Ketua DPD PSI Denpasar Angkat Bicara Terkait Dicoretnya Nama Eka Wijaya Dalam DCT
Denpasar-kabarbalihits
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Denpasar Putu Suma Gita, akrab disapa Bro Suma angkat bicara terkait kader PSI Denpasar, Gede Eka Wijaya Patriana yang mengajukan berkas permohonan klarifikasi ke Bawaslu Denpasar atas dicoret namanya dalam daftar calon tetap (DCT) peserta Pemilu 2024.
Dalam klarifikasinya, Bro Suma menyebut pencoretan nama tersebut telah sesuai dengan prosedur intern Partai PSI, yakni melalui DPD, DPW hingga ke DPP.
Alasan mencoret nama Kader PSI Gede Eka Wijaya Patriana dikarenakan pihaknya mendapat pengaduan terkait prilaku yang tidak sesuai dengan semangat PSI dalam hal berpolitik gembira dan santun.
“maka dari sebab itu kami melakukan langkah untuk mencoret Kader tersebut,” jelas Bro Suma di Denpasar, Kamis (9/11/2023).
Terkait dengan surat pencoretan yang dikeluarkan tertanggal 3 Oktober ditandatangani oleh Giring Ganesha selaku Ketua Umum, dikarenakan secara administrasi masih berproses di kemenhumkam, meski dikatakan secara fakta telah digantikan oleh Kaesang Pangarep sejak 25 September 2023.
“proses-proses pergantian DCS di tempat lain pun juga sama. Masih ditandatangani oleh Ketua PSI Bro Giring,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Denpasar Gede Eka Wijaya Patriana didampingi Kuasa hukumnya mendatangi Kantor Bawaslu Kota Denpasar, menyerahkan surat konfirmasi terkait pencoretan namanya sebagai Bacaleg dari DCT (Daftar Calon Tetap) setelah proses penetapan daftar calon sementara (DCS) pada 3 Oktober lalu.
Kedatangan Eka Wijaya diterima Koordinator Divisi Pencegahan Parmas dan Humas, Dewa Ayu Agung Manik Oktariani bersama beberapa anggota Bawaslu Denpasar lainnya pada Rabu, (8/11/2023).
Eka Wijaya mengaku kedatangannya ke KPU dan Bawaslu Denpasar merupakan langkah akhir setelah melakukan upaya secara intern di partai tidak menemui titik terang.
Dengan dicoretnya di DCT ia merasa tidak diberi kesempatan untuk membesarkan partai PSI dengan alasan mencemarkan nama baik partai PSI.
“alasan mengada-ada bagi saya, bagaimana mungkin saya mencemarkan nama baik partai. Disaat yang sama saya membranding partai diseluruh Denpasar. Itu nggak mungkin,” katanya. (kbh1)