Diklat Teknis Keterampilan Kuliner Angkatan XI di Karangasem, Manfaatkan Potensi Lokal untuk Entaskan Kemiskinan Ekstrem
Karangasem – kabarbalihits
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali melalui UPTD Diklat KUMKM kembali melaksanakan Diklat Teknis Keterampilan Kuliner yang memasuki angkatan XI di Kabupaten Karangasem. Diklat ini merupakan upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Provinsi Bali dengan mendorong wirausaha di bidang kuliner.
Diklat Teknis Keterampilan Kuliner Angkatan XI dilaksanakan pada 24-26 Oktober 2024 di Hotel Kebun Wayan Amed Karangasem. Kegiatan yang merupakan bagian dari Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) di Provinsi Bali ini diikuti 37 peserta dari berbagai wilayah di Karangasem.
Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali, Dr. I Wayan Ekadina, SE., M.Si. mengatakan diklat ini bertujuan mengentaskan kemiskinan ekstrem di Provinsi Bali melalui peningkatan skill di bidang kuliner. Para peserta tidak hanya diberikan bekal keterampilan, namun juga mendapat bantuan peralatan yang bisa digunakan memulai usaha kuliner.
Pada tahun 2024 ini, Dinas Koperasi UKM Provinsi bali menargetkan 518 orang tersentuh program yang dilaksanakan di berbagai wilayah di Bali. Para peserta diklat tersebut nantinya diharapkan mampu memulai usaha kuliner sendiri dengan memanfaatkan potensi lokal di daerahnya masing-masing. Usaha kuliner tidak hanya sebatas kue-kue seperti yang diajarkan pada diklat ini, namun bisa dikembangkan lebih lanjut ke produk lain.
“Kue salah satunya, bisa juga mengelola yang namanya hewan, atau ada ayam di sekitarnya, atau ada tanaman apa yang bisa dikelola. Kita sebut dengan produk lokal. Nah, itulah yang akan menjadikan penambahan ekonomi keluarga, sekaligus pendapatan bertambah. Dengan begitu kemiskinan ekstrem bisa kita hentaskan di semua kebupatan kota. Tentu bekerjasama dengan stakeholder, baik dari desa, kecamatan, termasuk di kebupaten yang bersangkutan,” jelasnya.
Kepala Bidang Kewirausahaan Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali, Ni Wayan Mulianingsih, SE, M.Si. mengatakan Diklat Teknis Keterampilan Kuliner tidak hanya sekedar memberi keterampilan bagi peserta, tetapi sekaligus membekali mereka dengan sejumlah peralatan, berupa 1 buah kompor, 1 buah selang dan regulator, 1 buah tabung gas, serta 1 buah panci dandang. Dengan peralatan tersebut, para peserta sudah bisa memulai usaha kuliner untuk menambah pendapatan mereka.
“Kita mengajak prajuru, perbekal menyaksikan bahwa masyarakat miskin di Kabupaten Karangasem yang perlu kita bantu dengan memberikan peralatan, untuk kelangsungan usaha bisnis kuliner mereka bisa berjalan lebih lancar ke depannya,” kata Wayan Mulianingsih.
Sementara Kepala Bidang UMKM Diskopperindag Kabupaten Karangasem, I Wayan Sadiada kembali mengungkapkan apresiasi atas terselenggaranya Diklat Teknis Keterampilan Kuliner yang kedua kalinya di Kabupaten Karangasem, dengan total 74 peserta dari 2 angkatan. Dirinya berharap kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Karangasem bisa terus berlanjut, sehingga bisa menyentuh lebih banyak lagi masyarakat di Karangasem.
“Kami di Kabupaten Karangasem, yang memang dari sisi anggaran sangat minim, kolaborasi sinergitas antara provinsi sangat-sangat kami harapkan tetap berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Tentu juga lebih ditingkatkan dari sisi jumlah maupun dari sisi pembiayaan-pembiayaan yang akan diberikan,” ungkapnya.
Untuk keberlanjutan program ini, Wayan Sadiada juga berharap peran dari berbagai stakeholder, diantaranya BUMDES yang dapat membantu akses pemasaran bagi peserta diklat yang memulai usaha kuliner. Disamping itu, pihaknya juga siap memberi pendampingan dalam hal perizinan, fasilitasi KUR, serta membantu pemasaran secara digital.
“Ketika butuh permodalan, kami juga fasilitasi dari segi pembiayaan melalui kredit usaha rakyat yang memang adalah program pemerintah, termasuk pemasaran-pemasaran secara digital melalui platform yang kami miliki yang namanya Pekenan,” kata Wayan Sadiada.
Diklat Teknis Keterampilan Kuliner Angkatan XI dilaksanakan selama 3 hari, melibatkan narasumber yang tergabung dalam Bali Chef Community. Pada hari pertama, para peserta diberi pengetahuan teori terkait kuliner, diantaranya tentang higienitas dan sanitasi, serta menghitung harga pokok produksi. Sedangkan pada hari kedua dan ketiga, para peserta mempraktekkan sejumlah resep makanan, yang sangat potensial dijadikan peluang usaha. Di akhir kegiatan, masing-masing peserta langsung membawa peralatan masak yang bisa digunakan di rumah dan memulai usaha.
Plt. Kepala UPTD Diklat Koperasi UMKM Provinsi Bali, I Putu Wira Dirgantara, S.STP., MAP. mengatakan diklat ini mendorong peserta dengan konsep ATM, atau Amati, Tiru, dan Modifikasi. Dengan konsep tersebut, peserta bisa secara mandiri memulai berwirausaha di bidang kuliner berbekal keterampilan dan peralatan yang telah diperoleh. Pendampingan akan terus diberikan, termasuk memfasilitasi akses permodalan ke lembaga keuangan.
“Nanti setelah pelatihan juga akan kami dampingi untuk bisa membuka usaha, mendorong mereka sebagai wira usaha pemula, untuk bisa mereka membuka suatu jenis usaha, dan apabila diperlukan akses pemudalan, kami siap memfasilitasi ke lembaga-lembaga keuangan lainnya,” kata Putu Wira.
Sejumlah peserta mengungkapkan rasa terima kasihnya karena sudah mendapat kesempatan mengikuti Diklat Teknis Keterampilan Kuliner yang sangat berguna dalam menambah skill, sekaligus dibantu peralatan usaha. Salah seorang peserta, Putu Suartini mengatakan dirinya sangat senang mendapat ilmu dan sejumlah peralatan masak. “Senang dan kita bisa tahu dari bapak-bapak dan ibu-ibu pengajar, kita bisa belajar dari sini,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan peserta diklat dari Desa Bunutan, Komang Sumadi yang juga merasa senang bisa mengikuti Diklat Teknis Keterampilan Kuliner. Menurutnya diklat inisangat membantu karena sekaligus memberi skill dan peralatan yang diperlukan. “Terima kasih kepada Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali atas bantuannya. Semoga ke depannya selalu bisa membantu masyarakat dan meningkatkan ekonomi,” ungkapnya. (kbh7)