Diklat Teknis Keterampilan Kuliner Angkatan XII di Tabanan, Ciptakan Wirausahawan Kuliner Berantas Kemiskinan Ekstrem
Tabanan – kabarbalihits
Sebagai upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali melalui UPTD Diklat KUMKM melaksanakan Diklat Teknis Keterampilan Kuliner di berbagai wilayah di Bali. Diklat Angkatan XII dilaksanakan di Kabupaten Tabanan yang diikuti 37 peserta.
Diklat Teknis Keterampilan Kuliner Angkatan XII berlangsung selama 3 hari, mulai 28 – 30 Oktober 2024 di Hotel Dewi Sinta, Tanah Lot, Tabanan. Kegiatan ini merupakan bagian dari Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) yang menargetkan 518 peserta di seluruh Bali.
Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali, Dr. I Wayan Ekadina, SE., M.Si. mengatakan diklat ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Provinsi Bali dengan mendorong terciptanya wirausaha di bidang kuliner. Para peserta diklat tidak hanya diberikan bekal keterampilan, namun juga diberikan bantuan peralatan yang bisa digunakan memulai usaha kuliner. Dengan usaha tersebut, mereka diharapkan bisa meningkatkan penghasilan, sehingga keluar dari kategori miskin ekstrem.
“Pemerintah sudah sangat memfasilitasi dengan memberikan skill, atau kemampuan mengolah bahan baku yang ada di desanya, bahan baku yang ada di lokalnya, menjadi barang jadi secara ekonomis. Yang kedua, kita memberikan suatu alat untuk mengolah bahan itu. Manfaatkanlah potensi lokal kita, bahan baku kita dan alat ini untuk menjadikan suatu produk yang akan menjadi penghasilan tambahan keluarga miskin ekstrem khususnya,” jelas Wayan Ekadina.
Kabid Perberdayaan UMKM Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Tabanan, Ni Wayan Lami Kurniati, SE. menyambut baik terlaksananya Diklat Teknis Keterampilan Kuliner di Kabupaten Tabanan. Menurutnya kegiatan ini sangat berguna dalam upaya pengembangan sektor UMKM di Tabanan, yang saat ini berjumlah sekitar 42 ribu.
“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya diklat ini, karena tidak semua dari jumlah UMKM yang ada di Kabupaten Tabanan, sekitar 42 ribu lebih, tidak semua kami sasar setiap tahunnya. Maka kegiatan ini kami sangat apresiasi dan kami sangat berterima kasih kepada Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali telah menjalankan kegiatan ini di Kabupaten kami,” ungkapnya.
Lebih lanjut Wayan Lami Kurniati mengatakan Pemerintah Kabupaten Tabanan juga telah melaksanakan pemberdayaan UMKM melalui berbagai kegiatan, diantaranya pelatihan dan promosi produk. Disamping itu juga dilakukan fasilitasi dalam hal perizinan dan pendaftaran HAKI.
“Kita memperdayakan UMKM, dengan melakukan pelatihan, tapi tidak banyak pelatihan yang dapat kami lakukan. Selain itu adalah merekrut para pelaku UMKM baru yang kita gandeng dan kita promosikan untuk mengadakan pameran-pameran dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Tabanan. Termasuk kita mengurus izin, pendaftaran HAKI dan pendampingan yang rencananya kita juga di Tabanan akan membentuk inkubator bisnis,” kata Wayan Lami Kurniati.
Sementara Ketua Forum Perbekel Kabupaten Tabanan, I Gede Komang Restan Wisnawa mengatakan dirinya sangat berterima kasih atas terselenggaranya Diklat Teknis Keterampilan Kuliner di Kabupaten Tabanan. Menurutnya diklat ini sangat luar biasa karena memberikan keterampilan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Disamping itu, para peserta juga langsung diberikan peralatan sehingga dapat memulai wirausaha yang sangat potensial di bidang kuliner.
“Karena kita sekarang dengan sistem zaman global ini, tanpa suatu keterampilan kita akan tertinggal. Mudah-mudahan dengan program yang dibawa hari ini, apalagi program ini sudah disertai dengan diberikan alat, sehingga bisa merubah nanti mindset masyarakat, ikut bertempur di dalam UMKM, yang peluangnya sangat tinggi sekali, baik di Tabanan maupun di Bali,” ujarnya.
Diklat Teknis Keterampilan Kuliner melibatkan Bali Chef Community sebagai narasumber, yang merupakan chef-chef berpengalaman di berbagai restoran dan hotel berbintang di Bali. Selama 3 hari diklat, para peserta diberi berbagai materi berupa teori dan praktek seputar usaha kuliner. Mereka diajak langsung membuat sejumlah resep makanan yang sangat potensial dikembangkan menjadi produk kuliner, seperti kue sumping, pia, bakpao, dan brownies kukus.
Sejumlah peserta mengungkapkan kegembirannnya bisa mengikuti Diklat Teknis Keterampilan Kuliner yang penuh dengan ilmu yang berguna bagi mereka. Disamping itu bantuan peralatan yang mereka peroleh, juga bisa langsung digunakan untuk mempraktekkan resep-resep yang telah diberikan. Salah seorang peserta, Nyoman Sukerti berharap dirinya bisa mengembangkan keterampilan yang diperoleh untuk meraih kesuksesan. “Semoga bisa berkembang untuk kedepannya, semoga apa yang dikasih tahu sama chef disini, bisa kita kembangkan ke depannya, supaya kita bisa sukses,” ungkapnya.
Demikian juga dengan peserta diklat, Komang Sri Artini yang mengatakan dirinya sangat tertarik dengan resep-resep yang diberikan dalam diklat, dan berniat akan mengembangkannya setelah pelatihan. Dirinya juga berterima kasih kepada Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali yang telah menyelenggarakan Diklat yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Terima kasih untuk Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali atas pelatihan yang diberikan. Pelatihan ini sangat berguna, semoga kedepannya menginspirasi, jadi bisa membuka usaha kedepannya,” katanya.
Plt. Kepala UPTD Diklat Koperasi UMKM Provinsi Bali, I Putu Wira Dirgantara, S.STP., MAP. berharap para peserta Diklat Teknis Keterampilan Kuliner bisa langsung action usai mengikuti diklat. Dengan bekal keterampilan dan peralatan yang telah diberikan, mereka bisa menghasilkan produk kuliner yang bisa dijual di pasaran untuk menambah pendapatan. Pihaknya juga akan terus melakukan pendampingan berupa monitoring dan evaluasi pasca pelatihan.
“Jadi kami akan pantau peserta, bagaimana penyerapan ilmu maupun pengalaman yang diberikan bisa terlaksana di rumahnya masing-masing. Selain itu juga apabila sudah ada niat ataupun kemampuan yang mereka miliki, sudah layak untuk membuat produk yang diperjualbelikan berupa jajanan atau kue, dan apabila memerlukan permodalan, kami fasilitasi dalam bentuk memberikan akses permodalan, baik itu KUR atau permodalan lainnya,” kata Putu Wira. (kbh7)