Selain MRT, Bupati Giri Pastikan Tangani Kemacetan Dengan Sistem Transportasi Laut
Badung-kabarbalihits
Kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Bali dipastikan meningkat menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang berdampak pada kemacetan di tiap ruas jalan.
Khusus di wilayah Badung, saat ini Pemerintah Kabupaten Badung telah melakukan upaya mengurai kemacetan tersebut. Sesuai komitmen Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam menyelesaikan permasalahan ini dengan membangun moda transportasi publik berbasis MRT (Mass Rapid Transit). Proyek ini tentunya akan tetap berjalan, meski nantinya Bupati Giri tidak lagi menjabat menjadi Bupati Kabupaten Badung. Sebab pembangunan MRT ini diselesaikan dengan konsep B2B (business-to-business).
“mulai bulan Maret 2025 akan datang peralatannya, yang pertama solusinya adalah MRT. Kami kurang sependapat dengan LRT (Light Rail Transit), karena kecil, MRT berarti besar, bahkan bukan transportasi saja disini akan dikembangkan menjadi properti,” kata Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri acara di salah satu Hotel di kawasan Berawa, Tibubeneng, Jumat (13/12/2024).
Disebut trase (jalur) pertama dari MRT dimulai dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Central Parkir Kuta, dilanjutkan ke wilayah Kuta, Seminyak, Legian, Berawa, Canggu hingga ke Cemagi.
Kemudian trase kedua, dimulai dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Jimbaran, Pecatu, termasuk ke Nusa Dua dan Trase terakhir menuju wilayah Sanur Denpasar.
Selain MRT, alternatif lainnya dalam waktu dekat yakni sekitar bulan Januari-Februari 2025 akan dibangun sistem transportasi tol laut. Dimana wisatawan yang akan berlibur ke tempat wisata wilayah Badung khususnya, tidak akan melintasi jalur darat, yakni melintasi pesisir pantai menggunakan transportasi laut
“itu kita bangunkan kerjasama dengan Balai Sungai Bali Penida untuk stop overnya. Ini program yang sudah dilakukan, karena pelebaran jalan yang sudah ada eksisting sekarang ini sudah tidak bisa, cuma kami masih berupaya melakukan shortcut (Tibubeneng-Canggu),” jelas Bupati Giri.
Mengenai konsep transportasi laut ini, nantinya turis asing yang tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai akan diantar dengan transportasi penghubung ke hotel tujuan melalui pesisir pantai menggunakan jenis boat besar. Untuk menghubungkan dari Bandara ke kawasan wisata seperti Nusa Dua dan Canggu rencananya akan didirikan beberapa titik stop over di pesisir pantai.
“sekarang aja sudah ada yang jalan, ada beberapa dari Canggu lewat laut sampai ke Suluban,” imbuhnya. (kbh1)
