January 23, 2025
Daerah Hukum

Peredaran Narkoba dan Penyelundupan Detonator Ancaman Serius, Polisi Indonesia dan Malaysia Lakukan Pertemuan MBPCG Ke 7

Badung-kabarbalihits

Mengingat pentingnya menjaga perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia, terlebih menjadi ancaman serius terkait peredaran gelap narkotika dan penyelundupan perangkat peledak detonator, Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Indonesia bersama Pasukan Polis Marin, Polis Diraja Malaysia (PPM PDRM) melakukan Pertemuan Maritime Border Patrol Coordinating Group (MBPCG) tiap tahunnya.

Pada MBPCG ke 7 Tahun 2024 yang dibuka secara resmi oleh Kabarhakam Polri, Komjen Pol. Dr. Mohammad Fadil Imran, telah menghasilkan upaya pelaksanaan patroli terkoordinasi setiap beberapa bulan sekali diantara perbatasan negara, seperti Polairud Kepri dengan Gerakan Marin Polis di Johor.

Hasil dari pertemuan ini tentunya diharapkan dapat menciptakan situasi yang aman di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia. Mengingat, perairan Indonesia dan Malaysia terhitung cukup luas.

“sehingga antara Korpolairud Barhakam Polri dengan Jawatan Keselamatan Dalam Negeri dan Ketenteraman Awam Malaysia terus kita jalin komunikasi dengan baik,” Jelas Kakor Polairud, Irjen Pol M Yassin Kosasih usai menutup Maritime Border Patrol Coordinating Group (MBPCG) ke 7 di Discovery Kartika Plaza Hotel, Kuta, Rabu (17/7/2024).

Kakor Polairud, Irjen Pol M Yassin Kosasih juga menyebut, selama ini ancaman yang mengkhawatirkan adalah Indonesia selalu menjadi target peredaran gelap narkotika, dan perangkat peledak detonator melalui perairan Indonesia dan Malaysia.

Seperti yang diungkap beberapa waktu lalu, Polairud berhasil menangkap penyelundup membawa narkotika seberat 1 Kg melalui perbatasan Malaysia masuk ke wilayah Sumatera Utara. Sedangkan detonator dapat masuk ke wilayah Indonesia melalui perairan India menuju Malaysia dan berakhir di Tarakan, Kalimantan Utara.

“detonator itu dipecah ada yang ke Sulawesi Selatan, Utara, ada juga masuk ke sekitar NTT, dan pulau Jawa. Yang utamanya adalah narkotika dan detonator. Sementara, kedua masalah itu yang intensif kita bicarakan dengan pihak Malaysia,” pungkasnya.

Baca Juga :  Delapan Perda Ditetapkan DPRD Badung Tahun 2022, Putu Parwata Sebut Sudah Mewakili Kebutuhan Dasar Pertumbuhan Ekonomi dan Sosial Masyarakat

Dalam MBPCG ke 7 yang berlangsung selama dua hari (16-17 Juli 2024) pihak Malaysia juga dikatakan menawarkan pelatihan bersama melalui simulator helikopter, dengan mengirimkan para pilot Polisi Udara ke Malaysia.

Komander PGU PDRM Bukit Aman, DCP. Dato Noor Sham Bin MD Jani menambahkan, dalam kerjasama ini pihaknya akan berkoordinasi dalam menjaga perbatasan laut dan udara untuk keamanan di perbatasan kedua negara. Termasuk menawarkan kerjasama pelatihan pilot Indonesia melalui simulator yang rencananya dilaksanakan tahun depan di Ipoh, Perak, Malaysia.

“perbatasan untuk dijaga dan diselir dengan rapi (tersusun rapi). Tentang latihan-latihan kerjasama dari segi pilot Indonesia dan kami menawarkan insyaallah tahun depan simulator akan ditempatkan di sekolah kami di Ipoh, Perak. Untuk menambah kecakapan, terperinci, dan terkoordinasi untuk memastikan ketamatan pesawat dijaga dengan rapi, disamping dapat menjaga ruang udara dan kemaritiman di perairan kerjasama Polairud dengan Pasukan Marin Malaysia,” imbuhnya.

Diketahui MBPCG telah berlangsung sejak tahun 2015, yang dilaksanakan secara bergantian di wilayah hukum kedua negara dengan membahas isu-isu penting terkhusus masalah perbatasan, dan melahirkan hasil kerjasama yang baik antara Indonesia dan Malaysia. (kbh1)

Related Posts