December 15, 2024
Daerah Ekonomi

Tanam Karang Hias, Menteri Edhi Prabowo “Pompa” Semangat Baru Pengembangan Terumbu Karang di Pantai Pandawa

Badung – kabarbalihits

Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Edhy Prabowo hadir melakukan diskusi dengan pembudidaya karang Desa Adat Kutuh, Rabu (12/8). Diskusi yang dilaksanakan di pesisir Pantai Pandawa itu juga dirangkai dengan penanaman karang hias.

 

 

Dihadapan puluhan peserta diskusi yang hadir, Menteri Edhy Prabowo menegaskan  kelestarian terumbu karang adalah suatu hal sangat penting. Bukan hanya bagi Bali ataupun Indonesia, melainkan juga dunia. 

“Karang ini mampu menghasilkan oksigen 20 kali lebih banyak daripada pohon biasa. Makanya harus kita pertahankan, apalagi potensi karang di Indonesia sangat besar. Dan ini menjadi komitmen negara untuk melestarikannya,” ungkapnya. 

Edhi Prabowo yang didampingi Dirjen dan Direktur serta Tim Ahli dari kementrian KKP, juga megharapkan tumbuh ekonomi baru dari sektor budidaya kelautan. Karena peluangnya sangatlah besar.

“Satu karang yang satu tahun dengan ukuran sangat kecil, harganya bisa 15 sampai 20 USD. Bahkan harga terendahnya tidak pernah di bawah 5 USD,” beber Politisi Partai Gerindra ini.

Terkait regulasi, Mantan Ketua Komisi IV DPR RI ini menegaskan sudah tidak ada masalah. Hanya saja pengambilan karang tidak dilakukan dari daerah konservasi. 

“Kami beri catatan, kami tidak mengizinkan kalau karang itu dihasilkan melalui pengambilan dari daerah konservasi. Kami akan terus kawal, jangan sampai ada pelaku-pelaku yang secara tidak bertanggungjawab mengambil dari daerah konservasi,” tegasnya, sembari menjelaskan karang hias juga memiliki potensi wisata. Sehingga sangatlah berpeluang dikembangkan di Pantai Pandawa. Namun demikian, Edhi Prabowo juga berharap agar rumput laut juga ikut dibudidayakan kembali. 

“Rumput laut itu 43 hari sudah bisa panen. Tidak perlu lagi dibiayai dengan disiram ataupun diberi pupuk, karena begitu ditaruh di laut, 43 harinya sudah panen. Bahkan 1 hektar itu bisa panen di atas 40 ton. Memang harganya kalau dibandingkan udang, jauh lebih mahal udang. Tapi bayangkan kalau setiap keluarga bisa setiap 43 hari panen. Permintaannya masih sangat tinggi di dunia,” bebernya. 

Baca Juga :  HUT Ke-3 Yayasan Bali Matangi, Berbagi Dengan Gerakan ‘Bendera Poleng’

Hal ini.penting dilakukan Bali. Agar tidak seperti sekarang, perekonomian Bali yang bertumpu pada sektor pariwisata, benar-benar terpuruk akibat pandemi Covid-19. “Jadi yang namanya industri sustainable harus kita pertahankan dan rintis kembali,” tegasnya. 

Kehadiran menteri Edhy Prabowo  di Objek wisata pantai Pandawa mendapat sambutan antusias dari masyarakat Kutuh khususnya bagi Bendesa Adat Kutuh Nyoman Mesir Apalagi kehadirannya itu di tengah-tengah lesunya pariwisata akibat pandemi Covid-19.

“Terumbu karang sudah kami rintis sejak 2011 silam. Hadirnya Pak Menteri ini, tentu memberi semangat baru bagi kami di Kutuh ini. Kami tidak akan main-main, dan langsung jalin kerjasama. Dengan harapan, agar perkembangan karang hias di Pantai Pandawa ini berjalan cepat dan lebih baik,” bebernya didampingi Penjabat Perbekel Kutuh I Wayan Badra dan Ketua Panitia New Normal Pantai Pandawa Wayan Duarta. 

Menurut mantan Anggota DPRD Badung ini, sedikitnya terdapat dua manfaat yang bisa diperoleh dari perkembangan karang hias di perairan Pantai Pandawa. Yakni berkaitan dengan kecantikan bawah laut yang bisa dijual kepada wisatawan. Serta peluang ekspor yang dapat dilakukan. (kbh6)

Related Posts