dari sisi penerapan prokes, vaksinasi dan hingga kini Tanjung Benoa masuk dalam zona hijau kasus covid-19.

“Saya yakin pemerintah sudah melakukan berbagai upaya terbaik untuk mewujudkan rencana tersebut,” ujar Made Wijaya yang juga Bendesa Adat Tanjung Benoa tersebut.

Kunjungan Wisatawan ke Wisata Bahari Tanjung Benoa mulai menggeliat.

Bagaimana kalau nantinya batal dibuka mengingat kasus covid-19 meningkat di berbagai daerah? Made Wijaya yang juga Anggota DPRD Badung tersebut menegaskan kalau kecewa itu pasti. Namun dia menyadari kalau nantinya dibatalkan tentu pemerintah sudah memiliki pertimbangan yang matang. Di sisi lain, mesti kecewa tetapi bukan menjadi alasan baginya untuk berdiam diri apalagi melakukan hal yang negatif. Sebab dalam kondisi saat ini tentu semua pihak termasuk pemerintah menginginkan pariwisata dibuka agar ekonomi masyarakat bisa bangkit.

Baca Juga :  Pj. Bupati Lihadnyana Serahkan Bonus Kepada Atlet Berprestasi

Namun di sisi lain, tentu juga mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan masyarakat. “Kami sudah sangat siap jika pariwisata internasional dibuka. Namun sekarang kan tergantung pemerintah dengan berbagai pertimbangannya. Kami menunggu keputusan pemerintah,” ujarnya.

Disinggung tentang kunjungan wisdom, pria yang akrab disapa Yonda tersebut mengakui memang kunjungan wisdom mulai ada namun tidak banyak. Biasanya sebelumnya ada sekitar 500 pengunjung per hari, namun sekarang sangat jauh.

“Ya mudah-mudahan perlahan bisa bangkit kembali. Kita di Bali kan sudah biasa menghadapi situasi seperti ini, dari Bom Bali, Gunung Agung Meletus dan sekarang Covid-19. Hanya saja saat ini waktunya yang lama membuat kita harus berhitung dengan mengencangkan ikat pinggang melalui efesiensi di berbagai sektor,” tegasnya. (Kbh6)

Related Posts